Batugin Elixir


Batugin Elixir mengandung ekstrak Sonchus arvensis folia dan ekstrak Strobilanthus crispus folia sebagai tanaman berkhasiat dalam larutan spesifik yang optimal.

Apa Kandungan dan Komposisi Batugin Elixir?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Batugin Elixir adalah:

:
Tiap 30 ml elixir (= 1 gelas takar) mengandung:
Ekstrak daun tempuyung (Sonchi Folium) setara dengan bubuk daun kering 3 gram
Ekstrak daun kejibeling (Strobilanthi folium) setara dengan bubuk daun kering 0,3 gram

PROPERTIS:
Penyelidikan Prof. Dr. Sardjito dkk. menunjukkan, bahwa pengobatan dengan ekstrak Sonchus arvensis folia (daun tempuyung ; daun jombang) dapat menghilangkan perasaan sakit pada ureter akibat kolik. Rasa pegal pada pinggang akan sangat berkurang atau hilang sama sekali setelah minum ekstrak ini. Efek simtomatik ini penting sekali karena menciptakan keadaan fisik dan psikis yang menguntungkan kesehatan pasien.

D. Ma’rifin Husin dan I. B. Oka mengadakan penyelidikan farmakologis tentang khasiat dari Sonchus arvensis L. dan menarik kesimpulan, bahwa khasiat Sonchus arvensis sebagai antikalkulus urinaria mungkin berdasarkan kemampuannya mengadakan relaksasi otot polos (spasmolitik) dan tingginya kadar kalium dalam daun tersebut. Selanjutnya juga ternyata, bahwa ekstrak tempuyung dapat “memecahkan” atau menghancurkan batu urin atau batu saluran kemih sehingga mempermudah pengeluarannya dari dalam tubuh. Dalam hal ini ekstrak tempuyung langsung menghilangkan sebab dari sakit kolik atau sakit pinggang.

Godogan Strobilanthus crispus folia (daun kejibeling) sudah dikenal dari dahulu sebagai obat yang sangat efektif untuk kencing batu, seperti ternyata dari data-data dari Kloppenburg-Versteegh, K. Heyne dan Seno Sastroamidjojo. Kadar kalium yang tinggi menyebabkan daun ini memiliki sifat sebagai diuretik, sehingga oleh arus air kemih yang deras, batu-batu yang menyumbat saluran dapat terdorong keluar.
Batugin Elixir memiliki kombinasi sifat-sifat dari kedua macam ekstrak ini, yakni meluruhkan batu urin (nefrolitiasis) dan batu saluran kemih (uretrolitiasis), serta sekaligus mendorongnya keluar akibat arus air kemih yang deras.

Batugin Elixir Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Batugin Elixir?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Batugin Elixir adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:
Membantu meluruhkan batu urin dan batu saluran kemih serta memperlancar keluarnya air kemih.
Disarankan untuk melanjutkan pengobatan secara teratur, untuk menghindari pembentukan kembali batu urin atau batu saluran kemih yang baru.

ATURAN PAKAI:
Selama pengobatan: 3 – 4 kali sehari 1 gelas takar penuh.
Setelah batunya keluar, sebagai pencegahan: 1 kali sehari 1 gelas takar penuh.
Dianjurkan untuk banyak minum air selama pengobatan.

Kemasan / NO. REG.:
Botol berisi 300 ml/ POM TR 071 667 491
Botol berisi 120 ml/ TR 981 694 441

Simpan pada suhu kamar (di bawah 30°C), terlindung dari cahaya.

PT. KIMIA FARMA Tbk.
BANDUNG – INDONESIA

Sekilas Tentang Kimia Farma
PT. Kimia Farma merupakan suatu perusahaan farmasi Indonesia yang menurut sejarahnya sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda. Perusahaan ini berdiri pada 1817 yang pada awalnya perusahaan ini bernama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co yang kemudian oleh Pemerintah Indonesia dimasa awal kemerdekaan dinasionalisasi dan dilakukan peleburan dengan beberapa perusahaan farmasi lainnya pada 1958 yang kemudian namanya berubah menjadi PNF (Perusahaan Negara farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Pada 16 Agustus 1971, status PNF berubah menjadi PT dan namanya kembali mengalami perubahan menjadi PT. Kimia Farma (persero). Pada 4 Juli 2001, status PT. Kimia Farma berubah menjadi perusahaan publik seiring dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (Saat ini menjadi Bursa Efek Indonesia) sehingga berubah namanya menjadi PT. Kimia Farma Tbk. Jumlah karyawan perusahaan ini diperkirakan mencapai 5.758 orang.

Perusahaan ini telah mengantongi berbagai sertifikat mutu seperti CPOB, ISO 9001, ISO 9002, ISO 14001, dan juga telah mendapatkan persetujuan dari US-FDA sehingga produk perusahaan ini bisa dipasarkan di Amerika Serikat.

PT. Kimia Farma memiliki beberapa fasilitas produksi yang terletak di berbagai daerah yang berbeda yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun, Watukadon, dan Tanjung Morawa. Setiap fasilitas produksi memproduksi produk yang berbeda-beda.

Untuk pemasaran produk, PT. Kimia Farma melakukannya melalui anak perusahaannya bernama PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) yang memang dibentuk untuk pemasaran dan penjulan produk induk perusahaannya. Perusahaan ini memiliki 46 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

Selain bergerak di bidang produksi produk obat dan farmasi, PT. Kimia Farma juga merambah bisnis apotek, laboratorium, dan klinik kesehatan. PT. Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan yang didirikan untuk menjalankan dan mengelola bisnis apotek dan PT Kimia Farma Diagnostik untuk usaha laboratorium dan diagnostik. Baru-baru ini PT. Kimia Farma megakuisisi PT. Phapros, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Produk PT. Kimia Farma selain dijual di Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di dunia. Beberapa produk yang dijual selain obat jadi dan sediaan farmasi, juga menjual bahan baku pembuatan obat seperti iodine dan quinine. Produk-produk tersebut diekpor ke beberapa negara seperti India, Jepang, Taiwan, New Zealand, dan negara-negara Eropa. Untuk produk kosmetik, produk PT. Kimia Farma telah berhasil menembus pasar Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Vietnam.