Calcidol


Apa Kandungan dan Komposisi Calcidol?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Calcidol adalah:

Per 5 mL : Vitamin B12 5 mcg, vitamin B1 3 mg, vitamin B2 1.25 mg, vitamin C 50 mg, vitamin A 3000 SI, vitamin D 400 SI, nicotinamide 10 mg, Ca pantothenate 5 mg, Ca 77 mg, phosphorus 25 mg, DHA 10 mg, lysine 125 mg

Sekilas Tentang Vitamin D Pada Calcidol

  • Meningkatkan kekuatan tulang

  • Meningkatkan daya ingat

  • Menurunkan berat badan

  • Mengatasi depresi

  • Mencegah kanker

  • Bermanfaat bagi ibu hamil

  • Mencegah diabetes

  • Menurunkan risiko penyakit jantung

  • Meningkatkan sistem imunitas

  • Meremajakan kulit

Sumber: minyak hati ikan kod, ikan salmon, tuna kaleng, ikan haring, ikan sarden, caviar, susu, ikan kod, jamur shitake, keju chedar, bayam.

Sekilas Tentang Ascorbic Acid (Vitamin C) Pada Calcidol
Ascorbic acid (asam askorbat) adalah suatu nutrisi yang terisolasi dalam komponen vitamin C, namun tidak seluruh ascorbic acid merupakan vitamin C. Kebanyakan orang menganggap ascorbic acid dengan vitamin C adalah sama dan ini sudah sesuatu yang umum dan lumrah.

Berikut adalah manfaat ascorbic acid:

  • Menjaga kulit tetap sehat bersinar

  • Menjaga kesehatan kulit

  • Mencegah penyakit jantung

  • Sebagai antioksidan

  • Mengobati kanker

  • Memerangi stroke

  • Memperbaiki mood

  • Meningkatkan kekebalan tubuh

  • Menyembuhkan luka

  • Menurunkan hipertensi

Sumber: cabai, paprika merah, paprika hijau, kale, brokoli, pepaya, stroberi, kembang kol, kubis brussels, nanas, kiwi, mangga, jeruk.
Sekilas Tentang Vitamin B12 Pada Calcidol

  • Berperan dalam produksi energi

  • Menjaga kinerja sistem saraf

  • Menjaga kesehatan kulit, kuku, rambut

  • Menghindarkan risiko penyakit jantung

  • Menghindarkan risiko penyakit kanker

  • Mencegah terjadinya stroke dan tekanan darah tinggi

  • Menormalkan sistem metabolisme dalam tubuh

  • Berperan dalam produksi DNA dan RNA

  • Menjaga kesehatan mata

  • Menambah nafsu makan

Sumber: ikan haring, ikan tuna, kepiting, ikan sarden, caviar, kerang, ikan salmon, daging sapi, daging kambing, ikan kod, keju, telur, daging ayam.

Sekilas Tentang Riboflavin (Vitamin B2) Pada Calcidol

  • Mencegah katarak

  • Menjaga kesehatan kandungan

  • Mengobati dan mencegah migrain

  • Menjaga kesehatan kulit dan rambut

  • Mencegah dan mengatasi anemia

  • Mencegah penyumbatan pembuluh darah

  • Meningkatkan energi

Sumber: ikan, daging, dan unggas (ayam, bebek), hati daging dan ayam, telur, produk susu, alpukat, kismis, kacang-kacangan (termasuk almond), ubi jalar, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, gandum utuh (whole grain), kacang kedelai dan olahannya (termasuk tempe, tahu, oncom, dan susu kedelai), ikan salmon, rumput laut, jamur.

Sekilas Tentang Docosahexaenoic Acid (DHA) Pada Calcidol
Docosahexaenoic Acid atau yang lebih banyak dikenal dengan sebutan DHA, adalah suatu jenis asam lemak omega 3. DHA dibutuhkan oleh otak dan juga perkembangan janin selama kehamilan dan bagi bayi. Selain itu secara umum, DHA dibutuhkan oleh segala rentang usia.

