Fenosup



Deskripsi Fenosup

Fenosup adalah obat berbentuk kapsul yang diproduksi oleh Ethica. Obat ini mengandung Fenofibrate yang diindikasikan untuk terapi pada pasien hiperlipidemia (kadar lemak dalam darah meningkat), hiperkolesterolemia (kadar kolesterol dalam darah meningkat), hipertrigliseridemia (kadar trigliserid dalam darah meningkat). Mekanisme kerja obat ini adalah dengan mengurangi trigliserida plasma total dengan aktivasi reseptor-aktivasi-proliferator peroxisome-α (PPAR-α) dan lipoprotein lipase, sehingga menyebabkan berkurangnya produksi apoprotein CIII, dan peningkatan sintesis apoprotein AI dan AII , dan protein transpor asam lemak. Dengan demikian, menghasilkan katabolisme VLDL (lipoprotein densitas sangat rendah) yang meningkat, oksidasi asam lemak, dan penghilangan partikel kaya trigliserida aterogenik; sebagai akibat dari penurunan VLDL dan LDL dan peningkatan level HDL.

Detail Fenosup


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Agen Dislipidemik

  • Apa Kandungan dan Komposisi Fenosup?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Fenosup adalah:

    Fenofibrate 160 mg

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Fenosup?


    Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Kapsul

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Fenosup?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Fenosup:

    Ethica
Sekilas Tentang Fenofibrate Pada Fenosup
Fenofibrate merupakan suatu zat obat yang digunakan dalam terapi pengobatan pada ketidaknormalan kadar lipid dalam darah. Fenofibrate umumnya digunakan untuk mengatasi hiperkolesterolemia (Tingginya kadar kolesterol dalam darah) dan dislipidemia (ketidaknormalan kadar lipid dalam darah). Biasanya obat ini digunakan bersamaan dengan produk suplemen makanan.

Fenofibrate mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan kemungkinan terjadinya retinopati diabetik pada penderita diabetes mellitus. Selain itu obat ini terkadang juga digunakan untuk terapi tambahan pada pasien asam urat di mana kadar asam urat yang ada pada darahnya berada di atas batas normal.

Fenofibrate bekerja dengan mengaktifkan peroxisome proliferator-activated receptor alpha (PPARα) yang kemudian mengaktifkan lipoprotein lipase dan mengurangi apoprotein CIII yang meningkatkan lipolisis dan eliminasi trigliserida dari plasma. PPARα juga meningkatkan apoprotein AI dan AII,mengurangi VLDL dan LD yang mengandung apoprotein B, meningkatkan HDL yang mengandung apoprotein AI dan AII.

Pemberian fenofibrate dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki gangguan ginjal parah termasuk bagi mereka yang menerima dialisis, pasien yang memiliki penyakit hati termasuk penyakit sirosis bilier primer dan ketidaknormalan fungsi hati lainnya, pasien dengan gangguan kantong empedu, wanita menyusui, dan pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap fenofibrate.

Efek samping yang umum terjadi setelah penggunaan fenofibrate antara lain sakit kepala, nyeri punggung, nasofaringitis, mual, mialgia, nyeri pada persendian, diare, infeksi sistem pernapasan bagian atas, batu ginjal, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini.

Hati-hati penggunaan fenofibrate pada pasien yang mengalami miopati dan rhabdomiolisis. Pemberian fenofibrate dapat meningkatkan kadar serum transaminase, serum kreatinin, peningkatan pengeluaran kolesterol menuju empedu sehingga meningkatkan risiko terkena batu ginjal.

Fenofibrate dapat berinteraksi jika diberikan bersamaan dengan obat lainnya seperti:
  • Penggunaan bersamaan dengan cholestyramine, colestipol dan obat sejenisnya dapat menurunkan efikasi fenofibrate

  • Pemberian bersamaan dengan produk imunosupresan seperti ciclosporin atau tacrolimus dapat meningkatkan risiko disfungsi ginjal

  • Pemberian bersamaan dengan antagonis vitamin K seperti warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan

  • Penggunaan bersamaan dengan produk statin dapat menyebabkan miopati atau rhabdomiolisis

Fenofirbrate pertama kali disentesa pada 1974 sebagai produk turunan clofibrate yang kemudian tidak lama setelahnya langsung diluncurkan untuk umum di Perancis. Fenofibrate pertama kali disebut dengan procetofen yang kemudian dirubah namanya menjadi fenofibrate.

Fenofibrate tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita hamil dan FDA mengkategorikannya keamanannya bagi wanita hamil ke dalam kategori C. Fenofibrate juga tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita menyusui sebab zat obat ini masuk menembus ke dalam ASI yang dapat membayakan bayi yang disusui

Fenosup Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Fenosup?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Fenosup adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Fenosup diindikasikan untuk terapi pada pasien hiperlipidemia (kadar lemak dalam darah meningkat), hiperkolesterolemia (kadar kolesterol dalam darah meningkat) , hipertrigliseridemia (kadar trigliserid dalam darah meningkat), mengurangi kadar kolestrol dan trigliserid darah.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Fenosup?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Fenosup:

Fenosup termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Anak-anak: diberikan dosis 5 mg/kg berat badan per hari
  2. Dewasa
    • Dosis awal: 300 mg per hari dalam dosis terbagi
    • Dosis umum: 200 – 400 mg per hari

Bagaimana Cara Penyimpanan Fenosup?


Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Fenosup Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Fenosup, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Fenosup?

Jika Anda lupa menggunakan Fenosup, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Fenosup Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Fenosup?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Fenosup yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Fenosup?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Fenosup yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping penggunaan Fenosup yang mungkin terjadi adalah:

  • Agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk granulosit),
  • trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal),
  • Peningkatan kadar transaminase serum, penurunan kadar hemoglobin dan leukosit
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Perut kembung
  • Peningkatan kreatinin serum

Apa Saja Kontraindikasi Fenosup?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Fenosup dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Tidak boleh diberikan pada penderita penyakit hati aktif termasuk sirosis bilier primer, kelainan fungsi hati persisten yang tidak dapat dijelaskan, gangguan ginjal berat

Interaksi obat

  • Dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas (racun bagi ginjal) yang diinduksi siklosporin
  • Dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan antikoagulan oral (misalnya: Warfarin)
  • Meningkatkan risiko miopati dan rhabdomiolisis jika digunakan bersamaan dengan colchicine, inhibitor HMG-CoA reduktase, dan fibrat lainnya
  • Dapat meningkatkan efek samping ezetimibe
  • Dapat menurunkan absorpsi jika digunakan bersamaan dengan asam empedu sequestran (kecuali colesevelam)

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Fenosup Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Fenosup untuk digunakan oleh wanita hamil:

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Fenosup ke dalam Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.