Alofar


Apa Kandungan dan Komposisi Alofar?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Alofar adalah:

:

Setiap kaplet ALOFAR* mengandung Allopurinol 100 mg.
Setiap kaplet ALOFAR* 300 mengandung Altopurinol 300 mg.

Bagaimana Farmakologi Alofar?

:

Allopurinol dan melabolitnya Oxipurinol (AHoxanfhine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xantin-oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin dan mengubah xantin menjadi asam unit Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, Allopurinol mencegah atau menurunkan endapan asam ural sehingga mencegafi terjadinya gout artritis dan urate nephropathy.

Sekilas Tentang Allopurinol Pada Alofar
Allopurinol adalah suatu obat yang digunakan untuk menurunkan kadar uric acid atau asam urat dalam darah. Obat ini digunakan untuk mencegah peradangan akibat penumpukan asam urat dan mencegah pembentukan batu ginjal pada pasien kanker yang menerima terapi obat-obatan kemoterapi. Pada pasien kanker, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat sebagai akibat dari kematian sel kanker.

Allopurinol bekerja dengan cara menghentikan reaksi biokimia yang membentuk asam urat. Setalah diberikan, allopurinol dimetabolisme menjadi metabolit aktif (alloxanthine) di dalam hati, kemudian ia bertindak menghambat enzim xanthine oxidase suatu enzim yang mengonversi hypoxanthine menjadi xanthine dan xanthine berubah menjadi uric acid. Setelah itu allopurinol akan memanfaatkan ulang hypoxanthine dan xanthine untuk sintesa nucleotide dan nucleid acid melalui proses yang melibatkan enzim hypoxanthine-guanine phosphoribosyltransferase dimana proses ini akan menghasilkan peningkatan konsentrasi nucleotide yang menyebabkan penghambatan sintesa purin. Akhirnya menurunkan konsentrasi serum uric acid sehingga menurunkan risiko gejala gout atau penyakit asam urat.

Akibat berkurangnya asam urat oleh allopurinol maka akan terjadi peningkatan konsentrasi hypoxanthine dan xanthine yang kemudian dirubah bentuknya menjadi hypoxanthine, xanthine, dan asam urat. Karena ketiganya memiliki tingkat kelarutan individual yang berbeda, maka konsentrasi asam urat menurun tanpa berakibat pada jaringan ginjal sehingga mengurangi risiko kristaluria. Selanjutnya, hypoxanthine dan xanthine sifatnya menjadi lebih larut sehingga dengan cepat dapat dieksresikan oleh ginjal.

Penggunaan obat ini harus atas petunjuk dokter terlebih pada pasien yang memiliki riwayat penyakit liver, ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan obat ini seperti gatal, ruam, muntah, gangguan ginjal.

Allopurinol pertama kali disentesa dan dibuat laporannya oleh Roland K. Robins pada suatu penelitian pencarian agen antineoplastik. Selanjutnya allopurinol diuji oleh Wayne Rundles untuk melihat apakah dapat digunakan pada terapi acute lymphoblastic leukemia dengan meningkatkan aksi mercaptopurine. Setelah diketahui allopurinol tidak memberikan hasil yang dinginkan pada kasus leukemia, maka kemudian obat ini mulai diuji efektivitasnya untuk terapi asam urat. Setelah terbukti efektif, obat ini kemudian mulai dipasarkan dan digunakan oleh dunia medis pada 1966 di Amerika Serikat untuk terapi pengobatan gout atau asam urat setelah mendapatkan persetujuan dari FDA.

Alofar Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Alofar?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Alofar adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:

  • Hiperuriserriia primer : gout
  • Hiperuriserriia sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi beriebihan asam urat anlara lain pada polisitemia vera dan terapi sitostatik

Sekilas tentang rematik
Rematik (Radang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA)) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.

Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa rasa nyeri atau radang pada otot, sendi-sendi atau jaringan -jaringan badan; encok, sakit pada tulang, demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus RA diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Alofar?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Alofar:

:

Dewasa :

  • Dosis awal: 100-300 mg sehari
  • Dosis pemeliharaan: 200-600 mg sehari
  • Dosis tunggal maksimum 300 mg. Bila diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi, maksimum 900 mg sehari
  • Dosis hams disesuaikan dengan cara pemanlauan kadar asam urat dalam serum/air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tacapai yaitu selama 1 -3 minggu, atau :
  • Untuk kondisi ringan: 2-10 mg/kgBB sehari, atau 100-200 mg
  • Kondisi sedang: 300-400 mg sehari
  • Kondisi berat: 700-800 mg sehari