Tubuh dapat menghasilkan DHA namun dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga diperlukan asupan dari luar baik dari makanan maupun suplemen untuk memenuhinya. Dalam tubuh manusia, DHA utamanya ada di dalam membran sel yang mana ia membuat membran dan ruang diantaranya menjadi lebih cair yang membuat sel saraf mampu mengirim dan menerima sinyal elektrik dengan lebih mudah. Jika jumlah DHA dalam tubuh kita cukup, maka sel saraf akan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih efisien dalam berkomunikasi. Bila kita kekurangan DHA yang terjadi adalah akan memunculkan risiko gangguan fungsi otak, penglihatan, dan lain-lain.

Selama masa kehamilan, dibutuhkan DHA yang cukup agar otak janin dapat berkembang dengan baik yang mana DHA berperan penting dalam pembentukan dan perkembangan jaringan otak. DHA akan terakumulasi pada sistem saraf pusat agar mata dan otak dapat tumbuh dengan normal. Selain itu DHA berperan dalam aktivitas otak memproses informasi, mengingat, dan mengekspresikan emosi sehingga juga berpengaruh pada kemampuan individu dalam berinteraksi sosial, mengatasi masalah, perencanaan, dan kondisi emosional lainnya.

DHA mampu memperlambat proses degenerasi otak dan mengurangi risiko demensia pada orang lanjut usia, meningkatkan penglihatan dengan mengaktifkan protein rhodopsin, menjaga kesehatan jantung (dengan mengurangi kadar trigliserida, tekanan darah, kolesterol, dan menurunkan risiko disfungsi endothelial), mengurangi peradangan yang berkaitan dengan arthritis, menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi gejala asma dengan menghalangi sekresi mucus dan menurunkan tekanan darah.

Sumber alami yang telah diketahui memiliki kadar DHA dalam jumlah tinggi antara lain ikan (makarel, salmon, herring), kerang, caviar, dan minyak ikan cod.

Sekilas Tentang Lysine Pada Calcidol
Lysine atau lisin (disingkat Lys) adalah asam amino dengan rumus kimia HO2CCH(NH2)(CH2)4NH2. Asam amino ini merupakan asam amino esensial, yang artinya tidak dapat disintesis oleh manusia. Kodonnya adalah AAA dan AAG.

Lisin adalah basa, seperti juga arginin dan histidin. Gugus amino sering berpartisipasi dalam ikatan hidrogen dan sebagai basa umum dalam katalisis. Modifikasi pascatranslasi yang umum termasuk metilasi gugus -amino, memberikan metil-, dimetil-, dan trimetilisin. Yang terakhir terjadi pada calmodulin. Modifikasi pascatranslasi lainnya termasuk asetilasi. Kolagen mengandung hidroksilisin yang diturunkan dari lisin oleh lisil hidroksilase. O-Glikosilasi residu lisin dalam retikulum endoplasma atau aparatus Golgi digunakan untuk menandai protein tertentu untuk disekresikan dari sel.

Biosintesis

Sebagai asam amino esensial, lisin tidak disintesis pada hewan, oleh karena itu harus dicerna sebagai lisin atau protein yang mengandung lisin. Pada tumbuhan dan mikroorganisme, asam aspartat disintesis dari asam aspartat, yang pertama kali diubah menjadi -aspartil-semialdehida. Siklisasi menghasilkan dihidropikolinat, yang direduksi menjadi 1-piperidin-2,6-dikarboksilat. Pembukaan cincin heterosiklus ini memberikan serangkaian turunan asam pimelat, yang akhirnya menghasilkan lisin. Enzim yang terlibat dalam biosintesis ini meliputi:

  • aspartokinase

  • -aspartat semialdehid dehidrogenase

  • Sintase dihidropikolinat

  • 1-piperdin-2,6-dikarboksilat dehidrogenase

  • Sintase N-suksinil-2-amino-6ketopimelat

  • Suksinil diaminopimelat aminotransferase

  • Succinyl diaminopimelate desuccinylase

  • Diaminopimelat epimerase

  • Diaminopimelat dekarboksilase


Metabolisme

Lisin dimetabolisme pada mamalia untuk menghasilkan asetil-KoA, melalui transaminasi awal dengan -ketoglutarat. Degradasi bakteri lisin menghasilkan kadaverin melalui dekarboksilasi.

