Co-Aprovel



Deskripsi Co-Aprovel

Co-Aprovel adalah obat yang mengandung Irbesartan dan Hydrochlortiazide sebagai zat aktifnya. Irbesartan digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan untuk membantu melindungi ginjal dari kerusakan akibat diabetes. Menurunkan tekanan darah tinggi membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal.  Sedangkan Hydrochlortizide adalah “pil air” (diuretik) yang menyebabkan lebih banyak urin. Hydrochlortizide membantu tubuh menyingkirkan garam ekstra dan air. Co-Aprovel bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah.

Detail Co-Aprovel


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antihipertensi

  • Apa Kandungan dan Komposisi Co-Aprovel?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Co-Aprovel adalah:

    Irbesartan 300 mg dan hydrochlortiazide 12.5 mg; Irbesartan 150 mg dan hydrochlortiazide 12.5 mg

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Co-Aprovel?


    Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Co-Aprovel?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Co-Aprovel:

    Sanofi Winthrop Industri/ Aventis Indonesia Pharma
Sekilas Tentang Hydrochlorothiazide Pada Co-Aprovel
Hydrochlorothiazide, kadang-kadang disingkat HCT, HCTZ, atau HZT adalah obat diuretik populer yang bekerja dengan menghambat kemampuan ginjal untuk menahan air. Hal ini mengurangi volume darah, menurunkan aliran darah kembali ke jantung dan dengan demikian curah jantung dan, dengan mekanisme lain, diyakini menurunkan resistensi pembuluh darah perifer. Hydrochlorothiazide dijual baik sebagai obat generik dan di bawah sejumlah besar nama merek, termasuk: Apo-Hydro, Aquazide H, Dichlotride, Hydrodiuril, HydroSaluric, Microzide, Oretic.

Cara kerja

Hidroklorotiazid termasuk golongan diuretik tiazid, bekerja pada ginjal untuk mengurangi reabsorpsi natrium (Na) di tubulus kontortus distal. Ini mengurangi tekanan osmotik di ginjal, menyebabkan lebih sedikit air yang diserap kembali oleh saluran pengumpul. Hal ini menyebabkan peningkatan output urin.

Indikasi

HCT sering digunakan dalam pengobatan hipertensi, gagal jantung kongestif, edema simtomatik dan pencegahan batu ginjal. Hal ini efektif untuk nefrogenik diabetes insipidus (efek paradoks, yang menurunkan pembentukan urin) dan juga kadang-kadang digunakan untuk hiperkalsiuria dan Penyakit Dent.

Hipokalemia, efek samping sesekali, biasanya dapat dicegah dengan suplemen kalium atau menggabungkan hidroklorotiazid dengan diuretik hemat kalium.

Efek samping

Beberapa efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan hydrochlorothiazide seperti:

  • Hipokalemia

  • Hipomagnesemia

  • Hiperurisemia dan asam urat

  • Gula darah tinggi

  • Kolesterol Tinggi

  • Sakit kepala

  • Mual / Muntah

Sekilas Tentang Irbesartan Pada Co-Aprovel
Irbesartan merupakan obat yang digunakan dalam terapi pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, dan penyakit neuropati diabetik.

Irbesartan masuk dalam kelas obat ARB (angiotensin receptor blocker) yakni suatu kelas obat yang ditujukan untuk mengatasi indikasi yang sejenis dengan cara kerja yang juga hampir mirip. Irbesartan bekerja dengan menghalangi efek hormon angiotensin sehingga membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks. Irbesartan mencegah angiotensin II berikatan pada reseptor AT1 pada jaringan seperti di otot polos pembuluh darah dan kelenjar adrenal. Irbesartan dan metabolit aktifnya mengikat pada reseptor AT1 dengan 8500 kali lebih kuat daripada ikatannya dengan reseptor AT2. Akibatnya otot polos pembuluh darah menjadi rileks dan mencegah sekresi aldosterone sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Selain itu juga membuat ginjal mendapatkan lebih banyak air dan garam yang membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi ginjal. Obat ini biasanya tersedia dalam sediaan tablet dan dikonsumsi melalui mulut.

Obat ini pertamakali dipatenkan pada 1990 dan merupakan hasil pengembangan Sanofi Research (sekarang Sanofi) dan disetujui untuk digunakan oleh dunia medis pada 1997. Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan irbesartan seperti pusing, diare, merasa lelah, nyeri otot, dan heartburn. Efek samping yang serius seperti gangguan ginjal, tekanan darah rendah (hipotensi), dan angioedema. Obat ini tidak aman untuk digunakan oleh wanita hamil dan menyusui, sehingga oleh FDA tingkat keamanannya dimasukkan dalam kategori D.

