Cefoperazone Na


NAMA GENERIK
Cefoperazone Na

NAMA KIMIA
Cefoperazone Na:sodium (7R)-7-[(R)-2-(4-ethyl-2,3-dioxopiperazin-1-ylcarboxamido)-2-(4-hydroxyphenyl)acetamido]-3-[(1-methyl-1H-tetrazol-5-yl)thiomethyl]-3-cephem-4-carboxylate. Cefoperazone 2

STRUKTUR KIMIA
C25H26N9NaO8S2.

GB STRUKTUR KIMIA
298

SIFAT FISIKOKIMIA
Cefoperazone Na (USP 29):serbuk kristalin berwarna putih sampai putih kekuningan. Mudah larut dalam air dan metil alkohol; agak sukar larut dalam alkohol dehydrated; tidak larut dalam aseton, eter, dan etil asetat. pH larutan dalam air antara 4,5-6,5. Penyimpanan:dalam wadah kedap udara.2 Inkompatibilitas: seperti sediaan beta-laktam pada umumnya, cefoperazone Na tidak boleh dicampur dengan aminoglikosida, karena berpotensial menginaktivasi kedua obat tersebut. Cefoperazone Na juga tidak kompatibel dengan diltiazem, doxorubicin, pentamidin, perphenazine, petidin, prometazin, dan remifentanil.2

SUB KELAS TERAPI
Antibakteri

KELAS TERAPI
Antiinfeksi

Dosis PEMBERIAN OBAT
1) 2-4g/hari IV/IM terbagi setiap 12 jam, tergantung jenis dan keparahan infeksi; 2) infeksi parah: 6-12g/hari IV/IM terbagi setiap 6-12jam; maksimum 16g/hari, tergantung jenis dan keparahan infeksi.3

FARMAKOLOGI
Setelah pemberian cefoperazone 1 atau 2g IM, Cpmax: 65-97�g/mL, tmax: 1-2jam. t�: 2jam, tapi dapat lebih panjang pada neonatus dan pasien dengan penyakit liver atau saluran empedu. Ikatan protein plasma: 82-93%, tergantung konsentrasi obat. Distribusi: terdistribusi luas ke jaringan dan cairan tubuh, walaupun penetrasi ke cairan serebrospinal umumnya kurang baik. Cefoperazone dapat melewati plasenta dan dapat ditemui pada air susu ibu dalam konsentrasi yang rendah. Ekskresi: terutama melalui liver. Ekskresi melalui urin terutama melalui filtrasi glomerulus. Sampulai dengan 30% dosis diekskresikan dalam bentuk tidak berubah melalui urin dalam waktu 12-24jam; prosentase ini dapat meningkat pada pasien dengan penyakit liver atau empedu.2

STABILITAS PENYIMPANAN
Simpan vial pada suhu 2-8�C dan terlindung dari cahaya.2

Apa Saja Kontraindikasi Cefoperazone Na?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Cefoperazone Na dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Pasien yang hipersensitif terhadap cefoperazone atau golongan cefalosporin lainnya.2


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Cefoperazone Na Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Cefoperazone Na, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Cefoperazone Na?

Jika Anda lupa menggunakan Cefoperazone Na, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Cefoperazone Na Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Cefoperazone Na?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Cefoperazone Na yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Cefoperazone Na?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Cefoperazone Na yang mungkin terjadi adalah:


Reaksi hipersensitivitas, meliputi ruam kulit, urtikaria, eosinofilia, demam, serum sickness, anafilaksis; neutropenia; trombositopenia; agranulositosis (jarang terjadi); nefrotoksisitas; peningkatan sementara nilai enzim liver; hepatitis dan jaundice kolestatis (jarang terjadi); kejang dan gejala toksisitas SSP lainnya terutama pada penggunaan dosis tinggi dan pasien dengan gagal ginjal berat; pada saluran cerna, meliputi mual, muntah dan diare.2 Cefoperazone juga berpotensi menyebabkan kolonisasi dan superinfeksi dengan organisme yang resisten. Diare, mual, muntah, perdarahan (jarang terjadi).2 Pemberian IM dapat menyebabkan rasa sakit di area suntikan, dan infus dapat menyebabkan tromboflebitis.2

INTERAKSI MAKANAN
Tidak ada data

Apa Saja Interaksi Obat Cefoperazone Na?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Cefoperazone Na antara lain:


Warfarin meningkatkan risiko hypoprotrombinaemia yang kemudian meningkatkan risiko perdarahan.2,4 Pasien menerima cefoperazone harus menghindari alkohol selama atau minimum beberapa hari setelah pengobatan selesai, untuk menghindari reaksi disulfiram-like, seperti kram abdominal, mual, muntah, sakit kepala, pingsan, denyut jantung bertambah cepat atau irreguler, kesulitan bernafas, berkeringat, atau kemerahan pada wajah atau kulit.2,4,5. Seperti beta laktam lainnya, pencampuran cefaperazon Na dengan amino glikosid tidak di rekomendasikan karena berpotensi menonaktifkan akut yang lain.

PENGARUH ANAK
Penggunaan pada anak-anak tidak direkomendasikan oleh FDA Amerika Serikat.3

PENGARUH HASIL LAB
Tidak ada data

PENGARUH KEHAMILAN
Kategori B.6

PENGARUH MENYUSUI
Dapat diberikan pada ibu menyusui.6

PARAMETER MONITORING
Protrombin time terutama pada pasien yang berisiko hypoprotrombinaemia.2 Pemantauan status ginjal dan darah perlu dilakukan terutama pada penggunaan dosis tinggi dan jangka panjang.2

BENTUK SEDIAAN
Vial:1g.2

PERINGATAN
Cefoperazone harus diberikan berhati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal; penyesuaian dosis mungkin perlu dilakukan.2

KASUS TEMUAN
1. Hindari minum minuman beralkohol atau menggunakan obat yang mengandung alkohol (seperti eliksir, obat batuk sirup, tonikum atau injeksi alkohol) selama atau minimum 72 jam setelah menggunakan Cefoperazone, karena alkohol dapat meningkatkan efek samping seperti kram abdominal, mual, muntah, sakit kepala, pingsan, denyut jantung bertambah cepat atau irreguler, kesulitan bernafas, berkeringat, atau kemerahan pada wajah atau kulit. 2. Obat ini dapat menyebabkan diare, oleh karena itu, bila terjadi diare berat, segera hubungi dokter atau tenaga kesehatan lainnya. 3. Laporkan segera bila terjadi reaksi seperti reaksi serum-sickness, meliputi ruam kulit, urtikaria, artralgia, demam, malaise, pembesaran lymph nodes.3,5

INFORMASI PASIEN
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara berikatan pada satu atau lebih penicillin-binding proteins (PBP), yang kemudian menghambat tahap terakhir transpeptidase dari sintesis peptidoglycan dinding sel bakteri. Kemudian bakteri akan lisis karena aktivitas autolisis enzim dinding sel dan penghentian pembentukan dinding sel.7

MEKANISME AKSI
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara berikatan pada satu atau lebih penicilin-binding proteins (PBP), yang kemudian menghambat tahap terakhir transpeptidase dari sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri akan lisi karena aktivitas autolisis enzim dinding sel dan penghentian pembentukan dinding sel. 7

MONITORING
Demam, perbaikan gejala klinis, CBC, fungsi ginjal dan hati, reaksi hipersensitif terhadap penggunaan obat, prothrombin time pada pasien yang berisiko, tanda-tanda diare terkait antibiotik atau gejala superinfekasi lainnya, gejala-gejala reaksi serum-sickness, gejala-gejala tromboflebitis.3

DAFTAR PUSTAKA
1. MIMS-Edisi Bahas Indonesia. Vol.9. (p265). 2. Martindale The Complete Drug Reference 35th edition (p202, 298). 3. Micromedex. 4. Stockley’s Drug Interactions 7th edition (p,p274). 5. USPDI Volume II 12th edition (p314). 6. Drugs in pregnancy and lactation 7th edition (p250). 7. Drug Information Handbook 15th edition (p321).