Perpaduan

Sintetis, rasemat lisin telah lama dikenal. Sintesis praktis dimulai dari kaprolaktam.

Sumber dalam bahan makanan

Kebutuhan nutrisi manusia adalah 1-1,5 g setiap hari. Ini adalah asam amino pembatas (asam amino esensial yang ditemukan dalam jumlah terkecil dalam bahan makanan tertentu) di semua biji-bijian sereal, tetapi berlimpah di semua kacang-kacangan (kacang-kacangan). Tanaman yang mengandung sejumlah besar lisin meliputi:

  • Labu Kerbau (10.130–33.000 ppm) dalam biji

  • Berro, Selada Air (1.340–26.800 ppm) dalam ramuan.

  • Kedelai (24.290–26.560 ppm) dalam biji.

  • Carob, Locust Bean, St.John's-Bread (26.320 ppm) dalam biji;

  • Kacang Biasa (Kacang Hitam, Kacang Kerdil, Kacang Lapangan, Kacang Flageolet, Kacang

  • Prancis, Kacang Kebun, Kacang Hijau, Haricot, Kacang Haricot, Haricot Vert, Kacang Ginjal,

  • Kacang Navy, Kacang Pop, Kacang Popping, Kacang Snap, Kacang Panjang, Wax Bean) (2.390–25.700 ppm) pada bibit kecambah;

  • Ben Nut, Benzolive Tree, Jacinto (Sp.), Moringa (alias Drumstick Tree, Horseradish Tree, Ben Oil Tree), West Indian Ben (5.370–25.165 ppm) di pucuk.

  • Lentil (7.120–23.735 ppm) dalam kecambah kecambah.

  • Kacang Asparagus, Kacang Bersayap (alias Kacang Goa) (21.360–23.304 ppm) dalam biji.

  • Ayam gemuk (3.540–22.550 ppm) dalam biji.

  • Lentil (19,570–22.035 ppm) dalam biji.

  • Lupin Putih (19.330–21.585 ppm) dalam biji.

  • Jintan Hitam, Jintan Hitam, Bunga Adas, Bunga Pala, Ketumbar Romawi (16.200–20.700 ppm) dalam biji.

  • Bayam (1.740–20.664 ppm).

  • Amaranth, Quinoa


Sumber lisin yang baik adalah makanan yang kaya protein termasuk daging (khususnya daging merah, babi, dan unggas), keju (terutama parmesan), ikan tertentu (seperti cod dan sarden), dan telur. Kacang merupakan sumber yang buruk untuk lisin.

Properti

L-Lysine adalah blok bangunan yang diperlukan untuk semua protein dalam tubuh. L-Lisin memainkan peran utama dalam penyerapan kalsium; membangun protein otot; pulih dari operasi atau cedera olahraga; dan produksi hormon, enzim, dan antibodi tubuh.

Signifikansi klinis

Telah disarankan bahwa lisin mungkin bermanfaat bagi mereka yang menderita infeksi herpes simpleks. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya mendukung klaim ini. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Herpes simpleks - Lisin.

Lainnya

Dalam film Jurassic Park dinosaurus secara genetik diubah sehingga mereka tidak dapat menghasilkan lisin ("kontingensi lisin"). Ini dimaksudkan untuk mencegah dinosaurus meninggalkan taman.
Sekilas Tentang Vitamin A Pada Calcidol
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Vitamin A ini sering dihubungkan dengan kesehatan mata. Kekurangan vitamin A diklaim dapat menyebabkan kemampuan penglihatan menjadi berkurang atau menurun. Sebenarnya apa itu vitamin A?

Vitamin A adalah suatu kelompok vitamin tak jenuh yang larut dalam lemak. Vitamin A sebenarnya bukan merupakan suatu zat nutrisi tunggal, melainkan suatu grup atau kelompok dari nutrisi yang memiliki komposisi, ciri, dan karakteristik serupa seperti retinol, retinoic acid, retinal, beta-carotene, dan lain-lain. Zat seperti retinol bisa kita jumpai pada produk hewani seperti dari susu, hati, dan berbagai macam ikan. Vitamin A juga ditemukan pada sayuran dan buah-buahan.

