Dipyridamole


Dipyridamole Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Dipyridamole?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Dipyridamole adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Digunakan sebagai anti platelet untuk mengurangi risiko stroke iskemik dan serangan iskemik sementara
  • Tablet dipyridamole diindikasikan sebagai tambahan antikoagulan coumarin dalam pencegahan komplikasi tromboembolik postoperatif penggantian katup jantung
  • Mengevaluasi penyakit arteri koroner pada pasien yang tidak dapat berolahraga secara memadai sebelum dilakukannya pencitraan thallium (pemindaian aliran darah jantung). Untuk tujuan ini diberikan secara intravena

Cara Kerja Obat

Dipyridamole adalah obat yang digunakan untuk menghambat pembentukan gumpalan darah, terutama pada penderita stroke. Obat ini juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah bila diberikan pada dosis tinggi dalam waktu yang singkat, pada penderita penyakit arteri perifer dan penyakit arteri koroner. Dipyridamole telah terbukti menurunkan hipertensi pulmonal tanpa penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistemik. Kombinasi dipyridamole dan Aspirin (acetylsalicylic acid) telah disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam pencegahan sekunder stroke dan memiliki risiko pendarahan yang sama dengan Aspirin tunggal.

Dipyridamole adalah penghambat agregasi trombosit, menyebabkan akumulasi adenosin, nukleotida adenin, dan AMP siklik dengan menghambat aktivitas adenosine deaminase dan phosphodiesterase, sehingga menghambat agregasi trombosit dan menghasilkan vasodilatasi. Selain itu, obat ini merangsang pelepasan prostasiklin atau PGD2 dan menyebabkan vasodilatasi koroner.

Obat ini tidak sepenuhnya diserap dari saluran pencernaan. Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi plasma puncak adalah sekitar 75 menit. Didistribusikan secara luas ke dalam jaringan tubuh, mampu melewati sawar plasenta dalam jumlah kecil dan masuk ke air susu ibu.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Dipyridamole?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Dipyridamole:

Pencegahan komplikasi tromboembolik postoperatif penggantian katup jantung

Dewasa (Tablet konvensional) : 75 – 100 mg secara oral 3 – 4 x sehari. Obat diberikan sebagai tambahan untuk antikoagulan oral (misalnya warfarin).

Profilaksis sekunder stroke atau serangan iskemik transien

Dewasa (extended release Tablet) : 200 mg 2 x sehari secara oral.

Pencitraan miokard

Dewasa : 0.142 mg / kg / menit diinfuskan selama 4 menit (0,567 mg / kg total) sebagai tambahan untuk thallium-201.

Apa Saja Kontraindikasi Dipyridamole?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Dipyridamole dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Dipyridamole.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Dipyridamole Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Dipyridamole, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Dipyridamole?

Jika Anda lupa menggunakan Dipyridamole, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Dipyridamole Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Dipyridamole?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Dipyridamole yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Dipyridamole?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Dipyridamole yang mungkin terjadi adalah:

  • Efek samping pada sistem saraf misalnya sakit kepala, pusing, pingsan, dan kejang
  • Efek samping pada sistem kardiovaskular misalnya hipotensi, angina, dan takikardia
  • Efek samping pada saluran pencernaan misalnya mual, diare, muntah
  • Efek samping pada saluran pernafasan misalnya bronchospasme
  • Efek samping pada sistem hematologi misalnya trombositopenia
  • Efek samping pada otot seperti mialgia
  • Efek samping pada kulit : Ruam, urtikaria, pembilasan wajah, dan angioedema
  • Efek samping yang berpotensi fatal : Kematian jantung, infark miokard, fibrilasi ventrikel, asistol, nodus sinus, takikardia ventrikel simtomatik, stroke, dan iskemia serebral transien (IV)

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Dipyridamole?

  • Obat ini sebaiknya diminum saat perut kosong, misalnya 1 jam sebelum makan. Tetapi bila terjadi ketidaknyamanan pada saluran pencernaan bisa diminum bersama makanan
  • Hati-hati menggunakan obat ini untuk pasien dengan hipotensi, penyakit arteri koroner berat termasuk angina tidak stabil atau barau saja mengalami infark miokard, stenosis aorta, gagal jantung dekompensasi, gangguan koagulasi, migrain, miastenia gravis
  • Karena obat ini memiliki efek vasodilatasi, maka harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit arteri koroner berat (misalnya, Angina tidak stabil atau infark miokard). Pasien dengan penyakit arteri koroner yang menggunakan obat ini dapat mengalami nyeri dada yang lebih parah
  • Peningkatan enzim hepatik dan gagal hati telah dilaporkan berhubungan dengan pemberian Dipyridamole.
    Karena obat ini dapat menghasilkan vasodilatasi perifer, penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati pada pasien dengan hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Obat ini mampu memasuki air susu ibu (ASI), oleh karena itu sebaiknya penggunaan Dipyridamole untuk ibu menyusui sebaiknya dilakukan dengan hati-hati
  • Keamanan dan efektivitasnya pada anak di bawah usia 12 tahun belum ditetapkan
  • Obat Dipyridamole dapat menyebabkan pusing, oleh karena itu sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini
  • Selama pengobatan lakukan pemantauan tekanan darah, detak jantung, EKG, LFT, dan pernafasan

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Dipyridamole Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Dipyridamole untuk digunakan oleh wanita hamil:

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Dipyridamole kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Obat ini diketahui mampu melewati sawar plasenta dalam jumlah kecil. Karena penelitian reproduksi hewan tidak selalu identik dengan efeknya terhadap manusia, penggunaan Dipyridamole untuk ibu hamil sebaiknya hanya jika benar-benar dibutuhkan.

Apa Saja Interaksi Obat Dipyridamole?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Dipyridamole antara lain:

  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan efek kardiovaskular adenosin
  • Meningkatkan efek obat antikoagulan oral dan menghasilkan efek aditif dengan anti-platelet lainnya (misalnya aspirin)
  • Dapat meningkatkan efek hipotensif obat-obat penurun tekanan darah misalnya captopril
  • Dapat menetralkan efek antikolinesterase dan memperparah miastenia gravis bila digunakan dengan inhibitor kolinesterase
  • Dapat mengurangi khasiat fludarabin
  • Penyerapan obat ini berkurang jika digunakan bersama antasida
  • Vasodilatasi koroner hilang jika digunakan dengan obat-obat urunan xantin (misalnya teofilin, aminofilin, kafein) selama pencitraan miokard