Ambrisentan


Ambrisentan Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ambrisentan?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ambrisentan adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Ambrisentan merupakan obat yang digunakan untuk terapi perawatan tekanan darah tinggi pada paru-paru (pulmonary arterial hypertension) yang disebabkan oleh peningkatan kadar substansi alami endothelin-1. Obat ini bekerja dengan memblok efek dari endothelin-1 yang pada akhirnya dapat menurunkan tekanan darah di paru-paru dan mengurangi atau menurunkan gejalanya.

Apa Saja Kontraindikasi Ambrisentan?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Ambrisentan dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Ambrisentan dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami fibrosis paru idiopatik, gangguan hati parah atau mengalami peningkatan aminotransferase secara signifikan lebih dari tiga kali di atas batas normal. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya tidak menggunakan ambrisentan.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Ambrisentan?

  • Sebelum menggunakan ambrisentan beritahu dokter jika pasien memiliki riwayat alergi terhadapnya atau pada obat endothelin receptor blocker lainnya seperti bosentan. Beritahu dokter jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap kandungan nonaktif lainnya yang ada dalam ambrisentan
  • Sebelum menggunakan obat ini, beritahu dokter jika pasien memiliki riwayat penyakit hati dan kondisi paru tertentu seperti fibrosis
  • Beritahu dokter bila pasien memiliki riwayat anemia
  • Pada orang lanjut usia kemungkinan akan lebih tinggi mengalami risiko pembengkakan pergelangan kaki saat menggunakan obat ini
  • Obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil sebab berisiko pada janinnya. Jika pasien sedang merencanakan kehamilan, maka sebelum hamil pastikan ia berkonsultasi dengan dokter. Sebelum memulai pengobatan dengan ambrisentan pastikan hasil tes kehamilan menunjukkan hasil negatif
  • Tidak diketahui dengan pasti apakah ambrisentan dieksresikan dalam ASI, namun wanita menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing, asthenia, hipotensi, dan kelelahan. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin selama mengunakan ambrisentan


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ambrisentan Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ambrisentan, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ambrisentan?

Jika Anda lupa menggunakan Ambrisentan, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ambrisentan Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ambrisentan?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ambrisentan yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ambrisentan?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ambrisentan yang mungkin terjadi adalah:

  • Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan ambrisentan meliputi hidung tersumbat, gejala menyerupai pilek, dispnea, nasofaringitis, epistaksis, sinusitis, rinitis, detak jantung terasa cepat, kelelahan, bengkak pada pergelangan kaki, peningkatan berat badan secara tiba-tiba
  • Gejala penyakit hati seperti mual atau muntah terus menerus, kehilangan nafsu makan, terasa sakit pada perut, warna urin menjadi gelap, mata atau kulit menguning dan sebagainya
  • Penurunan produksi sperma dan gangguan kesuburan pada pria
  • Reaksi alergi seperti ruam, gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan
  • Pusing dan kesulitan bernapas
  • Diare, sembelit, sakit perut

Apa Saja Interaksi Obat Ambrisentan?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Ambrisentan antara lain:

  • Peningkatan paparan dengan ciclosporin
  • Rifampicin dapat meningkatkan paparan ambrisentan
  • 1-benzylimidazole dapat menurunkan keefektifan ambrisentan
  • Penggunaan ambrisentan dapat menurunkan metabolisme warfarin

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Ambrisentan Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Ambrisentan untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori X: Studi terhadap binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia ataupun manusia dan binatang percobaan, dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaat yang mungkin diperoleh. Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.

Sekilas tentang darah tinggi/hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat.

Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai, banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah rendah suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ambrisentan?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ambrisentan:

Dewasa:

Dosis awal 5 mg sehari, dapat ditingkatkan hingga 10 mg sekali sehari.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Ambrisentan?

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan utuh tablet, jangan dibagi atau dihancurkan.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ambrisentan?

Simpan pada suhu 15°-30°C.

Sediaan

Tablet kekuatan 5 mg dan 10 mg.

Nama Brand Ambrisentan?

Letairis, Volibris, Pulmonext.