Ditranex


DITRANEX 
GOLONGAN
G

Apa Kandungan dan Komposisi Ditranex?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Ditranex adalah:

Tranexamic acid/Asam Traneksamat.
Sekilas Tentang Tranexamic Acid (Asam Traneksamat) Pada Ditranex
Tranexamic acid (TXA) atau yang dikenal juga dengan sebutan asam traneksamat adalah suatu zat obat yang digunakan dalam terapi pencegahan kehilangan darah/perdarahan pada kasus trauma mayor, kehilangan darah setelah persalinan/melahirkan, operasi/bedah, setelah cabut gigi atau gigi tanggal, hidung berdarah atau mimisan, dan menstruasi berat. Obat ini juga digunakan dalam terapi angioedema herediter.

Tranexamic acid bekerja dengan menghambat aktivasi plasminogen menjadi plasmin (fibrinolysin), suatu enzim yang mendegradasi gumpalan fibrin, fibrinogen, dan protein plasma lainnya termasuk faktor procoagulan V dan VIII. Tranexamic acid juga secara langsung menghambat aktivitas plasmin, namun dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Tranexamic acid mampu menjalin ikatan yang lebih kuat daripada aminocaproic acid untuk menuju ke reseptor kuat dan lemah.

Pada pasien dengan engioedema herediter, penghambatan pembentukan dan aktivitas plasmin akan mencegah serangan angioedema melalui pengurangan aktivitas yang diinduksi oleh plasmin dari protein komplemen pertama (C1).

Pemberian tranexamic pada tiga jam pertama setelah kejadian, efikasi tranexamic acid dapat terlihat dengan berkurangnya perdarahan pada pasien yang mengalami trauma berat disertai perdarahan signifikan. Pemberian dalam tiga jam pertama pada kasus cedera kepala berat dapat membantu mengurangi risiko kematian. Pada wanita yang mengalami kehilangan banyak darah saat menstruasi, mengonsumsi tranexamic acid mampu mengurangi perdarahannya. Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk digunakan pada wanita berusia antara 12 hingga 16 tahun. Pada wanita setelah melahirkan, penggunaan tranexamic acid juga dapat mengurangi perdarahan. Berbagai macam jenis operasi atau bedah seperti pada operasi tulang, operasi jantung, dan lainnya di mana pasien banyak mengeluarkan darah, penggunaan tranexamic acid dapat membantu mengurangi perdarahannya.

Pemberian tranexamic acid dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap tranexamic acid, riwayat kekejangan, riwayat tromboembolisme arterial atau penyakit tromboembolisme aktif, gangguan ginjal parah termasuk batu ginjal, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini.

Efek samping yang mungkin dapatterjadi setelah penggunaan tranexamic acid antara lain gangguan penglihatan, mual, muntah, diare, hipotensi, penggumpalan darah, reaksi alergi, anafilaksis, pusing, dan lain-lain yang tidak disebutkan disini.

Hati-hati penggunaan tranexamic acid pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien dengan disseminated intravascular coagulation (DIC). Penggunaan pada wanita hamil tidak dianjurkan karena obat ini masuk ke dalam plasenta. Penggunaan pada wanita menyusui juga tidak direkomendasikan sebab obat ini masuk ke dalam ASI sehingga berisiko bagi bayi.

Tranexamic acid ditemukan oleh peneliti asal Jepang, Shosuke dan Utako Okamoto pada 1962. Rute pemberian obat ini adalah secara oral, injeksi, dan topikal.

Ditranex Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ditranex?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ditranex adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Fibrinolisis lokal, prostatektomi (pembedahan mengangkat prostata), menoragia (haid dengan perdarahan yang berlebihan), perdarahan dari hidung (mimisan) secara berulang, konisasi servik, cabut gigi pada penderita hemofilia.
Fibrinolisis umum dan edema angioneurotik herediter/bersifat turun-temurun.

Apa Saja Kontraindikasi Ditranex?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Ditranex dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Kecenderungan pembekuan darah yang parah kecuali bila diobati dengan antikoagulan secara terus menerus, buta warna.

Apa saja Perhatian Penggunaan Ditranex?

Insufisiensi ginjal, hematuria masif dari saluran pernafasan bagian atas.
Interaksi Obat tidak boleh ditambahkan untuk transfusi darah atau injeksi yang mengandung Penicillin.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ditranex Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ditranex, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ditranex?

Jika Anda lupa menggunakan Ditranex, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ditranex Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ditranex?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ditranex yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ditranex?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ditranex yang mungkin terjadi adalah:

Gangguan saluran pencernaan, pusing.
Kategori Keamanan Kehamilan
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).

Izin, Kemasan & Sediaan Ditranex

Ampul 250 mg x 10

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ditranex?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ditranex:

2-3 kali sehari 5-10 ml melalui intravena.
PEMBERIAN OBAT
Tak ada pilihan
HARGA  :
Rp. 70.000/kemasan

Apa Nama Perusahaan Produsen Ditranex?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Ditranex:

Dipa Pharmalab Intersains/Prafa
Sekilas Tentang Dipa Pharmalab Intersains
Sejarah PT. Dipa Pharmalab Intersains berawal dari pendirian PT. Pradja Pharmaceutical Industry yang merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Tjipto Pusposuharto pada 1960. Pada awalnya usaha yang didirikan ini hanyalah usaha farmasi rumahan dengan 20 orang karyawan dengan area luas pabrik 350 meter persegi.

Pada 1975, PT. Pradja Pharmaceutical Industry memasarkan produk analisis mikrobiologi dari Oxoid (Thermo Fisher Scientific). Kemudian memasarkan produk analisis biologikal lainnya dari Cutter Lab (Grifols) pada 1976. Karena perkembangan usaha yang pesat, maka pada 1991, Tjipto Pusposuharto mendirikan PT. Dipa Pharmalab Intersains yang pada 2005 membangun pabrik baru di daerah Majalengka, Jawa Barat. Perusahaan ini telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000, CPOB, dan lain-lain sehingga produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang baik. Perusahaan ini telah berpartner dengan beberapa perusahaan farmasi luar negeri seperti Actavis, Genepharm, Korea United Pharma, Medac, Vitrolife, Colenta, Bracco, dan lain-lain.

Produk-produk yang diproduksi oleh PT. Dipa Pharmalab Intersains dikategorikan dalam berbagai jenis antara lain produk farmasi, consumer health, peralatan medis, dan peralatan analisis laboratorium. PT. Dipa Pharmalab Intersains berkantor pusat di Jl. Raya Kebayoran Lama No. 28, Jakarta.