Floxika


Apa Kandungan dan Komposisi Floxika?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Floxika adalah:


Ofloxacin / Ofloksasin.

Sekilas Tentang Ofloxacin Pada Floxika
Ofloxacin merupakan jenis antibiotik fluoroquinolone yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Sejarah pengembangannya dimulai pada dekade 1960-an sebagai bagian dari upaya untuk mencari antibiotik yang lebih efektif dan memiliki daya tahan tinggi terhadap infeksi bakteri. Perusahaan farmasi Jerman, Hoechst-Roussel Pharmaceuticals, memainkan peran utama dalam pengembangan Ofloxacin dengan melakukan modifikasi struktur dari senyawa nalidik asam, sebuah antibiotik yang sudah ada.

Proses riset melibatkan uji coba praklinis untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan Ofloxacin. Uji klinis pada manusia dilakukan untuk mengumpulkan data lebih lanjut terkait tolerabilitas dan efikasi senyawa ini. Pada awal tahun 1980-an, setelah melewati serangkaian uji dan penelitian, Ofloxacin pertama kali mendapatkan persetujuan untuk digunakan dalam bidang medis di beberapa negara.

Setelah mendapatkan izin, Ofloxacin mulai digunakan secara luas oleh dunia medis untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, kulit, dan jaringan lunak. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mengatasi bakteri Gram-negatif dan Gram-positif.

Meskipun kini sudah tersedia versi generik dari Ofloxacin yang lebih terjangkau, obat ini masih dianggap relevan dalam penanganan infeksi bakteri oleh para praktisi medis. Namun, penggunaannya perlu dipertimbangkan dengan cermat, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti resistensi bakteri dan kondisi kesehatan pasien. Kesimpulannya, sejarah Ofloxacin mencerminkan perjalanan evolusi dalam penelitian dan pengembangan antibiotik untuk meningkatkan efikasi pengobatan infeksi.

Seiring berjalannya waktu, Ofloxacin telah menjadi salah satu pilihan utama dalam penanganan infeksi bakteri. Keberhasilannya dalam mengatasi berbagai jenis infeksi, mulai dari saluran kemih hingga infeksi kulit, membuatnya diterima dengan baik oleh komunitas medis.

Meskipun kini tersedia generik Ofloxacin yang lebih ekonomis, banyak dokter masih memilih Ofloxacin karena reputasinya sebagai antibiotik yang efektif dan dapat diandalkan. Penggunaannya harus tetap cermat, dan dokter harus mempertimbangkan respons pasien serta potensi resistensi bakteri.

Penting juga untuk mencatat bahwa seperti semua obat, Ofloxacin juga dapat menyebabkan efek samping. Oleh karena itu, pemantauan terus-menerus terhadap pasien yang menerima pengobatan ini sangat penting.

Sejarah Ofloxacin mencerminkan peran penting penelitian dan pengembangan dalam dunia medis. Pengembangan obat ini membuka jalan untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kita dapat mengatasi infeksi bakteri dengan lebih efektif. Meskipun kita terus melangkah maju dalam inovasi medis, Ofloxacin tetap menjadi contoh bagaimana penemuan obat dapat membawa perubahan positif dalam pengobatan penyakit.

Floxika Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Floxika?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Floxika adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak, uretritis gonokokal yang tidak berkomplikasi, uretritis non gonokokal.

Apa Saja Kontraindikasi Floxika?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Floxika dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hipersensitivitas terhadap Ofloksasin & derivat Quinolon yang lain.
Wanita hamil, menyusui, anak-anak & remaja yang sedang tumbuh.

Apa saja Perhatian Penggunaan Floxika?


Epilepsi, kerusakan susunan saraf pusat, kerusakan ginjal.
Interaksi obat : antasida yang mengandung Aluminium dan Magnesium.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Floxika Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Floxika, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Floxika?

Jika Anda lupa menggunakan Floxika, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Floxika Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Floxika?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Floxika yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Floxika?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Floxika yang mungkin terjadi adalah:


Gangguan saluran pencernaan, reaksi hipersensitivitas, sakit kepala, insomnia (sulit tidur).

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Floxika Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Floxika untuk digunakan oleh wanita hamil:


C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

Izin, Kemasan & Sediaan Floxika


Tablet 200 mg x 3 x 10’s

Sekilas Tentang Obat Kuinolon
Kuinolon merupakan suatu jenis antibiotik bakterisida spektrum luas yang berbagi struktur inti bisiklik yang berhubungan dengan senyawa 4-kuinolon. Kuinolon biasa digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif seperti pada penyakit infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi mata, infeksi telinga, pneumonia dan sebagainya.

Kuinolon bekerja dengan cara mengkonversi target mereka (gyrase dan topoisomerase IV) menjadi enzim toksik yang memecah kromosom bakteri yang menyebabkan bakteri terhambat pertumbuhannya dan tidak dapat memperbanyak diri.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Floxika?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Floxika:

  • Infeksi saluran pernafasan bagian bawah : 200-600 mg sehari dalam 1-3 dosis terbagi selama 3-10 hari.
    Infeksi berat atau berkomplikasi : dinaikkan sampai 800 mg sehari dengan lama pengobatan tidak lebih 20 hari
  • Infeksi saluran kemih : 100-400 mg sehari dalam 1-2 dosis terbagi selama 1-10 hari.
    Infeksi berat atau berkomplikasi : dinaikkan sampai 600 mg sehari dengan lama pengobatan tidak lebih dari 20 hari
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak : 400 mg sehari selama 7 hari
  • Uretritis gonokokal yang tidak berkomplikasi : 100-400 mg sebagai dosis tunggal
  • Uretritis non gonokokal : 400 mg sehari selama 9 hari

Bagaimana Cara Pemberian Obat Floxika?


Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan

Apa Nama Perusahaan Produsen Floxika?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Floxika:

Ikapharmindo

Berapa Harga Floxika?

Rp 275.000

 

Sekilas Tentang Ikapharmindo Putramas
PT. Ikapharmindo Putramas merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Drs. Titianus Winata pada 1969. Awalnya perusahaan ini hanyalah suatu toko ritel bahan kimia kemudian menjadi usaha apotek Santi dan kemudian berkembang dan mulai beroperasi sebagai perusahaan farmasi pada 1972. Produk yang dihasilkan seperti obat resep, obat OTC, produk kosmetik, produk perawatan bayi, dan lain-lain.

PT. Ikapharmindo Putramas telah mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practices) untuk obat-obatan resep, obat bebas, produk nutraceutical dan kosmetik. Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.