Aminocaproic Acid


Nama Lain

Epsilcapramine, ε-aminocaproic acid, ε-Ahx, 6-aminohexanoic acid.

Aminocaproic Acid Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Aminocaproic Acid?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Aminocaproic Acid adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Aminocaproic acid (asam aminocaproic) merupakan obat yang digunakan dalam terapi perawatan untuk membantu mengendalikan pembekuan atau penggumpalan darah dikarenakan suatu kondisi dimana darah tidak membeku dengan normal atau dikenal dengan istilah fibrinolisis. Kondisi ini dapat menyebabkan efek serius terlebih setelah menjalani beberapa prosedur medis seperti operasi pembedahan atau kondisi tertentu seperti kelainan perdarahan, penyakit liver, dan kanker. Aminocaproic acid bekerja dengan membantu darah membeku dengan normal. Obat ini termasuk dalam obat antifibrinolitik.

Bagaimana Farmakologi Aminocaproic Acid?

Aminocaproic acid merupakan antifibrinolitik yang merupakan turunan dari lysin asam amino. Obat ini bekerja dengan mengikat secara reversibel pada domain kringle dari plasminogen dan memblkir ikatan plasminogen pada fibrin dan keaktifannya pad aplasmin. Dengan tidak aktifnya plasmin maka akan mengurangi fibrinolisis. Konsekuensinya akan mengurangi jumlah perdarahan pasca operasi. Aminocaproic acid kemungkinan merupakan profilaksis untuk penyakir pembulu darah dikeranakan mampu mencegah pembentukan lipoprotein, faktor risiko penyakit pembuluh darah dengan mengubah sifat pengikatannya.

Farmakokinetik

  • Onset: sekira 1-72 jam
  • Absorbsi: diserap dengan cepat dan lengkap dari saluran pencernaan. Bioavailabilitas: 100% (oral). Waktu memuncak konsentrasi plasma: dalam 2 jam (oral)
  • Distribusi: didistribusikan secara luas melalui kompartemen intravaskular dan ekstravaskular. Volume distribusi 23 L (oral); 30 L (IV)
  • Metabolisme: dimetabolisme secara minimal di dalam hati
  • Ekskresi: melalui urin (65% sebagai obat tidak berubah, sekira 11% sebagai metabolit). Waktu paruh eliminasi: 1-2 jam

Apa Saja Kontraindikasi Aminocaproic Acid?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Aminocaproic Acid dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Aminocaproic acid dikontraindikasikan penggunaannya pada kondisi berikut ini:

  • Proses pembekuan intravaskular aktif
  • Koagulasi intravaskular diseminata (tanpa heparin)
  • Penggunaan bersamaan dengan factor IX complex dan anti-inhibitor coagulan complex

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Aminocaproic Acid?

  • Sebelum menggunakan aminocaproic acid, beritahu pada dokter bila pasien memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap aminocaproic acid atau komponen bahan yang terkandung di dalamnya
  • Beritahu dokter bila pasien memiliki riwayat kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, penyakit hati, penyakit ginjal, gangguan atau kelainan perdarahan seperti hemofilia
  • Obat ini dapat menyebabkan rasa pusing, jangan mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin selama menggunakan obat ini
  • Sebelum menjalani operasi, beritahu dokter mengenai obat-obatan apa saja yang sebelumnya digunakan oleh pasien
  • Penggunaan obat ini pada wanita hamil hanya jika memang benar-benar diperlukan
  • Belum diketahui dengan pasti apakah obat ini masuk menembus ke dalam ASI, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter
  • Pada pasien dengan perdarahan saluran urin bagian atas, aminocaproic acid dapat menyebabkan obstruksi intrarenal dalam bentuk glomerular capillary trombosis atau pembekuan pada renal pelvis dan ureter. Oleh sebab itu aminocaproic acid tidak boleh digunakan pada hematuria saluran urin, terkecuali manfaatnya lebih besar dari risikonya
  • Kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan otot jantung juga harus dipertimbangkan saat miopati skeletal terjadi. Ditemukan satu kasus lesi kardio dan hepatik pada pria yang menerima 2 g aminocaproic acid setiap 6 jam untuk total dosis 26 g. Kematian terjadi disebabkan perdarahan serebrovaskular yang berkelanjutan. Ditemukan perubahan nekrotik pada jantung dan hati


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Aminocaproic Acid Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Aminocaproic Acid, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Aminocaproic Acid?

