Clopidogrel


Sekilas Tentang Clopidogrel Pada Clopidogrel
Clopidogrel adalah suatu obat yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke yang terkadang juga digunakan bersamaan dengan aspirin pada kasus serangan jantung. Obat ini termasuk dalam golongan antiplatelet yang menurunkan agregasi platelet atau trombosit dan menghambat pembentukan trombus. Selain digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke pada mereka yang memiliki risiko tinggi untuk terjadinya serangan, clopidogrel juga digunakan dalam terapi infark miokard, gejala koroner akut, dan penyakit yang berhubungan dengan arteri.

Clopidogrel merupakan suatu prodrug yakni obat yang setelah pemberiannya akan dimetabolisme menjadi suatu zat obat yang aktif. Pengaktifan clopidogrel terjadi di dalam hati melalui dua tahapan yakni melalui enzim CYP2C19, CYP1A2 dan CYP2B6, kemudian oleh enzim CYP2C19, CYP2C9, CYP2B6 dan CYP3A. Setelah aktif maka metabolit aktifnya akan menghambat subtipe PY2 dari reseptor ADP yang berperan dalam aktivasi platelet dan fibrin protein. Penghambatan pembentukan platelet dapat terjadi setidaknya dua jam setelah pemberian satu dosis tunggal oral. Aksi onset relatif lambat sehingga jika dibutuhkan efek cepat, loading dosis dapat antara 300 atau 600 mg.

Kombinasi clopidogrel dengan obat lain seperti aspirin, heparin, dan obat trombolitik tidak menunjukkan adanya interaksi. Hati-hati penggunaan clopidogrel pada pasien yang juga mengonsumsi obat seperti omeprazole, esomeprazole dan sejenisnya karena kemungkinan terjadinya interaksi yang tidak diinginkan. Pemberian warfarin dpaat meningkatkan risiko perdarahan.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi stelah pemberian clopidogrel antara lain sakit kepala, jaundice, denyut jantung cepat, napas pendek, demam, kelemahan, kejang, penurunan gula darah, ansietas, perdarahan mayor, stroke hemoragik, gastrointestinal hemoragik, perdarahan intrakranial, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini.

Clopidogrel secara cepat akan diserap di dalam saluran pencernaan setelah pemberian oral. Obat ini dpaat diberikan dengan atau tanpa makanan. Sebanyak 98% metabolit aktif dan tidak aktif dari clopidogrel akan mengikat pada plasma. Sisa metabolit akan diekskresikan melalui urin (50%) dan melalui feses (46%) selama setidaknya lima hari. Sisa zat aktif clopidogrel akan mengikat pada trombosit setidaknya selama delapan hingga sebelas hari.

Keamanan pemberian clopidogrel pada wanita hamil oleh FDA belum dilakukan klasifikasi atau pengkategorian. Namun oleh Badan Pengawas Obat Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), tingkat keamanan penggunaan clopidogrel dimasukkan dalam kategori B1 yang berarti obat-obatan yang hanya dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia telah teramati. Studi pada hewan belum menunjukkan bukti peningkatan kejadian kerusakan janin. Keamanan penggunaan pada wanita menyusui tidak diketahui dengan pasti. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Clopidogrel pertama kali dipatenkan pada 1982 dan disetujui untuk digunakan oleh dunia medis pada 1997. Paten obat ini kemudian kedaluwarsa pada tahun 2012 dan tersedia sebagai obat generik yang dipasarkan dengan berbagai macam nama brand.

Clopidogrel Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Clopidogrel?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Clopidogrel adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Clopidogrel diindikasikan untuk pencegahan kejadian atherothrombotic pada pasien yang menderita infark miokard (dari beberapa hari sampai kurang dari 35 hari), stroke iskemik (dari 7 hari sampai kurang dari 6 bulan) atau penyakit arteri perifer lainnya
  • Digunakan juga untuk pasien yang menderita sindrom koroner akut misalnya Non-ST segment elevation acute coronary syndrome (unstable angina atau non-Q-wave myocardinal infarction), dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA/aspirin)
  • ST segment elevation acute myocardinal infarction, dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA, aspirin) pada pasien yang dirawat secara medis yang memenuhi syarat untuk terapi trombolitik

Bagaimana Farmakologi Clopidogrel?

Deskripsi:

Clopidogrel secara selektif menghambat adenosin difosfat (ADP) dari pengikatan pada reseptor P2Y12 plateletnya dan aktivasi selanjutnya dari kompleks glikoprotein GPIIb / IIIa sehingga mengurangi agregasi platelet.

antiplatelet golongan thienopyridine, obat yang membantu menjaga darah mengalir lancar di dalam tubuh. Obat ini biasanya tersedia berupa Clopidogrel 75 mg tablet.

