Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Curadyn?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Curadyn adalah:- Ranitidine HCl setara ranitidine 150 mg / tablet
- Ranitidine HCl setara ranitidine 300 mg / caplet
Ranitidine merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung. Biasanya obat ini digunakan dalam terapi pengobatan berbagai penyakit lambung seperti tukak lambung, refluks gastroesofageal, dan sindrom Zollinger-Ellison. Selain itu obat ini juga bisa digunakan untuk meringankan urtikaria. Penggunaan ranitidine bisa dilakukan melalui beberapa cara seperti oral, injeksi ke otot atau vena.
Obat yang termasuk dalam antagonis reseptor histamin H2 ini bekerja dengan memblokir histamin yaitu suatu komponen nitrogen organik yang mengatur fungsi fisiologi dalam usus dan bertindak sebagai neurotransmiter untuk otak, sumsum tulang belakang, dan uterus. Histamin merangsang sel parietal di sekitarnya untuk menginduksi penyerapan karbon dioksida dan air dari darah yang kemudian dikonversi menjadi asam karbonat oleh enzim karbonat anhidrase. Dengan diblokirnya histamin maka mampu mengurangi jumlah asam yang dilepaskan oleh sel dalam perut.
Ranitidine ditemukan pada 1976 dan mulai digunakan oleh dunia medis 1981. Obat ini relatif aman untuk digunakan oleh ibu hamil.
Curadyn Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Curadyn?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Curadyn adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
- Gastroesophageal reflux disease (GERD) : suatu penyakit yang disebabkan oleh iritasi oleh asam lambung. Penderita biasanya mengalami sensasi terbakar pada area dada dan kerongkongan
- Untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus duabelas jari
- Curadyn (ranitidine) digunakan juga untuk menangani erosif esophagitis, meskipun dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton (PPI) seperti omeprazole atau lansoprazole, efektivitasnya lebih rendah
- Zollinger ellison syndrome : penyakit langka akibat adanya tumor di pankreas atau karena usus duabelas jari melepaskan hormon yang menyebabkan kelebihan sekresi asam lambung. Saat ini, obat-obat penghambat pompa proton (PPI) lebih dipilih untuk tujuan ini
- Untuk mengobati penyakit maag, obat-obat antagonis H2 seperti Curadyn (ranitidine) lebih banyak dipilih dibandingkan antasida, karena durasi kerjanya lebih lama dan efektivitasnya lebih tinggi
- Pencegahan tukak lambung yang disebabkan oleh pemakaian obat-obat NSAID
- Mengurangi resiko aspirasi pneumonitis pada pasien sebelum menjalani operasi bedah. Untuk tujuan ini Curadyn (ranitidine) lebih efektif dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton
- Pengobatan dispepsia pada pasien berusia muda dengan antagonis reseptor-H2 dapat diterima, namun perhatian khusus harus dilakukan jika obat diberikan kepada pasien dewasa atau usia lanjut karena obat-obat golongan antagonis reseptor-H2 dapat menutupi gejala kanker lambung
Cara Kerja Obat
Ranitidine adalah obat untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak lambung. Ranitidine termasuk golongan antagonis reseptor histamin H2 (histamin H2-receptor antagonist) yang bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif kerja reseptor histamin H2, yang sangat berperan dalam sekresi asam lambung.
Penghambatan kerja reseptor H2 menyebabkan produksi asam lambung menurun baik dalam kondisi istirahat maupun adanya rangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin, kafein dan insulin. Tidak seperti cimetidine, ranitidine tidak memiliki efek pada sistem enzim sitokrom P450.