Jika Anda lupa menggunakan Aminocaproic Acid, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Aminocaproic Acid Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Aminocaproic Acid?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Aminocaproic Acid yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Aminocaproic Acid?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Aminocaproic Acid yang mungkin terjadi adalah:

Efek Samping yang mungkin dapat terjadi akibat penggunaan aminocaproic acid antara lain:

Sakit kepala, edema, tinitus, hidung tersumbat, malaise, anafilaksis, ruam kulit, trombosis, hipotensi (tekanan darah rendah), mual, muntah, agranulositosis, gangguan koagulasi, leukopenia, trombositopenia, lemah otot, mialgia, miopati, miositis, kejang, delirium, ras apusing, halusinasi, hipertensi intrakranial, stroke, sinkop, gangguan penglihatan, kerusakan jantung, gagal ginjal.

Segera cari pertolongan medis terdekat bila efek samping di atas berpotensi serius.

Overdosis

Gejala overdosis aminocaproic acid seperti: hipotensi sementara, gagal ginjal akut parah, kekejangan.

Penatalaksanaan: hemodialisis atau dialisis peritoneum.

Parameter Pemantauan

  • Lakukan monitoring creatine phosphokinase (CPK) untuk tanda-tanda kerusakan otot khususnya pada pasien yang menerima terapi jangka lama
  • Pantau fibrinogen, BUN, kreatinin, serta produk fibrin split

Apa Saja Interaksi Obat Aminocaproic Acid?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Aminocaproic Acid antara lain:

  • Efek trombogenik meningkat dengan penggunaan tretinoin
  • Risiko trombosis meningkat dengan konsentrat fibrinogen
  • Meningkatkan risiko trombosis dengan factor IX complex dan anti-ihibitor coagulant complex
  • Penggunaan bersamaan dengan andexanet alfa dapat memingkatkan atau memperparah efek samping
  • Penggunaan bersamaan dengan alpha 1-proteinase inhibitor dan atau aminomethylbenzoic acid menyebabkan peningkatan aktivitas trombogenik

Kategori Keamanan Penggunaan pada Wanita Hamil (Menurut FDA)

Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan, memperlihatkan adanya efek-efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Sekilas Tentang Obat Hemostatik
Obat hemostatik adalah obat yang bermanfaat untuk menghentikan atau mengurangi terjadinya perdarahan. Obat ini biasanya digunakan saat pasien menjalani prosedur operasi atau pembedahan dengan tujuan untuk menghentikan atau mengurangi terjadinya perdarahan parah. Obat hemostatik memiliki beberapa mekanisme aksi untuk mengurangi terjadinya perdarahan seperti:

  • Menghalangi fibrinolisis atau mendukung pembekuan darah

  • Menyempitkan pembuluh darah atau mendukung agregasi trombosit

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Aminocaproic Acid?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Aminocaproic Acid:

Dewasa:

Pemberian secara PO:

Perawatan dan profilaksis haemorrhage akibat hiperfibrinolisis: awal: 4-5 g, diikuti dengan 1-1,25 g perjam hingga 8 jam. Maksimal 24 g/hari.

Pasien dengan hemofilia yang menjalani prosedur pencabutan gigi: awal: 50-100 mg/kg setiap 4-6 jam, dimulai sebelum menjalani prosedur hingga total 7-10 hari. Maksimal 24 g sehari.

Pemberian secara IV:

Perawatan dan profilaksis haemorrhage akibat hiperfibrinolisis: sebagai solution 2%: awal: 4-5 g lebih 1 jam, diikuti dengan infus berkelanjutan 1 g/jam hingga 8 jam. Maksimal 24 g/hari.

Sediaan

  • Solution oral kekuatan 0,25 g/1 ml
  • Tablet oral kekuatan 500 mg
  • Sirup kekuatan 0,25 g/1 ml
  • Liquid intravena kekuatan 250 mg
  • Solution injeksi kekuatan 250 mg/1 ml

Bagaimana Cara Penyimpanan Aminocaproic Acid?

Simpan pada suhu 15°-30°C, jangan dibekukan.

Nama Brand Aminocaproic Acid?

Acepramin, Amicar, Amocap, Caproamin, Caprocat , Caprolisin, E-Capro, Epsicaprom, Hemocid, Inselon, Ipron, Ipsilon, Kai Nai Yin, Minocap, Plaslloid, Resplamin.