Dexacap


DEXACAP ®

Tablet

Apa Kandungan dan Komposisi Dexacap?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Dexacap adalah:

DEXACAP® 12.5
Tiap tablet DEXACAP® 12.5 mengandung:
Captopril 12,5 mg

DEXACAP® 25
Tiap tablet DEXACAP® 25 mengandung:
Captopril 25 mg

DEXACAP® 50
Tiap tablet DEXACAP® 50 mengandung:
Captopril 50 mg

Sekilas Tentang Captopril Pada Dexacap
Captopril merupakan suatu obat yang digunakan untuk menghambat engiotensin converting enzyme (ACE), enzim yang bertanggung jawab terhadap konversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang mana angiotensin II bekerja mengatur tekanan darah dan merupakan suatu komponen kunci dalam sistem renin angiotensin aldosterone. Captopril biasanya digunakan pada pasien hipertensi, pasien jantung (gagal jantung kongestif, pasca infark miokard), menjaga fungsi ginjal pada pasien penderita neuropati diabetik.

Berbeda dari kebanyakan produk obat penghambat ACE, captopril merupakan suatu prodrug (bakal obat) yang baru aktif ketika dimetabolisme oleh tubuh. Sekira 70 persen pemberian captopril secara oral akan diserap tubuh dan bioavalaibilitasnya akan berkurang dengan kehadiran makanan dalam lambung. Sebagian diekskresikan di ginjal dan dibuang melalui urin sebagai komponen obat yang tidak berubah.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan captopril seperti peningkatan level plasma bradykinin, angioedema, agranulositosis, proteinuria, hiperkalemia, teratogenisitas, hipotensi postural, gagal ginjal akut, leukopenia, dan lain-lain yang tidak disebutkan dalam tulisan ini. Batuk, gatal, takikardia, nyeri dada, palpitasi, dan kelemahan merupakan beberapa gejala munculnya efek samping.

Captopril pertama kali dipatenkan pada 1976 dan disetujui untuk digunakan dalam dunia medis pada 1980. Captopril ditemukan dan dikembangkan di E. R. Squibb & Sons Pharmaceuticals (sekarang Bristol-Mayers Squibb) atas konsep yang diberikan oleh Sir John Robert Vane, seorang ahli farmakologi asal Inggris. Obat ini dikembangkan oleh tiga ilmuwan dari perusahaan tersebut yakni Miguel Ondetti, Bernard Rubin dan David Cushman. Captopril memperoleh izin edar dari FDA pada 6 April 1981 dan mulai menjadi obat generik pada Februari 1996 saat hak eksklusif Bristol-Mayers Squibb untuk memasarkan obat ini berakhir.

Captopril tidak aman untuk digunakan oleh wanita hamil, oleh sebab itu oleh FDA tingkat keamanannya dimasukkan dalam kategori D.

Dexacap Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Dexacap?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Dexacap adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Untuk pengobatan hipertensi sedang dan berat yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan kombinasi lain. DEXACAP® dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensi lain terutama thiazide
  • Payah jantung yang tidak cukup responsif atau tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis

Apa Saja Kontraindikasi Dexacap?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Dexacap dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitif terhadap captopril dan obat-obat ACE inhibitor lainnya.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Dexacap?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Dexacap:

Hipertensi:
Dosis awal adalah 12,5-25 mg, 2-3 kali sehari. Bila setelah 2 minggu belum diperoleh penurunan tekanan darah, maka dosis dapat ditingkatkan sampai 50 mg, 2-3 kali sehari.

Gagal jantung:
Dosis awal adalah 25 mg 3 kali sehari, sebaiknya dimulai dengan 12,5 mg, 3 kali sehari.

:: Perhatian DAN Perhatian ::

  • Neutropenia/agranulositosis
  • Proteinuria/sindrom nefrotik
  • Gagal ginjal akut
  • Morbiditas dan mortilitas pada fetus dan neonatus
  • DEXACAP ® harus dihentikan bila terjadi kehamilan karena dapat menyebabkan kerusakan organ pada fetus dan neonatus


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Dexacap Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Dexacap, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Dexacap?

Jika Anda lupa menggunakan Dexacap, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Dexacap Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Dexacap?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Dexacap yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Dexacap?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Dexacap yang mungkin terjadi adalah:

Ruam kulit, gangguan pengecapan, neutropenia, proteinuria, sakit kepala, lelah/letih dan hipotensi. Dengan pemberian DEXACAP ® ® < 150 mg per hari, efek samping ini dapat dikurangi tanpa mengurangi khasiatnya.

Seperti ACE inhibitor lainnya dapat menyebabkan gejala-gejala termasuk: myalgia, arthralgia, nefritis interstisial, vaskulitis, peningkatan ESR.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Dexacap

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Dexacap:

DEXACAP 12.5. Kotak, 10 strip @ 6 tablet
DEXACAP 25. Kotak, 10 strip @ 6 tablet
DEXACAP 50. Kotak, 10 strip @ 6 tablet

border=”2″ cellspacing=”0″ align=”center” bgcolor=”#ffffff”>

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN DI BAWAH SUHU 30oC,

TERLINDUNG DARI CAHAYA

Apa Nama Perusahaan Produsen Dexacap?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Dexacap:


PT Dexa Medica
Jl. Jenderal Bambang Utoyo 138
Palembang-Indonesia


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.