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut. |
Antasid adalah obat atau zat yang berfungsi untuk menetralisir asam lambung. Antasid digunakan untuk membantu menyembuhkan gangguan pencernaan yaitu maag. Maag bisa disebakan jika makan terlalu banyak atau jika makan terlalu cepat. Seseorang yang menderita maag, cairan dalam lambungnya akan menjadi lebih asam. Reaksi yang terjadi disebut netralisasi. Hal ini karena tablet adalah basa dan cairan dalam perut yang asam. Antirefluks adalah obat atau zat yang berfungsi mencegah asam dan isi perut berbalik arah sehingga keluar ke kerongkongan (GERD (gastroesophageal reflux disease)). Hal ini mungkin disebabkan oleh kegagalan sfingter esofagus bagian bawah untuk menutup dengan benar. Juga dikenal sebagai refluks asam. Antiulserasi adalah obat atau zat alami atau sintetis yang berfungsi meringankan dan mengurangi gejala ulkus di lambung dan usus kecil bagian atas, secara sistemik dan lokal, dengan mengurangi sekresi lambung (inhibitor pompa proton), menetralkan hiperakiditas (zat alkali), atau meningkatkan penyembuhan dan melindungi mukosa (sucralfate). |
Sakit perut banyak jenisnya, berikut ini diantaranya: 1. Batu empedu Batu empedu berasal dari terbentuknya endapan ataupun gumpalan yang mana hal tersebut berasal dari saluran ataupun juga kandung empedu itu sendiri. Dan untuk memastikan perihal keberadaan batu empedu ini maka perlu dilakukan pemeriksaan scan USG. Ciri khas gejala batu empedu:
Beberapa pemicu timbulnya keluhan perut kembung sesak dengan tumpukan gas:
Untuk mengurangi keluhan kembung yang mendera ada baiknya lebih perhatikan pula untuk membudayakan menu makanan sehat. Sedangkan sebagai pereda kembung yang tengah mendera anda bisa dapatkan kapsul minyak peppermint untuk mengurangi keluhan yang ada. 3. Sakit maag Sakit maag seringkali menjadi sakit langganan bagi sebagian banyak orang. Gejala khas yang menandai kemunculan keluhan sakit maag yakni adanya rasa nyeri cenderung perih dan tajam seperti ada menusuk-nusuk di area perut bagian tengah lebih tepatnya yakni di sekitaran bagian atas dari pusar kita. Gejala maag dapat disertai dengan keluhan lainnya mulai dari perasaan mual ataupun cenderung sering muntah dan dalam beberapa kasus juga dapat memicu timbulnya gejala diare sebagai penyertanya. Seringkali yakni sakit maag disebabkan lantaran konsumsi makanan yang cenderung ngasal atau bahkan jadwal makan tak beraturan yang cenderungnya sering telat alias perut dibiarkan kosong dalam waktu yang tidak tepat. Dari keteledoran yan dibiasakan ini bisa mengarah pada timbulnya perlukaan di area lambung dan pastinya jika tersentuh dengan produksi gas lambung berlebih maka gejala nyeri dan perih dari sakit maag sudah pasti akan dirasakan oleh penderita. Terapi yang biasa diberikan yakni dengan konsumsi resep obat untuk meredakan asam lambung dan juga obat untuk mengatasi ataupun meredakan rasa nyeri yang mendera. 4. Flu perut Penyebab utama dari munculnya serangan penyakit flu perut yakni dapat berasal dari kudapan semisal yang dikonsumsi dan telah terkontaminasi oleh serangkaian jenis virus penginfeksi. Gejala yang bisa dirasakan pasien yakni munculnya keluhan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, badan yang cenderung semakin lemah, perut di sekitaran atas dan bawah pusar serasa panas, nyeri, kram, disertai pula dengan diare maupun gejala infeksi lainnya semisal demam dan sakit pada kepala maupun jaringan otot tubuh penderita. Penanganan rumahan yang utama yakni usahakan untuk selalu memberi asupan pada penderita utamanya yang berbentuk cairan. Penderita bisa diberikan makanan yang lembut berupa bubur ataupun roti sebagai tambahan energi. Yang terpenting harus dijaga agar pasien senantiasa terhindar dari serangan dehidrasi ataupun kekurangan cairan. Jika terlalu mual untuk meminum air sebagai penambah cairan bisa gunakan alternatif lain dengan menyesap bongkahan kecil es batu. Jika memang kondisi pasien semakin melemah dan segala jen is asupan nutrisi tidak bisa lagi diterima dengan pertolongan rumahan maka sebaiknya jangan segan untuk langsung membawanya ke ahli medis demi penanganan yang lebih intensif. 