Dextrofen


Apa Kandungan dan Komposisi Dextrofen?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Dextrofen adalah:

Dextrofen Kapsul Tiap kapsul berisi: • Dekstrometorfan HBr 15 mg • Deksklorfeniramina maleat 2 mg • Fenilefrina HCl 5 mg Dextrofen Sirop Tiap sendok teh (5 ml) berisi: • Dekstrometorfan HBr 7,5 mg • Deksklorfeniramina maleat 1 mg • Fenilefrina HCl 5 mg

Sekilas Tentang Phenylephrine Pada Dextrofen
Phenylephrine adalah obat yang digunakan untuk dekongestan, melebarkan pupil, meningkatkan tekanan darah, dan membantu meringankan wasir. Obat ini dapat diberikan melalui mulut, melalui injeksi vena atau otot, atau diaplikasikan pada kulit.

Sebagai dekongestan phenylephrine tersedia dalam kemasan semprotan hidung. Obat ini sering dijumpai dalam komposisi obat-obat bebas (OTC). Phenylephrine sering digunakan sebagai pengganti pseudoephedrine sebab minim penyalahgunaan namun efikasinya masih dipertanyakan sebab menurut beberapa penelitian efikasi dari phenylephrine sebagai dekongestan tidak melebihi plasebo.

Penggunaan phenylephrine pada penderita wasir diklaim mampu mengurangi gejalanya. Wasir disebabkan oleh pembengkakan vena pada area rektal. Penggunaan phenylephrine secara topikal mampu mempersempit otot polos pembuluh darah sehingga mengurangi rasa sakit yang diakibatkan wasir.

Phenylephrine juga digunakan untuk memperlebar pupil melalui sediaan tetes mata. Biasanya prosedur medis pelebaran pupil dilakukan oleh dokter agar cahaya dapat masuk lebih banyak ke dalam mata untuk mendiagnosa penyakit dan kondisi mata. Obat ini sering dikombinasikan dengan tropicamide saat tropicamide tunggal dianggap tidak memadai. Phenylephrine dikontraindikasikan penggunaannya pada pasien penderita glaukoma sudut sempit.

Phenylephrine sering digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien hipotensi yang tidak stabil, terlebih jika terjadi syok septik. Ia biasa digunakan untuk melawan efek hipotensi dari anestesi epidural dan subaraknoid. Selain itu ia juga digunakan untuk mengatasi efek vasodilasi toksin bakteri pada sepsis dan respon inflamasi pada sindrom respon inflamasi sistemik. Umumnya sebagai vasopresor (agen antihipotensi), phenylephrine diberikan melalui infus intravena.

Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan phenylephrine antara lain hipertensi, bradikardia, kram abdomen, muntah, hiperplasia prostat, dan lain-lain. Pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter selama menggunakan obat ini.

Phenylephrine pertamakali dipatenkan pada tahun 1927 dan mulai digunakan secara luas oleh dunia medis pada 1938. Oleh FDA keamanan obat ini untuk digunakan oleh wanita hamil dan menyusui dimasukkan dalam kategori C.

Sekilas Tentang Dexchlorpheniramine Maleate Pada Dextrofen
Dexchlorpheniramine maleate adalah suatu agen antihistamin yang digunakan untuk terapi pengobatan gejala yang berhubungan dengan gatal-gatal atau urtikaria kronis seperti gatal pada kulit, kemerahan, dan muncul benjolan. Selain itu ia juga digunakan untuk meredakan gejala yang berhubungan dengan alergi (termasuk hayfever) seperti bersin, pilek, dan hidung gatal.

Obat antihistamin bekerja dengan mencegah efek zat yang disebut histamin. Histamin dihasilkan oleh tubuh sebagai akibat dari respon terhadap zat asing yang menimbulkan alergi bagi tubuh. Dexchlorpheniramine maleate tidak boleh digunakan oleh anak-anak berusia 2 tahun atau kurang. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Sekilas Tentang Dextromethorphan Pada Dextrofen
Dextromethorphan merupakan antitusif non narkotik yang dapat meningkatkan ambang rangsang refleks batuk secara sentral. Obat ini sering dijumpai pada produk obat batuk dalam berbagai sediaan seperti sirup, tablet, semprot, maupun permen.

Obat ini masuk dalam kategori morphinan dengan sifat sedatif, disosiatif, dan stimulan, namun pada dosis tinggi dapat bertindak sebagai anestesi disosiatif. Dextromethorphan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna. Dimetabolisme dalam hati dan diekskresi melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah atau pun bentuk dimetilated morfinon. Dextromethorpan pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 dan disetujui untuk digunakan secara luas di dunia medis pada 1953.

Dextrofen Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Dextrofen?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Dextrofen adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Meringankan batuk karena flu, alergi dan hidung tersumbat.

Apa Saja Kontraindikasi Dextrofen?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Dextrofen dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Dextrofen?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Dextrofen:

Dextrofen Kapsul Dewasa: 3 x sehari 1–2 kapsul sesudah makan Anak-anak: Menurut petunjuk dokter Dextrofen Sirop Dewasa: 3–4 x sehari 2 sendok teh Anak-anak 6–12 tahun: 3–4 x sehari 1 sendok teh Anak-anak 2–6 tahun: 3–4 x sehari 1/2 sendok teh Anak di bawah 2 tahun: Menurut petunjuk dokter


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Dextrofen Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Dextrofen, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Dextrofen?

Jika Anda lupa menggunakan Dextrofen, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Dextrofen Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Dextrofen?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Dextrofen yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Dextrofen?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Dextrofen yang mungkin terjadi adalah:

Kemasan, Sediaan, dan Harga Dextrofen

Dextrofen Kapsul Botol isi 60 kapsul Dextrofen Sirop Botol isi 60 ml

Apa saja Perhatian Penggunaan Dextrofen?

Tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit tiroid.

Keterangan

Perhatian untuk penderita tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan hipertiroidismus.

Sekilas Tentang Phapros
PT. Phapros merupakan perusahaan farmasi Indonesia yang dirikan oleh grup usaha Oei Tiong Ham Concern (OTHC), suatu group konglomerat Tionghoa-Indonesia pada 21 Juni 1954. Group konglemat ini awalnya bergerak dibidang bisnis gula dan agro industri namun kemudian memperluas cakupan bisnisnya ke dunia farmasi. Awalnya perusahaan ini bernama NV Pharmaceutical Processing Industries disingkat "Phapros".

Pada tahun 1961, perusahaan ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia melalui PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia yang saat ini bernama PT. rajawali Nusantara Indonesia (persero). Pada November 2000, status perusahaan ini berubah menjadi perusahaan publik dimana PT. Rajawali Nusantara Indonesia memegang 53 persen saham dan sisanya dimiliki oleh publik. Pada 2019, PT. Phapros diakuisisi oleh PT. Kimia Farma dengan nilai 1,36 triliun.

Phapros telah memperoleh banyak sertifikat mutu seperti CPOB, CPOTB, CPAKB, PSAK, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/EIC 17025, dan sebagainya. Saat ini jumlah varian produk yang diproduksi oleh PT. Phapros sekira 284 macam yang terbagi dalam beberapa kelompok seperti produk etikal, generik, OTC, dan agromed. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi pesanan pihak ketiga.

Beberapa produk terkenal yang diproduksi oleh Phapros diantaranya Antimo, Pehavral, Bioneuron, Hypobhac, dan sebagainya. Produk PT. Phapros telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan negara Asia Tenggara seperti Kamboja.