Chloroquine (Klorokuin)


Sediaan:

–     Tablet 100 mg, 150 mg, 250 mg

–     Sirup 50 mg/ml

Cara Kerja Obat:

Klorokuin telah menjadi obat pilihan untuk pengobatan dan kemoprofilaksis malaria yang disebabkan P. vivak, P. malaria, P. ovale, dan P. falcifarum yang sensitif (P. falcifarum yang tidak resisten terhadap Klorokuin). Kloroluin dengan depat mengakhiri demam (dlam 24 – 48 jam) dan membersihkan parasitemia (48 – 72 jam) yang disebabkan oleh parasit yang sensitif. Selain untuk pengobatan Klorokuin juga merupakan agen kemoprofilaksis yang lebih disukai pada wilayah malaria tanpa malaria falcifarum yang resisten.Klorokuin merupakan kontraindikasi pada pasien dengan psoriasis atau porfuria, karena berpotensi mencetuskan serangan akut dari penderita tersebut. Secara umum, sebaiknya Klorokuin tidak digunakan pada pasien dengan kelainan retina atau miopati. Agen antidiare kaolin dan antasida yang mengandung kalsium dan magnesium menganggu penyerapan Klorokuin dan sebaiknya tidak diberikan bersama-sama Klorokuin.

Chloroquine (Klorokuin) Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Chloroquine (Klorokuin)?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Chloroquine (Klorokuin) adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pencegahan dan pengobatan malaria serangan akut yang disebabkan oleh plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan strain plasmodium flaciparum yang peka.

Kontraindikasi :

–     Penderita dengan perubahan visual/retina

–     Penderita yang hipersensitif terhadap 4-aminoquinolone

Sekilas Tentang Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian. Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit. Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian. Pada mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya menyebabkan gejala ringan. resistensi parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan malaria.

Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang. Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan bereproduksi. Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia. Sebagian besar kematian disebabkan oleh P. falciparum karena P. vivax, P. ovale, and P. malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari malaria. Spesies P. knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia. Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah menggunakan film darah, atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan-antigen. Metode yang menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria umum karena biaya dan kompleksitasnya. Antimalaria adalah zat yang digunakan untuk mematikan parasit malaria.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Chloroquine (Klorokuin)?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Chloroquine (Klorokuin):

  • Untuk pencegahan:

–     Dewasa:

Diberikan seminggu sekali pada hari yang sama, 300 mg klorokuin basa selama di daerah malaria dan diteruskan selama 4 minggu sesudah meninggalkan daerah malaria. Pada daerah-daerah tertentu, dimana transmisi malaria sangat intensif maka dosis pencegahan menjadi 600 mg setiap minggu dan diteruskan selama 4 minggu setelah meninggalkan daerah malaria.

–     Anak:

Dosis setiap minggu 5 mg/kg berat badan. Sebaiknya tidak melebihi dosis dewasa.

  1. Untuk serangan akut:
  2. –     Dewasa:

    Hari pertama mula-mula diberikan 600 mg, setelah 6 – 8 jam diberikan lagi 300 mg.

    Hari kedua dan ketiga masing-masing diberikan 300 mg.

    –     Anak:

    10 mg/kg BB pada hari pertama (maksimum 600 mg). Setelah 6 – 8 jam diberikan lagi 5 mg/kg BB.

    Hari kedua dan ketiga masing-masing diberikan 5 mg/kg BB.

    Peringatan dan Perhatian :

    –     Hati-hati pemberian pada penderita penyakit hati dan ginjal.

    –     Hati-hati jika diberikan pada penderita defisiensi G-6-PD (Glukosa-6-fosfat dihidrogenase).

    –     Agar dilakukan pemeriksaan mata secara teratur pada pasien yang menggunakan obat ini dalam jangka waktu yang lama.

    –     Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat hepatotoksik.

    –     Hindari penggunaan pada wanita hamil, karena klorokuin dapat menembus plasenta, kecuali jika diperlukan supresi terhadap malaria.

    –     hati-hati penggunaan pada ibu hamil karena klorokuin dieksekresikan di ASI.


    Pertanyaan yang Sering Diajukan

    Apakah Aman Menggunakan Chloroquine (Klorokuin) Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

    Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Chloroquine (Klorokuin), yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

    Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Chloroquine (Klorokuin)?

    Jika Anda lupa menggunakan Chloroquine (Klorokuin), segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

    Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Chloroquine (Klorokuin) Sewaktu-waktu?

    Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

    Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

    Bagaimana Cara Penyimpanan Chloroquine (Klorokuin)?

    Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

    Bagaimana Penanganan Chloroquine (Klorokuin) yang Sudah Kedaluwarsa?

    Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


    Apa Efek Samping Chloroquine (Klorokuin)?

    Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Chloroquine (Klorokuin) yang mungkin terjadi adalah:

    :

    –     Mata: kerusakan retina yang ireversibel, penglihatan kabur, kesulitan untuk memfokuskan pandangan dan penglihatan berkabut.

    –     Sistem saraf: kejang, psikosis, sakit kepala ringan sampai berat.

    –     Gastrointestinal: mual, muntah, diare dan abdominal.

    –     Dermatologi: perubahan pigmen kulit, pruritus, kerontokan rambut, erupsi kulit.

Leave a Comment