Co-Aprovel Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Co-Aprovel?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Co-Aprovel adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Co-Aprovel digunakan untuk terapi pengobatan hipertensi.

Sekilas tentang darah tinggi/hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat.

Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai, banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah rendah suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Co-Aprovel?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Co-Aprovel:

Co-Aprovel termasuk kedalam golongan obat keras yang pembeliannya wajib menggunakan resep Dokter. Dosis pengggunaan Co-Aprovel juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu karena dosis penggunaannya berbeda-beda tergantung berat ringannya penyakit yang diderita.

Dosis penggunaan Co-Aprovel:

  • Dosis: 1 tablet (Irbesartan 150 mg dan hydrochlortiazide 12.5 mg) diminum sekali sehari. Jika respon tidak adekuat, tingkatkan dosis setelah 1-2 minggu. Maksimal dosis: 1 tablet (300 mg / 25 mg) diminum sekali sehari.Co-Aprovel dapat diminum sebelum maupun sesudah makan

Bagaimana Cara Penyimpanan Co-Aprovel?


Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Co-Aprovel Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Co-Aprovel, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Co-Aprovel?

Jika Anda lupa menggunakan Co-Aprovel, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Co-Aprovel Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Co-Aprovel?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Co-Aprovel yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Co-Aprovel?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Co-Aprovel yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Co-Aprovel, antara lain:

  • Hipo atau hiperkalemia (kadar kalium elektrolit dalam darah yang rendah atau tinggi)
  • Hiponatremia (kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah terlalu rendah)
  • Hipomagnesimia (kondisi di mana kadar magnesium dalam tubuh rendah)
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Miopia (suatu kondisi saat benda yang dekat tampak jelas, tetapi yang jauh tidak),
  • Glaukoma sudut tertutup akut (penyakit serius yang membuat tekanan di dalam mata Anda (disebut juga tekanan intraokular) mendadak naik, bahkan dalam hitungan jam)
  • Mengalami gangguan pencernaan
  • Disfungsi seksual (masalah terkait respons dan keinginan seksual, orgasme, atau rasa nyeri yang terjadi terus menerus dan berulang)
  • Mual dan muntah
  • Asam urat, kerusakan fungsi ginjal, fotosensitivitas (efek samping yang umum terjadi dari banyak obat, meliputi agen-agen antimikroba, obat-obat anti-inflamasi non-steroid)
  • Sakit kepala,
  • Nyeri dada,
  • Edema (bengkak),
  • Takikardia (detak jantung cepat),
  • Diare,
  • Dispepsia (keluhan nyeri lambung atau sakit maag),
  • Dysgeusia (perubahan atau gangguan indera perasa)

Apa Saja Kontraindikasi Co-Aprovel?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Co-Aprovel dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Tidak boleh diberikan pada pasien:

  • Hipersensitivitas pada obat yang diturunkan dari irbesartan, hidroklorotiazid, atau sulfonamid,
  • Hiperkalsemia (Kadar kalium elektrolit dalam darah yang tinggi); sirosis bilier (Penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan progresif pada saluran empedu) dan kolestatis (Kondisi ketika aliran empedu dari hati berhenti atau melambat)
  • Gangguan hati dan ginjal berat
  • Hamil

Apa Saja Interaksi Obat Co-Aprovel?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Co-Aprovel antara lain:

  • Antihipertensi lainnya, lithium, diuretik K-hemat, suplemen K yang mengandung depresan K
  • Antidiabetes, resin kolestiramin dan kolestipol, kortikosteroid, ACTH, digitalis glikosida, antiaritmia, NSAID, tubokurinin, obat antigout, garam Ca
  • Alkohol
  • Β-blocker, diazoksida, atropin, beperiden, amantadine, siklofosfamid, metotreksat

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Co-Aprovel Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Co-Aprovel untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Co-Aprovel ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis

  • Gejala: Hipotensi (tekanan darah rendah), takikardia (denyut jantung lebih tinggi dari normal), bradikardia (denyut jantung lebih rendah dari normal), deplesi elektrolit, dehidrasi, mual, mengantuk, kejang otot
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Gunakan arang aktif atau bilas lambung, dan lakukan induksi muntah. Obati hipotensi dengan penggantian garam dan volume serta pantau elektrolit serum dan kadar kreatinin secara rutin. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional