Cefaclor


(Kapsulabiotic, Ceclor, Ceclor-BD, Cloracef, Forifek, Soclor)

Cefaclor Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Cefaclor?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Cefaclor adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:  infeksi karena bakteri gram positif atau gram negatif yang sensitif

Apa Saja Kontraindikasi Cefaclor?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Cefaclor dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

:  hipersensitifitas terhadap sefalosporin

Apa saja Perhatian Penggunaan Cefaclor?

:  sensitifitas terhadap antibiotik golongan beta laktam (hindari jika ada riwayat hipersensitifitas cepat); gangguan ginjal; kehamilan dan menyusui.

Kehamilan

  • tidak diketahui apakah membahayakan

Menyusui

  • terdapat di ASI dengan konsentrasi rendah

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Cefaclor?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Cefaclor:

:

  • 250 mg setiap 8 jam, dosis ganda bila infeksi berat, maksimal 4 gram sehari; ANAK di atas 1 bulan, 20mg/kgBB sehari dalam 3 dosis terbagi, digandakan pada infeksi berat, maksimal 1 gram sehari; atau 1 bulan- 1 tahun, 62,5mg setiap 8 jam; 1-5 tahun, 125 mg; di atas 5 tahun, 250 mg; dosis digandakan pada infeksi berat

Sediaan

Kapsul 250 mg, 500 mg; sirup 125 mg/5 ml, 250 mg/5 ml

Tablet 375 mg, 500 mg, 750 mg

Interaksi Obat lihat tabel interaksi obat sefalosporin


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Cefaclor Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Cefaclor, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Cefaclor?

Jika Anda lupa menggunakan Cefaclor, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Cefaclor Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Cefaclor?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Cefaclor yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Cefaclor?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Cefaclor yang mungkin terjadi adalah:

1 :   diare dan kolitis karena antibiotik (jarang), mual, muntah, rasa tidak nyaman di perut, sakit kepala; reaksi alergi termasuk : ruam, gatal, urtikaria, reaksi menyerupai serum-sickness dengan ruam, demam, nyeri sendi dan anafilaksis; steven johnson sindrom, toksik epidermal nekrolisis telah dilaporkan; gangguan enzim hati, hepatitis dan jaundice kolestasis sementara; efek samping lain yang dilaporkan termasuk eosinofilia dan gangguan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, agranulositosis, anemia aplastik dan anemia hemolitik); nefritis interstitial yang reversibel,m hiperaktif, gelisah, gangguan tidur, halusinasi, kebingungan, hipertonia, dan pusing.