Sebelum digunakan, tubuh manusia akan mengubah atau mengonversi bentuk vitamin A menjadi retinal dan retinoic acid agar dapat digunakan. Keduanya merupakan suatu bentuk vitamin A yang sudah aktif. Selanjutnya vitamin A ini, mayoritas akan disimpan di dalam hati dalam bentuk retinyl ester yang kemudian akan dipecah dan mengikat dengan protein tertentu di dalam darah yang kemudian dapat digunakan oleh tubuh. Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan sel, sistem imunitas tubuh, perkembangan janin, dan kesehatan indra penglihatan atau mata. Untuk mata, salah satu bentuk vitamin A, retinal, akan bekerja sama dengan protein opsin membentuk rhodopsin, suatu molekul yang diperlukan untuk kesehatan penglihatan. Ia akan menjaga mata dari rabun, menjaga kesehatan kornea, mencegah konjungtiva, dan lain-lain.

Selain itu peran vitamin A juga terlihat dalam perannya menjaga kesehatan kulit. Ia akan membuat kulit menjadi lebih segar dan cerah. Berikut adalah daftar lengkap manfaat vitamin A bagi kesehatan:
  • Menjaga kesehatan mata

  • Memperkuat sistem imun

  • Menunjang pertumbuhan janin

  • Mencegah jerawat muncul

  • Menjaga kesehatan tulang

  • Menjaga kulit tetap sehat

  • Menekan risiko komplikasi penyakit campak

  • Mengobati lesi prakanker yang terjadi di mulut

  • Menurunkan risiko kanker payudara pada wanita premenopause

  • Mengurangi gejala malaria pada anak berusia di bawah 3 tahun

Vitamin A bisa kita dapat melalui beberapa bahan makanan dan minuman seperti hati, ikan, yogurt, susu, keju, telur, mentega rendah lemak, susu rendah lemak, wortel, bayam, ubi dan paprika merah.

Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan berbagai akibat buruk seperti masalah penglihatan, mudah terkena infeksi, jerawat, bayi lahir prematur, dan lain-lain. Dosis harian vitamin A yang dapat ditoleransi oleh tubuh adalah antara 700 mcg hingga 900 mcg untuk pria dan wanita. Mengonsumsi vitamin A lebih dari 3000 mcg (10.000 IU) dapat menyebabkan toksisitas dan menyebabkan efek buruk seperti nyeri tulang dan sendi, kurang nafsu makan, rambut rontok, kulit sensitif terhadap sinar matahari, sakit kepala, dan sebagainya.

Penemuan vitamin A ini tidak terjadi begitu saja melainkan melalui serangkaian penelitian yang panjang yang diawali oleh riset yang dilakukan oleh Francois Magendie pada 1816 yang melakukan pengamatan pada luka yang terdapat pada kornea anjing yang diakibatkan kekurangan nutrisi dimana luka pada kornea tersebut semakin memburuk dan menyebabkan anjing tersebut mati. Kemudian pada 1912, ahli biokimia asal Inggris, Frederick Gowland Hopkins melakukan penelitian dengan mencoba memberi sekelompok mencit kasein, lemak hewan, sukrosa, pati, dan mineral. Selain itu ia memberikan susu pada sebagian mencit lainnya. Ia mendapati bahwa mencit yang diberi susu tumbuh secara normal dan baik. Ia menyakini ada suatu faktor yang belum diketahui yang ada pada susu itu (diluar protein, lemak, dan karbohidrat) yang menyebabkan mencit dapat tumbuh dengan baik. Atas penemuannya ini mendapatkan hadiah Nobel pada 1929. Hopkins tidak meneliti lebih jauh mengenai hal ini, kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh Elmer McCollum, seorang ahli biokimia Amerika Serikat, yang menemukan bahwa mencit akan mulai kehilangan berat tubuhnya bila dilakukan diet dan akan pulih kembali setelah diberi lemak mentega, namun hal yang sama tidak terjadi bila diberi minyak zaitun. Pada 1913-1914, McCollum dan Marguerite Davis menemukan bahwa komponen aktif yang ada dalam lemak mentega dapat dipisahkan karena dapat larut dalam eter. Ia menyebut nutrisi ini sebagai faktor "A". Selanjutnya nutrisi ini secara resmi disebut sebagai vitamin A pada 1920.

Sekilas Tentang Niacinamide / Nicotinamide Pada Calcidol
Niacinamide, juga disebut nicotinamide, adalah bentuk vitamin B-3, dan merupakan suatu nutrisi penting. Kekurangan vitamin B-3 dapat menyebabkan gangguan pada kulit, ginjal, dan otak. Berikut adalah manfaat dari niacinamide:

  • Mengencangkan kulit

  • mempertahankan kelembaban kulit

  • Meminimalkan kemerahan dan noda hitam

  • Menjaga kulit tetap halus dan lembab

  • Mengatur produksi minyak pada kulit

  • Melindungi dari kerusakan kulit akibat sinar matahari

  • Mengobati hiperpigmentasi

  • Meminimalkan garis-garis halus dan kerutan

  • Melindungi dari stres oksidatif

  • Mengobati jerawat

Sumber: telur, sereal, sayuran hijau, kacang polong, ikan, susu.

Sekilas Tentang Vitamin C Pada Calcidol

  • Menjaga kulit tetap sehat bersinar

  • Menjaga kesehatan kulit

  • Mencegah penyakit jantung

  • Sebagai antioksidan

  • Mengobati kanker

  • Memerangi stroke

  • Memperbaiki mood

  • Meningkatkan kekebalan tubuh

  • Menyembuhkan luka

  • Menurunkan hipertensi

Sumber: cabai, paprika merah, paprika hijau, kale, brokoli, pepaya, stroberi, kembang kol, kubis brussels, nanas, kiwi, mangga, jeruk.

Sekilas Tentang Cyanocobalamin (Vitamin B12) Pada Calcidol

  • Berperan dalam produksi energi

  • Menjaga kinerja sistem saraf

  • Menjaga kesehatan kulit, kuku, rambut

  • Menghindarkan risiko penyakit jantung

  • Menghindarkan risiko penyakit kanker

  • Mencegah terjadinya stroke dan tekanan darah tinggi

  • Menormalkan sistem metabolisme dalam tubuh

  • Berperan dalam produksi DNA dan RNA

  • Menjaga kesehatan mata

  • Menambah nafsu makan

Sumber: ikan haring, ikan tuna, kepiting, ikan sarden, caviar, kerang, ikan salmon, daging sapi, daging kambing, ikan kod, keju, telur, daging ayam.
Sekilas Tentang Phosphorus (Fosfor) Pada Calcidol
Phosphorus atau fosfor merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlh kecil oleh tubuh akan tetapi fungsinya sangat penting. Phosphorus bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tulang, membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, membuang racun dari dalam tubuh, membantu menghilangkan lemas dan lelah, mencegah arthritis dan osteoporosis serta menjaga kesehatan fungsi otak. Beberapa fungsi phosphorus yang lain adalah mendukung proses metabolisme protein, memperbaiki sel yang rusak, membantu menjaga keseimbangan hormon, membantu penyerapan nutrisi dan sebagainya.

Phosphorus pertama kali ditemukan oleh ahli kimi asal Jerman, Hennig Brand pada tahun 1669 melalui proses analisa urin. Berikut adalah beberapa sumber makanan yang diketahui mengandung phosphorus:

Sumber: edamame, kentang beserta kulitnya, bekatul, dedak gandum, sereal gandum, oatmeal masak, keju, susu, yogurt, daging rusa, ayam, kalkun, salmon, hati sapi, ikan tuna.

