Forasma


FORASMA®
TERBUTALINE SULPHATE

Apa Kandungan dan Komposisi Forasma?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Forasma adalah:


Tiap tablet FORASMA® mengandung : Terbutaline Sulphate 2.5 mg
Tiap 5 ml sirup FORASMA® mengandung : Terbutaline Sulphate 1.5 mg

Bagaimana Farmakologi Forasma?

  • Terbutaline Sulphate adalah aminosimpatomimetik perangsang reseptor β2 yang bersifat selektif dan menimbulkan relaksasi otot-otot bronkus dan uterus
  • Terbutaline Sulphate juga mempercepat pergerakan silia dan meningkatkan transportasi mukus yang lengket
  • Efek terapi biasanya terjadi setelah 50 menit pemberian per oral dan maksimum pada 120 – 180 menit

Forasma Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Forasma?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Forasma adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Untuk meringankan spasme bronki pada penyakit saluran pernafasan kronik seperti asma bronkial, bronkitis dan emfisema

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Forasma?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Forasma:


Tablet:
Dewasa : 1 – 2 tablet , 3 kali sehari
Pada pasien yang sensitif terhadap aminosimpatomimetik dianjurkan dosis awal 1 tablet , 3 kali sehari, bila efek bronkodilatasi belum memadai dosis dapat ditambah
Anak-anak : 1 tablet , 3 kali sehari

Sirup:
Dewasa : 2 – 3 sendok takar (10 – 15 ml), 3 kali sehari
Anak – anak : 1 – 2 sendok takar ( 5 – 10 ml), 3 kali sehari

Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Forasma Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Forasma, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Forasma?

Jika Anda lupa menggunakan Forasma, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Forasma Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Forasma?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Forasma yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Forasma?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Forasma yang mungkin terjadi adalah:

  • Perasaan gugup dan tremor
  • Kadang-kadang terjadi: palpitasi, sakit kepala, jantung berdebar, mual, muntah, kejang, berkeringat dan mengantuk

Peringatan dan Perhatian :

  • Penggunaan obat ini pada wanita hamil hanya jika benar-benar diperlukan
  • Keamanan dan efektivitas penggunaan pada anak – anak usia di bawah 12 tahun belum diketahui dengan pasti
  • Karena Terbutaline Sulphate diekskresikan dalam ASI maka sebaiknya dipertimbangkan pemberian ASI bila ibu mendapat terapi dengan obat ini
  • Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes, hipertensi dan gangguan fungsi jantung terutama yang berhubungan dengan aritmia

Interaksi Obat:
Tidak dianjurkan pemberian bersama dengan beta blocker yang non selektif

Penyimpanan :
Simpan pada suhu kamar ( 25 – 30° C )

Kemasan :
FORASMA® Tablet Box 5 strip @ 10 tablet
No. Reg.: DKL9608006210A1

FORASMA® Sirup Botol @ 60 ml
No. Reg.: DKL9608006337A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Apa Nama Perusahaan Produsen Forasma?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Forasma:


PT. GUARDIAN PHARMATAMA
TANGERANG – INDONESIA

Sekilas Tentang Guardian Pharmatama
PT. Guardian Pharmatama adalah suatu perusahaan farmasi yang berdiri pada tahun 1993 sebagai penerus dari industri farmasi Hasto Husodo. Perusahaan ini menjalani restrukturisasi pada tahun 2000 dan sejak saat itu perusahaan ini tumbuh dengan cukup pesat. Pada tahun 2015 PT. Guardian Pharmatama membuka area produksi seluas 7,2 hektar di daerah Citeureup, Bogor, untuk memproduksi berbagai macam produk farmasi seperti produk antibiotik, antijamur, antialergi, analgesik, antipiretik, kardiovakular, vitamin, suplemen dan lain-lain dalam berbagai bentuk sediaan. Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikat ISO 9001, CPOB, dan lain-lain guna menjamin mutu setiap produknya tetap dalam keadaan baik.

Produk-produk perusahaan ini didistribusikan oleh PT. Milenium Pharmacon International, PT. Penta Valent, dan PT. Kallista Prima dan saat ini produksnya telah tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa produk itu seperti Neurohax, Emibion, Fungasol, Govazol, dan sebagainya. Kantor pusat PT. Guardian Pharmatama ada di Komplek Green Ville Maisonette, Jakarta.

Leave a Comment