Celocid


CELOCID® 750

Serbuk injeksi

Apa Kandungan dan Komposisi Celocid?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Celocid adalah:

Tiap vial mengandung:
Cefuroxime sebagai cefuroxime sodium 1 mg

Celocid Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Celocid?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Celocid adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Infeksi saluran pernafasan bagian bawah: bronkitis akut dan kronik, bronkiektasis yang terinfeksi, pneumonia bakterial, abses paru dan infeksi pada toraks pascaoperasi
  • Infeksi saluran kemih: pielonefritis akut dan kronik, sistitis, bakteriuria asimtomatik
  • Infeksi jaringan lunak: selulitis, erisipelas, peritonitis dan infeksi luka
  • Infeksi tulang dan sendi: osteomielitis
  • Infeksi obstetri dan ginekologi: penyakit radang pelvis
  • Gonore, terutama bila penicillin tidak cocok
  • Infeksi lain: septikemia dan meningitis
  • Profilaksis terhadap infeksi pada pembedahan abdominal, pelvis, ortopedi, jantung, paru, esofagus dan vaskular di mana risiko terhadap infeksi meningkat

Apa Saja Kontraindikasi Celocid?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Celocid dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Penderita yang hipersensitif terhadap sefalosporin.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Celocid?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Celocid:

Dosis umum
Dewasa:
Beberapa infeksi dapat diobati dengan pemberian dosis 750 mg tiga kali sehari dengan injeksi intramuskular atau intravena.
Untuk infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan menjadi 1,5 gram tiga kali sehari secara intravena.

Bayi dan anak:
Dosis 30-100 mg/kg/hari diberikan dalam dosis terbagi 3 sampai 4 kali sehari.
Dosis lazim untuk sebagian besar infeksi adalah 60 mg/kg/hari.

Neonatus:
Dosis 30-100 mg/kg/hari diberikan sebagai dosis terbagi 2 atau 3 kali sehari.

Gonore:
Dosis tunggal 1,5 gram atau dapat diberikan suntikan dua kali 750 mg pada tempat yang berbeda.

Meningitis
Bayi dan anak:
150-250 mg/kg/hari intravena dalam dosis terbagi 3 sampai 4 kali sehari. Dosis ini diturunkan hingga 100 mg/kg/hari intravena setelah 3 hari atau telah terjadi perbaikan klinis.

Dewasa:
3 gram intravena setiap 8 jam.

Profilaksis
Dosis lazim adalah 1,5 gram intravena dengan induksi anestesi.
Untuk pembedahan ortopedi, pelvis dan abdominal dapat ditambah dengan dosis 750 mg pada 8 dan 16 jam berikutnya.
Untuk pembedahan vaskular, jantung, esofagus dan paru dapat ditambah dengan dosis 750 mg intramuskular tiga kali sehari selama 24-48 jam setelah pembedahan.

Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal
Dianjurkan untuk menurunkan dosis pemberian untuk mengimbangi penurunan ekskresi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

:: Perhatian KHUSUS ::

  • Penderita yang pernah mengalami reaksi anafilaktik terhadap penicillin
  • Penderita yang menerima dosis tinggi cephalosporine dan menggunakan diuretik poten (seperti furosemide) atau aminoglikosida karena kombinasi ini dapat mengakibatkan efek samping terhadap ginjal
  • Pasien hamil dan menyusui
  • Penderita dengan riwayat penyakit saluran cerna, terutama kolitis


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Celocid Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Celocid, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Celocid?

Jika Anda lupa menggunakan Celocid, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Celocid Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Celocid?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Celocid yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Celocid?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Celocid yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan saluran cerna: kolitis pseudomembranosa
  • Reaksi hipersensitif: kemerahan pada kulit (maculopapular dan urtikaria), drug fever dan reaksi anafilaksis
  • Gangguan hematologi: penurunan kadar hemoglobin, eosinofilia, leukopenia dan neutropenia
  • Tromboflebitis mungkin terjadi setelah injeksi intravena

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Celocid

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Celocid:

CELOCID® 750. Vial @ 750 mg.


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.