5. Tukak lambung Penyebab dari tukak ataupun perlukaaan pada lambung utamanya bisa bersebab oleh bakteri penginfeksi yang memang seringkali kebiasaannya yakni merusak selaput jaringan lambung. Bakteri tersebut bernama Helicobacter pylori. Dan serangkaian gejala yang ditimbulkan sakit tukak lambung ini yakni munculnya rasa nyeri semacam ditusuk pada perut sekitar bagian bawah area dada, sakit ini biasa muncul paling signifikan pada malam hari maupun tiap kali selesai pasien mengonsumsi suatu makanan, hilangnya nafsu makan pun menjadi suatu penanda yang kemudian disertai dengan munculnya keluhan muntaber atau bahkan muncul perdarahan akibat dampak luka lambung tersebut. Konsumsi obat secara sembarang dapat justru memberikan efek nyeri yang bertambah parah. Ada baiknya langsung berkonsultasi lebih lanjut pada ahli medis demi menghindari perdarahan yang lebih serius dan juga kemungkinan timbulnya sel ganas kanker yang bisa saja mengancam pasien. 6. Sembelit Penyebab utama dari timbulnya konstipasi atau sembelit yakni kurangnya asupan nutrisi serat yang dikonsumsi oleh penderita, kacaunya manajemen stres, sembarangan dalam mengonsumsi jenis kudapan semisal minum teh atau makan coklat berlebihan juga bisa menjadi penyebab, dan sebagai reaksi alami pada masa kehamilan kecenderungan calon ibu untuk mengalami sembelit juga semakin meningkat. Gejala yang muncul perut terasa penuh dan nyeri, biasa kembung, tak dapat buang air besar lebih dari tiga kali minimal dalam seminggu, feses keras, sering buang angin, seringkali merasa ingin buang air besar namun sangat kesulitan. Sebelum memeriksakan lebih lanjut ke ahli medis penanganan rumahan yang perlu dilakukan yakni meminum sekitar sembilan gelas air putih sehari untuk menjaga asupan cairan memadai dan juga semakin galakkan konsumsi serat alami dari ragam buah dan sayur yang menyehatkan. Atau jika diperlukan anda bisa dapatkan obat pencahar di apotek namun jika keluhan berlanjut tak ada salahnya anda berkonsultasi pada ahli medis untuk penanganan yang lebih tepat. 7. Alergi laktosa Pemicu timbulnya alergi laktosa yakni akibat kelainan tubuh kita yang utamanya hanya memproduksi enzim laktase dalam jumlah cenderung sedikit sehingga manakala kita mengonsumsi ragam olahan susu tubuh kita tak akan mampu mencerna dan mengolahnya dengan sempurna. Dan sebagai efek yang ditimbulkan yakni kita merasakan sakit pada hampir keseluruhan perut dan biasa disertai kram maupun kejang juga, kembung dan muntaber juga biasa menyertai gejala alergi laktosa. Demi penanganan tepat anda disarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter apabila keluhan yang anda derita semakin parah semisal anda tiba-tiba masih mengalami keluhan gejala padahal anda sudah menghindari serangkaian ragam produk olahan susu dari menu kudapan harian anda. 8. Keracunan makanan Penyebab utamanya bisa diakibatkan lantaran proses masak serta penyajian yang tak higienis daripada makanan yang dikonsumsi sebelumnya oleh penderita sehingga besar kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi oleh adanya mikroba yang membahayakan bagi organ lambung utamanya. Gejala yang dikeluhkan pasien bisa berupa pusing, demam dan muntaber tepat setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi beberapa jam yang lalu. Dan penanganan yang dapat dilakukan yakni usahakan pasien dapat menerima asupan nutrisi yang ringan saja dahulu sebagai intake energi sehingga memulihkan kondisi secara lebih maksimal dan juga jangan lupakan untuk senantiasa memperhatikan asupan cairan sebagai yang terpenting dalam pencegahan timbulnya gejala lain yang membahayakan yakni serangan dehidrasi. Jika kondisi semakin memburuk hendaklah segera mengusahakan penanganan medis lebih lanjut secara intensif demi memperbaiki kondisi pasien. 9. Usus buntu Gejala usus buntu: Nyeri pada perut bagian kanan bawah. Biasanya disertai mual dan muntah, serta nyeri terus-menerus. Kadang kala, rasa nyerinya akan bertambah hingga tiga kali lipat ketika Anda harus berjalan. Badan Anda akan terasa tidak enak dan meriang. Akibat rasa sakit yang hebat, kadang kala Anda tak sadar untuk memegangi terus bagian perut bagian kanan bawah sambil mengaduh. Usus buntu bisa disebabkan oleh kuman atau bakteri yang masuk. Jadi jika Anda menyangka penyebabnya adalah akibat terlalu banyak makan cabai atau biji-bijian, Anda termakan mitos. Jika Anda mengalami gejala sakit pada perut di bagian kanan bawah, segeralah ke dokter. Pastikan apakah gejala ini merupakan infeksi usus buntu (apendisitis akut). Jika ya, barangkali Anda harus menginap di rumah sakit untuk operasi. Operasi merupakan cara terbaik karena jika masalah ini didiamkan saja, maka ada kemungkinan usus tersebut pecah, infeksi menyebar ke seluruh perut, yang akibatnya sangat fatal. 10. Kolera Gejala kolera: Perut Anda seperti ditekan, merasa nyeri terutama di perut bagian bawah, lalu diikuti kejang otot perut. Perasaan mual dan muntah-muntah biasanya datang setelah mencret. Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan BAB. Penyebab kolera seperti kuman Vibrio cholerae yang punya nama lain Bacillus coma. Kuman ini disebarkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu dengan mengganti cairan tubuh yang hilang dengan garam oralit. Bila kehilangan cairan tubuh cukup banyak dan penderita sudah tidak dapat menerima cairan dari mulut, maka cairan pengganti diberikan melalui infus. 11. Disentri Gejala disentri: Rasa mulas atau sakit perut barangkali hampir sama ketika istri Anda hendak melahirkan. Yang bikin kesal harus bolak-balik ke WC untuk BAB. Sehari mungkin Anda bisa 20 hingga 30 kali BAB, dan kotoran akan mencret serta berlendir. Terkadang, kotoran itu disertai darah. Penyebab disentri biasanya karena mengonsumsi makanan kotor yang telah terinfeksi kuman shigela disentri atau amuba usus. Untuk mengobatinya, terlebih dahulu Anda harus mengganti cairan yang telah keluar dengan garam oralit. Pemberian antibiotika sangat penting untuk membunuh kuman. Tapi tetap saja upaya pencegahan sakit perut lebih penting ketimbang pengobatan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta menjaga makanan dan minuman dari kotoran. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Curadyn?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Curadyn:
- Tukak lambung dan usus duabelas jari (duodenum) : 2 x sehari 150 mg pada pagi dan malam hari atau 300 mg sebelum tidur. Pencegahan kambuhan : 150 mg sebelum tidur
- Hipersekresi lambung : 2 x sehari 150 mg. pada kasus parah dapat diberikan hingga 6 gram / hari
- Gangguan fungsi ginjal dengan klirens creatinin < 50 ml / menit : 150 mg setiap 24 jam. Frekuensi dapat ditingkatkan setiap 12 jam atau lebih sering
Dosis lazim:
- Dosis lazim dewasa untuk tukak usus duabelas jari
Oral : 150 mg 2 x sehari, atau 300 mg 1 x sehari setelah makan malam atau sebelum tidur. Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 – 8 jam. Atau, infus intravena kontinu dapat diberikan dengan rate 6.25 mg / jam selama 24 jam - Dosis lazim dewasa untuk dispepsia
75 mg oral 1 x sehari 30 – 60 menit sebelum makan. Dosis dapat ditingkatkan sampai 75 mg 2 x sehari. Durasi maksimal terapi : 14 hari - Dosis lazim dewasa untuk pencegahan kambuh tukak usus duabelas jari
150 mg oral 1 x sehari pada waktu tidur - Dosis lazim dewasa untuk erosif esofagitis
Oral : Awal : 150 mg 4 x sehari. Pemeliharaan : 150 mg 2 x sehari. Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 – 8 jam. Atau, infus intravena kontinu dapat diberikan pada rate 6.25 mg / jam selama 24 jam - Dosis lazim dewasa untuk stres maag profilaksis
Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 – 8 jam. Atau, infus intravena kontinu dapat diberikan pada rate 6.25 mg / jam selama 24 jam. Titrasi untuk mempertahankan pH lambung ≥ 4 - Dosis lazim dewasa untuk zollinger-ellison Syndrome dan hipersekresi fatologis
Oral : 150 mg 2 x sehari. Sesuaikan dosis untuk mengontrol sekresi asam lambung. Parenteral : 1 mg / kg / jam diberikan sebagai infus intravena kontinu sampai maksimal 2.5 mg / kg / jam - Dosis lazim dewasa untuk gastroesophageal reflux disease (GERD)
Oral : 150 mg dua x sehari. Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 – 8 jam. Dosis lazim dewasa untuk maag Oral : 150 mg 2 x sehari. Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 – 8 jam - Dosis pemeliharaan dewasa untuk maag
150 mg oral 1 x sehari pada waktu tidur. Dosis anak - Tukak lambung : 2-4 mg / kg BB 2 x sehari, maksimal 300 mg sehari
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) :150 mg 2 x sehari atau 300 mg sebelum tidur malam selama sampai 8 minggu, atau bila perlu sampai 12 minggu (sedang sampai berat, 600 mg sehari dalam 2-4 dosis terbagi selama 12 minggu). Pengobatan jangka panjang GERD, 150 mg 2 x sehari
- Sindrom Zollinger-Ellison : 150 mg 3 x sehari; dosis sampai 6 g sehari dalam dosis terbagi
- Dosis neonatus
2 mg/kg BB, 3 kali sehari. Maksimal 3 mg/kg BB, 3 x sehari. Bayi usia 1-6 bulan 1 mg / kg BB 3 x sehari. Maksimal 3 mg / kg BB, 3 x sehari. Bayi usia 6 bulan-12 tahun 2-4 mg / kg BB. Maksimal : 150 mg dibagi 2 x sehari
Apa Saja Kontraindikasi Curadyn?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Curadyn dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang diketahui memiliki riwayat hipersensitif pada ranitidine atau obat golongan antagonis reseptor H2 lainnya
- Jangan menggunakan Curadyn untuk penderita dengan riwayat porfiria akut
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Curadyn Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Curadyn, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Curadyn?
