Dulcolax



Deskripsi Dulcolax

Dulcolax adalah sediaan obat yang mengandung Bisacodyl. Dulcolax digunakan untuk mengatasi konstipasi (sulit buang air besar/sembelit) dengan cara merangsang otot-otot usus besar untuk mengeluarkan kotoran. Konstipasi adalah kondisi yang membuat frekuensi buang air besar menjadi di bawah normal atau jarang (kurang dari tiga kali per minggu) dan tekstur tinja keras. Penyebab konstipasi bisa bermacam-macam, diantaranya akibat kita kurang minum air, mengonsumsi makanan yang tidak sehat, suka menahan buang air besar, dan kurang olahraga. Selain itu, konstipasi juga bisa disebabkan oleh efek samping konsumsi obat pereda rasa sakit dan kehamilan.

Detail Dulcolax


  1. Dulcolax Tablet
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas
    • Kelas Terapi: Laksatif

    • Apa Kandungan dan Komposisi Dulcolax?

      Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

      Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Dulcolax adalah:

      Bisacodyl 20 mg

    • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Dulcolax?


      Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 4 Tablet; Strip @ 10 Tablet

    • Apa Nama Perusahaan Produsen Dulcolax?

      Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

      Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Dulcolax:

      Boehringer Ingelheim Indonesia/ Aventis Pharma
  2. Dulcolax Suppositoria
    • Golongan= Obat Bebas Terbatas
    • Kelas Terapi= Laksatif
    • Kandungan= Bisacodyl 10 mg; Bisacodyl 5 mg
    • Bentuk= Suppositoria
    • Satuan Penjualan= Strip
    • Kemasan= Strip @ 6 Suppositoria; Strip @ 5 Suppositoria
    • Farmasi= Boehringer Ingelheim Indonesia/ Aventis Pharma
Sekilas Tentang Bisacodyl Pada Dulcolax
Bisacodyl adalah senyawa yang berfungsi sebagai pencahar stimulan. Ini biasanya diresepkan untuk menghilangkan sembelit dan untuk pengelolaan disfungsi usus neurogenik. Bisacodyl adalah turunan difenilmetana dan pertama kali digunakan sebagai pencahar pada tahun 1953 karena kemiripannya dengan fenolftalein.

Sediaan

Bisacodyl dijual dengan nama dagang Dulcolax, Fleet, Alophen, Correctol, Carter's Little Pills dan juga secara umum. Biasanya dijual sebagai tablet 5mg, supositoria 10mg, atau supositoria pediatrik 5mg. Dosis aman 10 mg rec untuk supositoria

Administrasi

Ketika bisacodyl diberikan secara oral, biasanya diminum sebelum tidur, tetapi jika diberikan secara rektal, biasanya diminum di pagi hari. Hal ini disebabkan onset obat yang relatif lama bila diminum (sekitar 6-10 jam) dibandingkan bila diminum secara rektal (sekitar 15-60 menit). Bisacodyl juga terkadang digunakan sebelum dan sesudah kolonoskopi.

Dulcolax Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Dulcolax?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Dulcolax adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Dulcolax adalah obat yang digunakan untuk mengatasi sembelit.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Dulcolax?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Dulcolax:

Cara Penggunaan Dulcolax adalah sebagai berikut:

  1. Aturan penggunaan Dulcolax Tablet:
    • Dewasa: di berikan dosis 5-10 mg pada malam hari, hingga 20 mg dapat diberikan seperlunya
    • Anak usia 4-10 tahun: di berikan dosis 5 mg di malam hari
  2. Aturan penggunaan Dulcolax Suppositoria:
    • Dewasa: Sebagai suppositoria atau enema: 10 mg di pagi hari
    • Anak usia ≤10 tahun: di berikan dosis 5 mg di pagi hari
    • Bentuk sediaan suppositoria di gunakan dengan cara di masukkan ke dalam dubur (anus)

Bagaimana Cara Penyimpanan Dulcolax?

  • Dulcolax Tablet: Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius. Lindungi dari kelembaban
  • Dulcolax Suppositoria: Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Dulcolax Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Dulcolax, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Dulcolax?

Jika Anda lupa menggunakan Dulcolax, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Dulcolax Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Dulcolax?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Dulcolax yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Dulcolax?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Dulcolax yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping penggunaan Dulcolax yang mungkin terjadi adalah:

  • Ketidaknyamanan perut (Kolik, kram)
  • Diare
  • Gangguan elektrolit
  • Mual
  • Vertigo
  • Muntah
  • Haematochezia; iritasi dan proktitis (dubur).Jarang, reaksi hipersensitivitas (misalnya Angioedema, reaksi anafilaktoid)

Apa Saja Kontraindikasi Dulcolax?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Dulcolax dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Kondisi perut akut (Usus buntu, penyakit radang usus usus)
  • Obstruksi usus, ileus, dehidrasi parah, nyeri perut hebat yang berhubungan dengan mual dan muntah
  • Adanya fisura anus atau kolitis ulserativa dengan kerusakan mukosa (dubur)

Apa Saja Interaksi Obat Dulcolax?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Dulcolax antara lain:

  • Risiko dispepsia dan iritasi lambung dengan antasid
  • Peningkatan risiko ketidakseimbangan elektrolit dengan diuretik atau adreno-kortikosteroid

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Dulcolax Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Dulcolax untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Dulcolax ke dalam Kategori C :
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Tinja menjadi cair, kram perut, kehilangan cairan dan elektrolit. Pada kasus overdosis kronis: Diare kronis, sakit perut, hipokalemia, hiperaldosteronisme sekunder, batu ginjal, kerusakan tubulus ginjal, alkalosis metabolik, kelemahan otot
  • Penatalaksanaan: Lakukan bilasan lambung atau dimuntahkan untuk meminimalkan penyerapan. Berikan cairan untuk mengatasi ketidakseimbangan elektrolit mungkin diperlukan