Blastofen



Deskripsi Blastofen

Blastofen adalah produk obat dengan bentuk sediaan tablet dan injeksi yang diproduksi oleh Prima Medika Lab/ Pharos Indonesia. Blastofen mengandung zat aktif Dexketoprofen yang berguna untuk mengurangi nyeri ringan sampai dengan sedang. Blastofen memiliki efek terapi anti-inflamasi non-steroid (NSAID) atau mengurangi rasa nyeri.

Detail Blastofen


    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid

    • Apa Kandungan dan Komposisi Blastofen?

      Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

      Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Blastofen adalah:

      Dexketoprofen Trometamol 25 mg (tablet salut selaput; Dexketoprofen Trometamol 25 mg/mL (injeksi)

    • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Blastofen?


      Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip, ampul
    • Kemasan: Box, Strip @ 10 Tablet; Box, Ampul @ 2 mL

    • Apa Nama Perusahaan Produsen Blastofen?

      Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

      Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Blastofen:

      Pharos Indonesia, Prima Medika Lab

Blastofen Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Blastofen?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Blastofen adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Blastofen digunakan untuk mengurangi nyeri ringan sampai dengan sedang.

sekilas tentang Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) adalah kelas obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, mengurangi demam, mencegah pembekuan darah dan, dalam dosis yang lebih tinggi, mengurangi peradangan. Istilah nonsteroid membedakan obat ini dari steroid, walaupun memiliki efek antiinflamasi eicosanoid yang serupa dan memiliki berbagai efek lainnya. OAINS pertama kali digunakan pada tahun 1960, istilah ini digunakan untuk menjauhkan obat-obatan ini dari steroid, yang pada saat steroid distigma negatif akibat penyalahgunaan steroid anabolik. OAINS bekerja dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase (COX-1 dan / atau COX-2). Dalam sel, enzim-enzim ini terlibat dalam sintesis mediator biologis utama, yaitu prostaglandin yang terlibat dalam peradangan, dan tromboksan yang terlibat dalam pembekuan darah.

Ada dua jenis OAINS yang tersedia yaitu non-selektif dan COX-2 selektif. Sebagian besar OAINS bersifat non-selektif, dan menghambat aktivitas COX-1 dan COX-2. OAINS ini selain mengurangi peradangan, juga menghambat agregasi trombosit (terutama aspirin) dan meningkatkan risiko ulkus/perdarahan gastrointestinal. Inhibitor selektif COX-2 memiliki lebih sedikit efek samping gastrointestinal, tetapi meningkatkan trombosis dan secara substansial meningkatkan risiko serangan jantung. Akibatnya, inhibitor selektif COX-2 umumnya dikontraindikasikan karena risiko tinggi penyakit vaskular yang tidak terdiagnosis. Efek diferensial ini disebabkan oleh peran dan lokalisasi jaringan yang berbeda dari masing-masing isoenzim COX. Dengan menghambat aktivitas COX fisiologis, semua OAINS meningkatkan risiko penyakit ginjal dan serangan jantung.

OAINS yang paling dikenal adalah aspirin, ibuprofen, dan naproxen, semuanya tersedia secara bebas di sebagian besar negara. Paracetamol (acetaminophen) umumnya tidak dianggap sebagai OAINS karena hanya memiliki aktivitas anti-inflamasi kecil. Paracetamol mengobati rasa sakit terutama dengan memblokir COX-2, sebagian besar di sistem saraf pusat, tetapi tidak banyak di seluruh tubuh. Efek samping OAINS tergantung pada spesifik obat, tetapi sebagian besar mencakup peningkatan risiko ulkus dan perdarahan gastrointestinal, serangan jantung dan penyakit ginjal.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Blastofen?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Blastofen:

Blastofen merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Blastofen juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dewasa: 12.5 mg diberikan setiap 4-6 jam; atau 25 mg setiap 8 jam
  • Maksimal: 75 mg/hari

Bagaimana Cara Penyimpanan Blastofen?


