Ameda


Apa Kandungan dan Komposisi Ameda?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Ameda adalah:

:

Tiap tablet salut selaput mengandung Metoclopramide HCl 10 mg.

Bagaimana Farmakologi Ameda?

:

  • AMEDA mengandung Metoclopramide HCl yang merupakan senyawa baru golongan benzamid dengan sifat-sifat kimiawi, farmakologi, dan terapi yang khas. AMEDA berkhasiat sebagai pengatur fungsi pencernaan yang bekerja selektif pada berbagai kelainan pencernaan yang biasa dijumpai seperti : nausea, vomitus, meteorism, sensation of heaviness (perasaan kenyang), epigastric discomfort, anorexia, abdominal discomfort and pain and hiccup
  • Karena AMEDA disamping mempercepat peristaltik esofagus dan lambung juga mempunyai efek antiemetik
  • AMEDA juga digunakan untuk memperlancar jalannya zat kontras pada pemeriksaan radiologi lambung dan duodenum, untuk mencegah dan mengobati radiasi dan muntah pasca bedah
  • Kadar puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 30-60 menit sesudah AMEDA diminum, sedang half life selama 2 – 4 jam

Sekilas Tentang Metoclopramide Pada Ameda
Metoclopramide adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit atau masalah esofagus dan lambung. Obat ini digunakan untuk perawatan dan pencegahan mual dan muntah, membantu dalam proses pengosongan lambung pada mereka yang mengalami penundaan pengosongan lambung, dan untuk membantu mengobati penyakit refluks gastroesofageal. Selain untuk mengatasi berbagai macam problem esofagus dan lambung, metoclopramide juga digunakan dalam pengobatan migrain.

Metoclopramide mulai dikembangkan pada tahun 1964 oleh Louis Justin-Besançon and Charles Laville. Pada awalnya metoclopramide digunakan untuk mengendalikan mual pada orang yang mengalami sakit kepala dan migrain, kemudian digunakan juga untuk mencegah mual yang diakibatkan oleh efek terapi radiasi dan kemoterapi kanker. Obat ini kemudian mulai digunakan secara luas pada 1980 dan menjadi obat yang umum digunakan untuk mengendalikan nausea yang diakibatkan oleh anestesi dan perawatan gastritis.

Penggunaan metoclopramide dikontraindikasikan pada pasien penderita pheochromocytoma, suatu tumor pada sel chromaffin dari kelenjar adrenal. Hati-hati penggunaan metoclopramide pada penderita Parkinson karena metoclopramide bertindak sebagai antagonis dopamin yang justru akan memberburuk kondisi Parkinsonnya. Pada penderita depresi, penggunaan metoclopramide dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan kondisi mentalnya. Hindari penggunaan obat ini pada penderita obstruksi usus, pasien epilepsi, perforasi atau penyumbatan perut, dan pada bayi yang baru lahir.

Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan metoclopramide seperti gelisah, hipertensi, depresi, sakit kepala, kelelahan, diare, gangguan pergerakan seperti tardive dyskinesia, dan lain-lain. Oleh FDA tingkat keamanan penggunaan obat ini bagi wanita hamil dimasukkan dalam kategori B.

Ameda Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ameda?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ameda adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:

  • Mual-muntah karena :

gangguan pencernaan psikosomatik, karena gelisah atau bekerja terlalu berat.

  • Migrain :

Intoleransi terhadap obat-obatan tertentu seperti digitalis, anti mitotia, antibiotik, kemoterapi, morfin, kodein, dll.

Nefritis kronis.

  • Gastro enterologi

sebagai obat pelengkap pada pengobatan tukak lambung dan usus, gastritis, dispepsia, piloruspasm, gangguan karena ptosis lambung, diskinesia, litiasis & enterocolitis, gangguan pencernaan sesudah kolesistektomi dan gastrektomi juga karena sirhosis.

  • Ilmu bedah dan anestesiologi

Mual, muntah, dan kecegukan yang berasal dari alat cerna, peritonium atau saraf, kembung. Muntah karena anestesi atau sesudah operasi.

  • Radiologi

Pemeriksaan alat cerna.

Gangguan pencernaan sesudah terapi dengan sinar X atau kobalt.

  • Pediatri

Intoleransi alat cerna terhadap obat-obatan tertentu.

Mual dan muntah karena kelainan organik, infeksi, saraf, diet atau ketosis.

Takaran Pemakaian :

  • Dewasa : ½ -1 tablet salut selaput 3 kali sehari
  • Anak-anak 6-14 tahun : maksimum 0,5 mg/kg berat badan sehari, dibagi 3 dosis
  • Kurang dari 6 tahun : maksimum 0,1 mg/kg berat badan sehari, diminum sekaligus

AMEDA diminum 15 – 30 menit sebelum makan.

Dosis dapat disesuaikan dengan kondisi pasien atas petunjuk dokter.

AMEDA dapat diberikan bersama-sama dengan obat yang biasa dipakai pada gastroenterologi dan preparat yang mengandung digitalis tanpa berpengaruh pada tekanan darah maupun jantung.

Juga tidak mempengaruhi fungsi ginjal atau menyebabkan retensi.

Kontraindikasi :

Obsruction gastrointestinal, perdarahan, perforasi dan kejang.

Peringatan dan perhatian :

  • Jangan diberikan bersama-sama dengan antikolinergik karena bersifat antagonis
  • Penderita yang hipersensitif terhadap procain dan procainamida kemungkinan juga hipersensitif terhadap obat ini
  • Dosis harap dikurangi pada penderita dengan gangguan renal karena dapat meningkatkan gejala extrapiramidal

Efek samping :

Drowsiness, konstipasi atau diare, agitasi dan restlessness yang sifatnya ringan dan segera hilang kalau pengobatan dihentikan.

Interaksi obat :

Bersifat antagonis dengan antikolinergik dan analgesik narkotik. Depresan SSP meningkatkan sedasi, dapat menghambat absorbsi digoksin, simetidin, meningkatkan absorbsi parasetamol, tetrasiklin, levodopa di usus halus.

Izin, Kemasan & Sediaan Ameda

:

Box berisi 10 strip @ 10 tablet salut selaput 10 mg

Berapa Nomor Izin BPOM Ameda?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Ameda:

POM DKL9127906217A1

Bagaimana Cara Penyimpanan Ameda?

Simpan ditempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya.

Apa Nama Perusahaan Produsen Ameda?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Ameda:

Zenith Pharma

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Sekilas Tentang Zenith Pharmaceutical
PT Zenith Pharmaceutical merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Prof. Drs. Liem Hook Ie, seorang dosen farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1952. Perusahaan ini didirikan di kota Semarang, Jawa Tengah.

Perusahaan ini telah beberapa kali memindahkan lokasi pabriknya dengan tujuan untuk menghasilkan obat-obatan bermutu yang sesuai dengan sertifikat CPOB agar dapat menembus pasar ekspor. Tahun 1994 perusahaan ini menjalin kerjasama tool manufacturing dengan PT Bufa Aneka dimana sebagian produk PT Bufa Aneka diproduksi di Pabrik PT Zenith Pharmaceutical. Beberapa produk dan sediaan farmasi yang dihasilkan oleh PT Zenith Pharmaceutical diantaranya tablet, tablet salut, kapsul, cairan oral, suspensi, dan sebagainya.

Beberapa merek obat yang diproduksi perusahaan ini antara lain Dormi, Zeprazol, Zenti, Zelona, Gastulen, Ameda, Zenicyclin, Zenichlor, dan lain-lain.