Chlorexol



Deskripsi Chlorexol

Chlorexol adalah obat dengan kandungan chloramphenicol yang dapat membantu mengobati infeksi bakteri. Chlorexol bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga bakteri yang ada didalam tubuh tidak menyebar. Chlorexol dapat digunakan untuk mengobati bakteri meningitis, infeksi bakteri anaerob, anthrax (penyakit sapi gila), abses otak, Ehrlichiosis (Bakteri yang ditularkan melalui kutu), Gas gangrene (kondisi saat luka terkena bakteri), Infeksi yang menyebabkan influeza, Psittacosis (bakteri Chlamydia psittaci biasanya ditularkan melalui burung). Chlorexol merupakan antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri.

Detail Chlorexol


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik

  • Apa Kandungan dan Komposisi Chlorexol?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Chlorexol adalah:

    Chloramphenicol 125 mg / 5 ml

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Chlorexol?


    Suspensi
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 60 ml

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Chlorexol?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Chlorexol:

    PT. Ifars
Sekilas Tentang Chloramphenicol Pada Chlorexol
Chloramphenicol merupakan suatu antibiotik yang digunakan dalam berbagai jenis infeksi bakteri seperti konjungtivitis, meningitis, kolera, demam tipus, dan lain-lain. Sediaan dan penggunaannya juga berbagai bentuk mulai dari tetes mata hingga injeksi. Chloramphenicol pertama kali ditemukan dalam bakteri Streptomyces venezuelae yang kemudian dipisahkan komposisi kimianya di dalam laboratorium pada sekira tahun 1947. Kemudian versi artifisialnya dibuat pada tahun 1949 sekaligus menjadi antibiotik pertama yang diekstrak dari mikroorganisme.

Dulu obat ini digunakan untuk penyakit tipus, tapi semakin lama Salmonella typhi yang dianalisa menunjukkan resistensi terhadap chloramphenicol sehingga obat ini sudah jarang digunakan lagi untuk mengobati tipus. Chloramphenicol digunakan dalam pengobatan infeksi okuler seperti konjungtivitis dan blefaritis yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Escherichia coli. Namun obat ini tidak efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa. Cara kerja chloramphenicol yaitu dengan menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom bakteri yang pada akhirnya mencegah bakteri untuk menggandakan diri.

Chlorexol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Chlorexol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Chlorexol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Chlorexol dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Chlorexol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Chlorexol:

Chlorexol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter.

  • Dewasa: 50mg/kgBB perhari dibagi dalam 4 dosis, dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg/kgBB perhari untuk meningitus atau pasien yang sebelumnya sudah resistensi terhadap kloramfenikol
  • Bayi prematur 25 mg/kgBB per hari dibagi dalam 4 dosis
  • Bayi lebih dari 2 minggu: 50 mg/kgBB dibagi dalam 4 dosis
  • Anak-anak: 50 mg/kgBB per hari dibagi dalam 4 dosis, dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg/kgBB per hari untuk meningitis atau infeksi serius. Diminum saat lambung kosong atau 1 sampai 2 hari sebelum makan

Bagaimana Cara Penyimpanan Chlorexol?


Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Chlorexol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Chlorexol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Chlorexol?

Jika Anda lupa menggunakan Chlorexol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Chlorexol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Chlorexol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Chlorexol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Chlorexol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Chlorexol yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang dapat terjadi jika mengkonsumsi Chlorexol adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sindrom gray pada bayi
  • Reaksi neurologik (Depresi, bingung, delirium dan sakit kepala)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap kloramfenikol
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Riwayat diskrasia darah atau keluarga yang diketahui (misalnya anemia aplastik), porfiria akut, imunisasi aktif

Apa Saja Interaksi Obat Chlorexol?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Chlorexol antara lain:

  • Meningkatkan efek antikoagulan kumarin (misalnya dicoumarol, warfarin), hipoglikemia tertentu (misalnya klorpropamid, tolbutamid) dan antiepilepsi (misalnya fenitoin)
  • Penginduksi enzim hati (misalnya fenobarbital, rifampisin) dapat menurunkan konsentrasi plasma kloramfenikol
  • Dapat menurunkan efek Fe dan vitamin B12 pada pasien anemia
  • Pengobatan jangka panjang dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral yang mengandung estrogen
  • Dapat meningkatkan kadar inhibitor kalsineurin dalam plasma (misalnya tacrolimus, ciclosporin)
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan toksisitas hematologis dengan obat-obatan yang menyebabkan depresi sumsum tulang (misalnya agen sitotoksik, sulfonamid)

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Chlorexol Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Chlorexol untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Chlorexol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Sekilas Tentang Ifars Pharmaceutical Laboratories
PT. Ifars Pharmaceutical Laboratories adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1974 dan memproduksi berbagai macam obat dengan beberapa varian sediaan seperti solid (tablet, kaplet, dan kapsul), liquid (sirup, suspensi, emulsi, dan suspensi kering), dan produk krim, gel, dan salep. Beberapa produk yang dihasilkan seperti produk beta-laktam untuk memproduksi produk antibiotik, dan sebagainya. Saat ini lebih dari 100 varian produk telah diproduksi oleh perusahaan ini yang cakupan pemasarannya tersebar di seluruh Indonesia. PT. Ifars memiliki fasilitas produksi di Karanganyar, Jawa Tengah.