Jika Anda lupa menggunakan Curadyn, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Curadyn Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Curadyn?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Curadyn yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Curadyn?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Curadyn yang mungkin terjadi adalah:
- Efek samping Curadyn (ranitidine) yang umum terjadi misalnya diare dan gangguan saluran cerna lainnya , konstipasi, nyeri otot, pusing, merasa letih, dan timbul ruam pada kulit
- Efek samping obat golongan antagonis reseptor H2 pada saluran kardiovaskular misalnya takikardia, bradikardia, hipotensi, perpanjangan interval QT, telah dilaporkan terjadi. Efek samping ini lebih sering terjadi pada penggunaan secara intravena. Sedangkan penggunaan secara oral maupun infus lebih jarang terjadi
- Efek samping hematologi seperti diskrasia darah termasuk agranulositosis, leukopenia, pansitopenia, trombositopenia kadang terjadi pada pemakaian obat ini. Jika pasien mengalami demam, menggigil, sakit tenggorokan, mudah memar, dan gejala lain dari diskrasia darah, pemakaian obat ini harus dihentikan
- Efek samping Curadyn (ranitidine) pada organ hati secara umum jarang, namun tetap harus diwaspadai. Jika ciri-ciri toksisitas hati terjadi seperti demam, ruam, eosinofilia, dan ciri-ciri hipersensitivitas lainnya terjadi, obat ini harus dihentikan pemakaiannya
- Pasien yang pernah mengalami toksisitas hati akibat pemakaian antagonis reseptro H2 lain, harus hati-hati menggunakan obat ini
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
- Dilaporkan juga kasus ginekomastia dan impotensi, namun jarang terjadi
Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Curadyn?
- Hentikan pemakaian Curadyn (ranitidine) jika terjadi reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya, karena bisa berakibat yang lebih fatal
- Penyesuaian dosis Curadyn perlu dilakukan pada pasien dengan klirens kreatinin < 50 mL / menit. Pemantauan fungsi ginjal secara berkala sangat dianjurkan
- Hati-hati memberikan Curadyn (ranitidine) untuk pasien dengan disfungsi hati karena Curadyn (ranitidine) dimetabolisme di hati
- Curadyn bisa menyebabkan pusing. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini
- Ranitidine ikut keluar bersama air susu ibu (ASI), dengan konsentrasi puncak terlihat 5.5 jam setelah pemberian. Perhatian harus dilakukan ketika Curadyn diresepkan untuk wanita menyusui. Beri jarak yang cukup antara penggunaan obat dan menyusui
- Efektivitas dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum diketahui
Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Curadyn Pada Wanita Hamil?
Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.
FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Curadyn untuk digunakan oleh wanita hamil:FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan ranitidine kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
- Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun
- Karena penelitian klinis pada manusia belum dilakukan sebaiknya penggunaan Curadyn (ranitidine) oleh ibu hamil hanya jika sangat dibutuhkan
Apa Saja Interaksi Obat Curadyn?
Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Curadyn antara lain:
- Obat-obat yang bioavailabilitasnya baik dalam kondisi asam seperti ketoconazole, itraconazole, atazanavir, dan ester ampicillin, penyerapannya akan menurun sehingga mengurangi efektivitasnya
- Sedangkan obat-obat yang labil dalam kondisi asam seperti erythromycin, dan digoxin penyerapannya akan meningkat jika digunakan bersama Curadyn
- Antagonis histamin H2 seperti Curadyn menurunkan absorpsi sefpodoksim
- Ranitidine memberi efek antagonis terhadap efek tolazolin
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Curadyn?
, Sediaan, Izin BPOM
- DKL9915708909A1, Dus @ 5 Strip @ 10 Kaptab Salut Selaput 300 mg
- DKL9915708817A1, DUs, 5 Strip @ 10 Tablet 150 mg
Apa Nama Perusahaan Produsen Curadyn?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Curadyn:Etercon Pharma