Sekilas Tentang Calcium Pada Calcidol

  • Membentuk dan memperkuat tulang dan gigi

  • Membantu menjaga struktur rangka dan fungsinya

  • Menjaga kerja jantung tetap sehat

  • Berperan penting dalam kontraksi dan relaksasi otot

  • Terlibat dalam proses pembekuan darah

  • Berperan dalam impuls saraf

  • Menjalankan fungsi penting dalam sel

  • Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

  • Menghindari kanker kolon dan rektum

  • Menurunkan risiko darah tinggi atau hipertensi

Sumber: susu, yoghurt, keju, sayuran hijau (bayam, kale, lobak, sawi hijau, okra, brokoli, dan bok choy), makanan laut (ikan sarden, tongkol, dan salmon), kacang-kacangan dan biji-bijian (kacang tanah, lentil, kedelai, almond, biji chia, dan biji wijen), makanan yang diperkaya kalsium (sereal, roti, oatmeal, hingga jus jeruk).

Sekilas Tentang Calcium Pantothenate Pada Calcidol
Calcium pantothenate adalah bentuk sintetis dan sumber vitamin B5 (asam pantotenat) dengan aksi nootropik. Vitamin B5 dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat dan daya pikir.

Sekilas Tentang Thiamine Hydrochloride (Vitamin B1) Pada Calcidol
Thiamine hydrochloride atau vitamin B1 adalah suatu vitamin yang bermanfaat untuk mengatasi beberapa penyakit seperti beri-beri, optik neuropati, sindrom Wernicke-Korsakoff, dan sebagainya. Vitamin B1 banyak dijumpai pada bahan makanan seperti biji-bijian, polong-polongan, daging, dan ikan. Pemberian vitamin B1 bisa dilakukan melalui mulut, injeksi intravena, dan injeksi intramuskular.

Berikut beberapa manfaat thiamine hydrochloride (vitamin B1):

  • Mencegah terjadinya beri-beri

  • Mencegah terjadinya kerusakan saraf di luar otak (neuritis periferal)

  • Meningkatkan daya tahan tubuh

  • Meningkatkan nafsu makan

  • Mencegah perburukan komplikasi ginjal pada penderita Diabetes tipe 2

  • Mencegah katarak

Thiamine hydrochloride pertama kali ditemukan pada tahun 1897 dan pertama kali dibuat versi artifisialnya pada 1936. Thiamine hydrochloride dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh dan keamanan penggunaannya pada wanita hamil oleh FDA dimasukkan dalam kategori A.

Sumber: daging,telur,kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan lentil, gandum (sereal, roti, dan pasta), nasi, kembang kol, jeruk, dan kentang.

Calcidol Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Calcidol?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Calcidol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pelengkap akan kebutuhan vitamin, kalsium, fosfor. Membantu pembentukan tulang, gigi, dan sel darah merah, terutama untuk anak. Mencegah defisiensi vitamin dan mineral selama sakit. Suplemen untuk masa penyembuhan, hamil, laktasi, menopause, gangguan kesehatan karena usia tua, pengobatan jangka panjang dengan antibiotika, kondisi cepat lelah dan lesu

sekilas tentang vitamin dan mineral
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

Mineral adalah unsur atau elemen seperti tembaga, besi, kalsium, kalium, dll yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu (sering dalam jumlah kecil). adalah unsur kimia yang diperlukan sebagai nutrisi penting oleh organisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk kehidupan. Namun, empat elemen struktural utama dalam tubuh manusia berdasarkan berat (oksigen, hidrogen, karbon, dan nitrogen), biasanya tidak termasuk dalam daftar mineral nutrisi utama (nitrogen dianggap sebagai "mineral" untuk tanaman, seperti yang sering dimasukkan dalam pupuk). Keempat elemen ini menyusun sekitar 96% dari berat tubuh manusia, dan mineral utama (makromineral) dan mineral minor (juga disebut elemen jejak) menyusun sisanya.