Simpan pada suhu di bawah 30°C.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Blastofen Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Blastofen, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Blastofen?

Jika Anda lupa menggunakan Blastofen, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Blastofen Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Blastofen?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Blastofen yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Blastofen?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Blastofen yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Blastofen, antara lain:

  • Mual, muntah
  • Pencernaan yang terganggu
  • Sakit perut
  • Diare
  • Lambung
  • Tukak peptik
  • Perdarahan saluran pencernaan
  • Mulut kering
  • Perut kembung
  • Sakit kepala

Apa Saja Kontraindikasi Blastofen?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Blastofen dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan Blastofen pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap Dexketoprofen, atau obat anti inflamasi non steroid lainnya
  • Pasien dengan riwayat serangan asma, bronkospasme (otot-otot diparu mengencang)
  • Angioedema (pembengkakan di kulit karena alergi)
  • Urtikaria (biduran)
  • Tukak atau perdarahan peptikum
  • Perdarahan saluran pencernaan atau perdarahan aktif lainnya
  • Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
  • Asma bronkial
  • Gagal jantung yang parah
  • Gangguan hati berat
  • Gangguan ginjal sedang sampai berat
  • Gangguan koagulasi lainnya
  • Kehamilan dan menyusui

Apa Saja Interaksi Obat Blastofen?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Blastofen antara lain:


Berikut adalah beberapa Interaksi obat: yang umumnya terjadi saat penggunaan Blastofen:

  • Penggunaan salisilat, obat anti inflamasi non steroid lainnya, antikoagulan (misalnya: Warfarin, heparin) atau kortikosteroid secara bersamaan dapat meningkatkan risiko perdarahan dan penggunaan kombinasi tidak dianjurkan
  • Perhatian jika digunakan bersamaan dengan golongan obat trombolitik, anti-platelet, inhibitor reuptake serotonin selektif, pentoksifilin karena risiko perdarahan tinggi
  • Dapat meningkatkan efek toksik dari hidantoin dan sulfonamid
  • Dapat mengurangi efek antihipertensi
  • Meningkatkan risiko toksisitas garis sel merah jika diberikan bersamaan dengan azitromisin, pantau jumlah darah lengkap dan jumlah retikulosit
  • Fungsi ginjal dapat diperburuk bila digunakan bersama siklosporin atau tacrolimus
  • Dapat meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea
  • Probenacid dapat meningkatkan konsentrasi Dexketoprofen dalam plasma

Overdosis
Berikan arang aktif jika lebih dari dosis 5 mg / kg berat badan telah dicerna oleh orang dewasa atau anak dalam satu jam. Terapi simtomatik harus segera dilakukan (dibantu oleh tenaga medis profesional).

Pharos merupakan suatu perusahaan farmasi besar di Indonesia yang didirikan pada 30 September 1971 oleh Drs. Eddie Lembong Apt. Nama Pharos sendiri diambil dari nama suatu mercusuar di Alexandria, Mesir. Perusahaan ini bergerak di banyak lini usaha sehingga membentuk sekira 17 perusahaan yang masing-masing perusahaan berfokus pada lini usahanya masing-masing. Semua perusahaan itu bergabung dalam suatu group usaha bernama Pharos Group. Beberapa perusahaan itu seperti Faratu Medika Laboratories (industri kosmetik), Century Franchisindo Utama (franchise apotek Century), Nutrindo Jaya Abadi (marketing produk farmasi), dan lain-lain.

Pharos memiliki banyak produk terkenal dan jangkauan pemasarannya telah meluas hingga ke negara-negara Asia Tenggara seperti Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, bahkan fasilitas produknya selain di Indonesia juga telah ada di Singapura dan Vietnam. Perusahaan ini telah mengantongi sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan juga sertifikat ISO 9001/2000.