Anak-anak :

  • 10-20 mg/kg BB sehari atau 100-400 mg sehari. Penggunaan pada anak-anak khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan enzim tertentu,misainya sindroma Leavh-Nytam
  • Penderita gangguan fungsi ginjal: jumlah dan interval pemberian perlu dikurangi disesuaikan dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum. Untuk pasien dewasa berlaku dosis sebagai berikut :
  • DOSIS yang dianjurkan pada penderita dengan dialisa: Allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan dialisis ginjal. Jika dialisis perlu dilakukan lebih sering,dapat dipertimbangkan pemberian Allopurinol dengan dosis alternatif 300-400 mg segera setelah dialisa tanpa pemberian lagi diantara interval waktu

Peringatan dan PerhatianĀ :

  • Efek Allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti Probenesid
  • Hentikan pemakaian bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau gejala alergi
  • Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal atau hiperurisemia asimptomatik
  • Pada penderita kerusakan funsi hati,dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan
  • Keuntungan dan resiko penggunaan Allupurinol pada ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan terhadap janin, bayi atau ibunya
  • Allupurinol dapat menyebabkan kantuk.Hati-hati penggunaan pada penderita yang harus bekerja dengan konsentrasi penuh termasuk mengemudi dan menjalankan mesin
  • Sebaiknya Allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung
  • Dianjurkan untuk meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan Allopurinol untuk mengrtindari terjadinya batu ginjal
  • Bila lerjadi gatal-galal, anoreksia, serta berkurangnya berat badan, harus diiakukan pemeriksaan fungsi hati


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Alofar Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Alofar, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Alofar?

Jika Anda lupa menggunakan Alofar, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Alofar Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Alofar?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Alofar yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Alofar?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Alofar yang mungkin terjadi adalah:

Ā :

  • Gejala hipersensitifitas seperti ekspotani,demam,imliodinopal,antralgis,acsinoldia
  • Reaksi kulit:pnumb makulopapuler
  • Gangguan gastroinst,mual,diare
  • Sakit kepala,vertigo,mengantuk,gangguan mata dan rasa
  • Gangguan darah,:leukopenia,trombositopenia,anemia hemolek,anemia aplastik

KontraindikasiĀ :

  • Penderita yang hipersensitrf terhadap Allopurinol
  • Keadaan serangan akut gout

Apa Saja Interaksi Obat Alofar?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Alofar antara lain:

  • Allopurinol dapal meningkatkan toksisitas Siklofbsfamid dan silotoksik lain
  • Allopurinol dapat menghambat metabolisme obat di hati. misalnya Warfarin
  • Allopurinol dapat meningkatkan efek dari Azatioprin dan Merkaptopurin, sehingga dosis pertiari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan Allopurinol
  • Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh Klorpropamid dan meningkatkan resiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal
  • Efek Allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti Probenesid

Overdosis

Pemah dilaporkan penggunaan sampai 5 gram dan 20 gram Allopurinol. Gejala dan tanda-tanda keracunan adalah pusing, mual dan muntah. Dianjurkan rainum yang banyak sehingga memudahkan diuresis Allopurinol dan metaboliknya. Jika dianggap periu dapat dilakukan dialisa.

Bagaimana Cara Penyimpanan Alofar?

Simpan pada suhu kamar (25-30Ā°C) dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari

 

Izin BPOM, Kemasan dan Sediaan

  • DKL9709207004A1: DUS, 10 STRIP @ 10 KAPLET 100 MG
  • DKL0509207004B1: DUS, 10 STRIP @ 10 KAPLET 300 MG

Apa Nama Perusahaan Produsen Alofar?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Alofar:

Ifars

Sekilas Tentang Ifars Pharmaceutical Laboratories
PT. Ifars Pharmaceutical Laboratories adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1974 dan memproduksi berbagai macam obat dengan beberapa varian sediaan seperti solid (tablet, kaplet, dan kapsul), liquid (sirup, suspensi, emulsi, dan suspensi kering), dan produk krim, gel, dan salep. Beberapa produk yang dihasilkan seperti produk beta-laktam untuk memproduksi produk antibiotik, dan sebagainya. Saat ini lebih dari 100 varian produk telah diproduksi oleh perusahaan ini yang cakupan pemasarannya tersebar di seluruh Indonesia. PT. Ifars memiliki fasilitas produksi di Karanganyar, Jawa Tengah.