Mineral, sebagai unsur, tidak dapat disintesis secara biokimia oleh organisme hidup. Tumbuhan mendapatkan mineral dari tanah. Sebagian besar mineral dalam makanan manusia berasal dari makan tumbuhan dan hewan atau dari air minum. Sebagai sebuah kelompok, mineral adalah salah satu dari empat kelompok nutrisi penting, yang lain adalah vitamin, asam lemak esensial, dan asam amino esensial. Lima mineral utama dalam tubuh manusia adalah kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Semua elemen yang tersisa dalam tubuh manusia disebut "elemen jejak". Elemen jejak yang memiliki fungsi biokimia spesifik dalam tubuh manusia adalah belerang, besi, klorin, kobalt, tembaga, seng, mangan, molibdenum, yodium dan selenium.

Sebagian besar unsur kimia yang dicerna oleh organisme adalah dalam bentuk senyawa sederhana. Tumbuhan menyerap unsur-unsur terlarut dalam tanah, yang selanjutnya dicerna oleh herbivora dan omnivora yang memakannya, dan unsur-unsur tersebut bergerak ke atas rantai makanan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Calcidol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Calcidol:

Dewasa : 1-3 kali sehari sendok takar (5 mL) Anak : 1-2 kali sehari sendok takar

Bagaimana Cara Pemberian Obat Calcidol?

Dapat diberikan bersama makanan agar diabsorbsi lebih baik atau jika timbul rasa tidak nyaman pada G.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Calcidol?

Dus @ botol @ 60 & 120 ml syrup

Berapa Nomor Izin BPOM Calcidol?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Calcidol:

POM SD. 021 602 381

Berapa Harga Calcidol?

Rp 45.000 (120 ml)

Apa Nama Perusahaan Produsen Calcidol?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Calcidol:

Kimia Farma

Sekilas Tentang Kimia Farma
PT. Kimia Farma merupakan suatu perusahaan farmasi Indonesia yang menurut sejarahnya sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda. Perusahaan ini berdiri pada 1817 yang pada awalnya perusahaan ini bernama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co yang kemudian oleh Pemerintah Indonesia dimasa awal kemerdekaan dinasionalisasi dan dilakukan peleburan dengan beberapa perusahaan farmasi lainnya pada 1958 yang kemudian namanya berubah menjadi PNF (Perusahaan Negara farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Pada 16 Agustus 1971, status PNF berubah menjadi PT dan namanya kembali mengalami perubahan menjadi PT. Kimia Farma (persero). Pada 4 Juli 2001, status PT. Kimia Farma berubah menjadi perusahaan publik seiring dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (Saat ini menjadi Bursa Efek Indonesia) sehingga berubah namanya menjadi PT. Kimia Farma Tbk. Jumlah karyawan perusahaan ini diperkirakan mencapai 5.758 orang.

Perusahaan ini telah mengantongi berbagai sertifikat mutu seperti CPOB, ISO 9001, ISO 9002, ISO 14001, dan juga telah mendapatkan persetujuan dari US-FDA sehingga produk perusahaan ini bisa dipasarkan di Amerika Serikat.

PT. Kimia Farma memiliki beberapa fasilitas produksi yang terletak di berbagai daerah yang berbeda yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun, Watukadon, dan Tanjung Morawa. Setiap fasilitas produksi memproduksi produk yang berbeda-beda.

Untuk pemasaran produk, PT. Kimia Farma melakukannya melalui anak perusahaannya bernama PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) yang memang dibentuk untuk pemasaran dan penjulan produk induk perusahaannya. Perusahaan ini memiliki 46 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

Selain bergerak di bidang produksi produk obat dan farmasi, PT. Kimia Farma juga merambah bisnis apotek, laboratorium, dan klinik kesehatan. PT. Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan yang didirikan untuk menjalankan dan mengelola bisnis apotek dan PT Kimia Farma Diagnostik untuk usaha laboratorium dan diagnostik. Baru-baru ini PT. Kimia Farma megakuisisi PT. Phapros, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Produk PT. Kimia Farma selain dijual di Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di dunia. Beberapa produk yang dijual selain obat jadi dan sediaan farmasi, juga menjual bahan baku pembuatan obat seperti iodine dan quinine. Produk-produk tersebut diekpor ke beberapa negara seperti India, Jepang, Taiwan, New Zealand, dan negara-negara Eropa. Untuk produk kosmetik, produk PT. Kimia Farma telah berhasil menembus pasar Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Vietnam.