Mekanisme kerja Clopidogrel adalah menghambat secara selektif terjadinya ikatan antara Adenosine Difosfat (ADP) dengan platelet reseptor P2Y12, kemudian mengaktivasi glikoprotein GPIIb / IIIa kompleks sehingga mengurangi agregasi trombosit.

Clopidogrel juga sering dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA/aspirin) untuk mengobati nyeri dada (serangan jantung, angina tidak stabil) dan menjaga agar aliran darah tetap lancar dan mencegah penggumpalan darah setelah prosedur tertentu (seperti stent jantung).

Untuk pasien-pasien yang menderita/memiliki riwayat ulserasi gastrik direkomendasikan untuk memilih Clopidogrel daripada ASA untuk terapi antiplatelet. Hal ini karena penghambatan sintesis prostaglandin oleh ASA dapat memperburuk kondisi ini. Namun, penderita ulkus yang yang menggunakan ASA plus inhibitor pompa proton (Esomeprazol) memiliki kejadian perdarahan ulkus berulang yang lebih rendah daripada mereka yang menggunakan Clopidogrel.

Farmakokinetik:

  • Penyerapan: Diserap dengan cepat tetapi tidak lengkap dari saluran GI (sekitar 50%). Waktu puncak konsentrasi plasma: Sekitar 30-60 mnt
  • Distribusi: Pengikatan protein plasma: 98% (obat induk); 94% (turunan asam karboksilat)
  • Metabolisme: Mengalami metabolisme hati yang luas melalui hidrolisis yang dimediasi esterase menjadi turunan asam karboksilat tidak aktif dan melalui oksidasi yang dimediasi CYP450 (terutama isoenzim CYP2C19) menjadi metabolit tiol aktif
  • Ekskresi: Melalui urin (sekitar 50%); feses (sekitar 46%) baik sebagai metabolit dan obat yang tidak berubah

Apa Saja Kontraindikasi Clopidogrel?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Clopidogrel dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Clopidogrel
  • Kontraindikasi untuk pasien yang menderita perdarahan patologis aktif (misalnya tukak peptik atau perdarahan intrakranial)
  • Pasien dengan kerusakan hati parah.
    Sebaiknya tidak digunakan untuk ibu menyusui


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Clopidogrel Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Clopidogrel, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Clopidogrel?

Jika Anda lupa menggunakan Clopidogrel, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Clopidogrel Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Clopidogrel?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Clopidogrel yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Clopidogrel?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Clopidogrel yang mungkin terjadi adalah:

  • Efek samping yang umum termasuk sakit kepala, mual, mudah memar, gatal, dan mulas. Jika mengalami efek samping ini dan terus berlanjut atau memburuk, segera beritahu dokter Anda
  • Bisa menyebabkan efek samping yang lebih parah termasuk pendarahan dan kelainan darah yang sangat serius (thrombotic thrombocytopenic purpura-TTP). Mengingat bahayanya hal ini, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala-gejala berikut ini : sakit perut yang parah, pendarahan yang tidak terkontrol pada gusi atau hidung, kotoran berdarah / hitam, kebingungan, demam, pucat kulit yang ekstrem, bercak kulit ungu, pingsan, detak jantung cepat, sakit kepala mendadak yang parah , kelemahan yang tidak biasa / kelelahan, muntah darah atau yang terlihat seperti bubuk kopi, gangguan penglihatan, kejang, mata /kulit menguning , urin berdarah, atau tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah air seni)
  • Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, jika terjadi segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk : ruam, gatal / bengkak (terutama wajah / lidah / tenggorokan), pusing parah, atau sulit bernafas
  • Efek samping yang berpotensi fatal : Perdarahan intrakranial, perdarahan retroperitoneal dan saluran pencernaan, diskrasia darah, dan thrombotic thrombocytopenic purpura

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Clopidogrel?

  • Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Namun untuk menghindari ketidaknyamanan pada saluran pencernaan sebaiknya digunakan setelah makan
  • Sebelum menggunakan Clopidogrel, informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat antiplatelet serupa (seperti prasugrel)
  • Sebelum menggunakan obat ini, informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat kondisi pendarahan (seperti sakit maag, pendarahan di otak / mata), baru menjani operasi, cedera / trauma serius, penyakit hati, atau penyakit pendarahan (seperti hemofilia).
    Obat ini bisa menyebabkan pendarahan perut. Efek samping ini meningkat drastis pada pasien pengguna alkohol
  • Karena penggunaan obat ini memiliki risiko pendarahan dan efek hematologis yang tidak diinginkan, lakukan pemantauan tanda-tanda pendarahan, misalnya jumlah Hb dan hematokrit secara berkala
  • Seperti obat antiplatelet lainnya, Clopidogrel harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang berisiko mengalami pendarahan akibat trauma, pembedahan atau kondisi patologis lainnya dan pada pasien yang menerima pengobatan dengan ASA, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID, misalnya ibuprofen), termasuk inhibitor COX-2, heparin, atau inhibitor glikoprotein IIb / IIIa
  • Penggunaan bersamaan dengan warfarin tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan intensitas perdarahan
  • Data penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal sangat terbatas. Oleh karena itu Clopidogrel harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan kondisi ini
  • Data penggunaan pada pasien dengan penyakit hati sedang yang mungkin mengalami diatesis berdarah sangat terbatas. Clopidogrel karenanya harus digunakan secara hati-hati untuk pasien dengan kondisi ini
  • Pasien dengan masalah herediter langka intoleransi galaktosa, defisiensi lactase atau malabsorpsi galaktosa sebaiknya tidak menggunakan obat ini
  • Efek antiplatelet obat ini berkurang secara substansial jika digunakan bersama dengan jus grapefruit

Apa Saja Interaksi Obat Clopidogrel?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Clopidogrel antara lain:

  • Penggunaan bersamaan dengan warfarin tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan intensitas perdarahan
  • Clopidogrel harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang berisiko mengalami pendarahan akibat trauma, pembedahan atau kondisi patologis lainnya yang menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obat inhibitor glikoprotein IIb / IIIa
  • Penggunaan dengan Acetylsalicylic Acid (ASA, aspirin) bisa menyebabkan peningkatan risiko pendarahan. Oleh karena itu, penggunaan bersamaan harus dilakukan secara hati-hati. Namun, kombinasi kedua obat ini telah sering digunakan
  • Penggunaan bersamaan dengan heparin harus dilakukan secara hati-hati, karena bisa meningkatkan risiko perdarahan
  • Pemberian bersamaan dengan Naproxen menyebabkan peningkatan risiko pendarahan gastrointestinal. Namun belum diketahui apakah hal ini juga terjadi dengan obat golongan NSAID lainnya. Mengingat terbatasnya data, sebaiknya penggunaan bersamaan dengan NSAID termasuk inhibitor COX-2 dan Clopidogrel harus dilakukan secara hati-hati
  • Pada bulan November 2009, FDA mengumumkan bahwa Clopidogrel harus digunakan dengan hati-hati pada orang yang menggunakan inhibitor pompa proton (Omeprazol atau Esomeprazol). Namun penggunaan dengan Pantoprazol tampaknya aman

Overdosis

Gejala: Waktu perdarahan yang lama dan komplikasi pendarahan selanjutnya. Penatalaksanaan: Dapat mengembalikan kemampuan pembekuan dengan transfusi trombosit.

Parameter Pemantauan

Pantau adanya tanda-tanda perdarahan; Hb dan hematokrit secara berkala.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Clopidogrel Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Clopidogrel untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori B: Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Karena penelitian reproduksi hewan tidak selalu identik dengan efeknya terhadap manusia, penggunaan Clopidogrel untuk ibu hamil sebaiknya hanya jika benar-benar dibutuhkan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Clopidogrel?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Clopidogrel:

Profilaksis gangguan tromboembolik

Dosis dewasa : 75 mg 1 x sehari, secara oral.

Sindrom koroner akut

Dosis dewasa untuk ST-elevation infark miokard : diberikan sebagai dosis 75 mg 1 x sehari yang dimulai dengan atau tanpa loading dosis 300 mg tunggal. Dikombinasikan dengan ASA dan dengan atau tanpa trombolitik. Untuk pasien lebih dari 75 tahun harus dimulai tanpa loading Terapi kombinasi harus dimulai sedini mungkin setelah gejala dimulai dan dilanjutkan selama setidaknya empat minggu.

Dosis dewasa untuk angina tidak stabil, non-ST-elevation infark miokard : Dosis awal, loading dosis 300 mg tunggal, selanjutnya 75 mg 1 x sehari sampai 12 (dikombinasikan dengan aspirin 75 mg-325 mg sehari). Karena dosis ASA yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko perdarahan yang lebih tinggi, direkomendasikan agar dosis ASA tidak lebih tinggi dari 100 mg.

Sediaan

Tablet kekuatan 75 mg.

Bagaimana Cara Penyimpanan Clopidogrel?

Simpan pada suhu 25°C.

Nama Brand Clopidogrel?

Agrelano, Artepid, Clopidogrel, Clidorel, Clogin, Clotix, Copidrel, CPG, Febogrel, Insigrel, Medigrel, Pidovix, Placta, Pladel, Pladogrel, Platec, Platogrix, Plavix, Plavos, Rinclo, Simclovix, Therodel, Vaclo.