Fibrion Infus



Deskripsi Fibrion Infus

Fibrion Infus adalah golongan obat keras yang digunakan untuk pengobatan infark miokard (penyumbatan otot jantung) yang telah diketahui dengan pasti. Fibrion mengandung streptokinase yang bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin, sehingga dapat melarutkan gumpalan darah. Fibrion juga digunakan dalam pengobatan trombosis vena yang mengancam jiwa, dan dalam embolisme paru.

Detail Fibrion Infus


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiplatelet, Antikoagulan, dan Trombolitik

  • Apa Kandungan dan Komposisi Fibrion Infus?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Fibrion Infus adalah:

    Streptokinase 1.500.000 IU

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Fibrion Infus?


    Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Vial @ 1.500.000 IU

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Fibrion Infus?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Fibrion Infus:

    Dexa Medica

Fibrion Infus Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Fibrion Infus?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Fibrion Infus adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Fibrion diindikasi untuk terapi pengobatan infark miokard akut, embolisme paru dan stroke iskemik akut.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Fibrion Infus?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Fibrion Infus:

Fibrion termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter. Penggunaan Fibrion harus dengan bantuan tenaga medis. Berikut adalah dosis umum dari Fibrion :

  • Dewasa: dosis 1,5 juta IU diberikan selama 1 jam melalui infus intravena (pembuluh darah). Pengobatan tambahan dengan Aspirin 150 mg / hari selama minimal 4 minggu sebagai pencegahan sesudah terapi streptokinase untuk infark miokard akut. Dosis pertama diberikan segera setelah terjadinya serangan jantung

Bagaimana Cara Penyimpanan Fibrion Infus?

  • Fibrion Serbuk: Jangan simpan pada suhu diatas 25 derajat Celcius dan jangan dibekukan
  • Fibrion yang sudah dilarutkan: Jangan simpan larutan yang telah dilarutkan selama lebih dari 24 jam di lemari es pada suhu 2 derajat Celcius hingga 8 derajat Celcius

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Fibrion Infus Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Fibrion Infus, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Fibrion Infus?

Jika Anda lupa menggunakan Fibrion Infus, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Fibrion Infus Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Fibrion Infus?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Fibrion Infus yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Fibrion Infus?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Fibrion Infus yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping penggunaan Fibrion yang mungkin terjadi adalah:

  • Ruam
  • Kemerahan
  • Gatal
  • Urtikaria (biduran)
  • Mual
  • Diare,
  • Nyeri epigastrium
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung
  • Nyeri muskuloskeletal
  • Menggigil
  • Demam

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Perdarahan
  • Trauma, atau pembedahan (termasuk cabut gigi) yang baru terjadi
  • Kelainan koagulasi
  • Diatesis pendarahan
  • Diseksi aorta
  • Koma
  • Riwayat penyakit serebrovaskuler

Apa Saja Interaksi Obat Fibrion Infus?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Fibrion Infus antara lain:

  • Efek antagonis dengan agen antifibrinolitik mis. asam aminocaproic
  • Berpotensi Fatal: Antikoagulan, heparin, agen antiplatelet misalnya: aspirin dan dipyridamole mempengaruhi fungsi trombosit meningkatkan risiko perdarahan

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Fibrion Infus Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Fibrion Infus untuk digunakan oleh wanita hamil:

 
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Fibrion ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis
Overdosis streptokinase jangka panjang dapat menyebabkan risiko rethrombosis dengan penurunan plasminogen yang berkepanjangan.


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.