Fungoral


TABLET

Kandungan
Ketoconazole / Ketokonazol.

Indikasi

  • Infeksi pada kulit, rambut, dan kuku karena dermatofid atau ragi
  • Infeksi ragipada rongga saluran cerna
  • Vagin4l kandidosis kronik dan kandidosis rekuren
  • Infeksi mikosis sistemik
  • Profilaksis pada pasien dengan mekanisme daya tahan tubuh menurun

Kontraindikasi
Penyakit hati akut atau kronik, hipersensitif terhadap ketokonazol, hamil, anak usia kurang dari 2 tahun.

Perhatian
Hamil dan laktasi, Insufisiensi adrenal, tes fungsi hati pada terapi lebih 2 minggu.

Efek Samping
Gangguan gastro intestinal, sakit kepala, peningkatan enzim hati reversibel, gangguan haid, reaksi alergi, trombositopenia, iritasi dan rasa panas.

Kategori Keamanan Kehamilan
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

Kemasan
Tablet 200 mg x 5 x 10.

Dosis

  • Dewasa,infeksi jamur kulit, gastro intestinal dan kandidosis sistemik: 1 x sehari 200 mg dapat ditingkatkan menjadi 400 mg per hari
  • Kandidosis vagin4 : 1 x sehari 400 mg pada waktu makan
  • Anak berat badan kurang dari 15 kg :3 x sehari 20 mg pada waktu makan,berat badan 15 – 30 kg: 1 x sehari 100 mg pada waktu makan
  • Lama terapi kandidosis vagin4 5 hari. Mikosis kulit karena dermatovit kurang 4 minggu. Pitiriasis versikolor 10 hari. Mikosis mulut dan kulit karena kandida 2-3 minggu. Infeksi rambut 1-2 bulan. Infeksi kuku 3-6 bulan, dapat dilanjutkan sampai dengan 12 bulan, jika tidak tidak tampulak perbaikan. Kandidosis sistematik 1-2 bulan. Parakoksidioidomikosis, histoplasmosis, koksidioidomikosis 2-6 bulan

PEMBERIAN OBAT
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan 

Produsen
Kimia Farma

 

HARGA

Rp 220.000

CREAM

Kandungan
Ketoconazole / Ketokonazol.

Indikasi
Pengobatan infeksi jamur superfisial seperti tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, tinea pedis.
Kandidiasis kutaneus, tinea versicolor.

Perhatian
Hindari kontak dengan mata, terapi jangka panjang, Laktasi.

Efek Samping
Alergi lokal, rasa iritasi, rasa panas pada kulit.

Kategori Keamanan Kehamilan
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

Kemasan
Krim 2 % x 5 gram.

Dosis
Kandidiasis kutis, tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, tinea pedis dan tinea versicolor : 1 x sehari dioleskan pada kulit yang terinfeksi.
Dermatitis seboroik : 1 – 2 x sehari.

  • Lama terapi
    Pitiriasis: 2 -3 minggu.Infeksi jamur: 2 – 3 minggu. Tinea korporis : 3 – 4 minggu. Tinea kruris: 2 – 4 minggu. Tinea pedis : 4 – 6 minggu.Dermatitis seboroik : 2 – 4 minggu

Produsen

Kimia Farma

 

HARGA

Rp 15.000

Sekilas Tentang Kimia Farma
PT. Kimia Farma merupakan suatu perusahaan farmasi Indonesia yang menurut sejarahnya sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda. Perusahaan ini berdiri pada 1817 yang pada awalnya perusahaan ini bernama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co yang kemudian oleh Pemerintah Indonesia dimasa awal kemerdekaan dinasionalisasi dan dilakukan peleburan dengan beberapa perusahaan farmasi lainnya pada 1958 yang kemudian namanya berubah menjadi PNF (Perusahaan Negara farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Pada 16 Agustus 1971, status PNF berubah menjadi PT dan namanya kembali mengalami perubahan menjadi PT. Kimia Farma (persero). Pada 4 Juli 2001, status PT. Kimia Farma berubah menjadi perusahaan publik seiring dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (Saat ini menjadi Bursa Efek Indonesia) sehingga berubah namanya menjadi PT. Kimia Farma Tbk. Jumlah karyawan perusahaan ini diperkirakan mencapai 5.758 orang.

Perusahaan ini telah mengantongi berbagai sertifikat mutu seperti CPOB, ISO 9001, ISO 9002, ISO 14001, dan juga telah mendapatkan persetujuan dari US-FDA sehingga produk perusahaan ini bisa dipasarkan di Amerika Serikat.

PT. Kimia Farma memiliki beberapa fasilitas produksi yang terletak di berbagai daerah yang berbeda yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun, Watukadon, dan Tanjung Morawa. Setiap fasilitas produksi memproduksi produk yang berbeda-beda.

Untuk pemasaran produk, PT. Kimia Farma melakukannya melalui anak perusahaannya bernama PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) yang memang dibentuk untuk pemasaran dan penjulan produk induk perusahaannya. Perusahaan ini memiliki 46 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

Selain bergerak di bidang produksi produk obat dan farmasi, PT. Kimia Farma juga merambah bisnis apotek, laboratorium, dan klinik kesehatan. PT. Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan yang didirikan untuk menjalankan dan mengelola bisnis apotek dan PT Kimia Farma Diagnostik untuk usaha laboratorium dan diagnostik. Baru-baru ini PT. Kimia Farma megakuisisi PT. Phapros, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Produk PT. Kimia Farma selain dijual di Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di dunia. Beberapa produk yang dijual selain obat jadi dan sediaan farmasi, juga menjual bahan baku pembuatan obat seperti iodine dan quinine. Produk-produk tersebut diekpor ke beberapa negara seperti India, Jepang, Taiwan, New Zealand, dan negara-negara Eropa. Untuk produk kosmetik, produk PT. Kimia Farma telah berhasil menembus pasar Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Vietnam.