Alimemazine


Nama Lain

Trimeprazine

Apa Kandungan dan Komposisi Alimemazine?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Alimemazine adalah:

Alimemazine tartrate

Alimemazine Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Alimemazine?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Alimemazine adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Alimemzine merupakan suatu obat yang digunakan untuk meredakan reaksi kulit alergi dan gatal yang disebut urtikaria. Alimemazine juga digunakan untuk terapi pengobatan pruritus.

Bagaimana Farmakologi Alimemazine?

Alimemazine adalah suatu antihistamin yang bekerja dengan cara menghalangi histamin dalam tubuh. Pada beberapa orang kelebihan jumlah histamin yang dihasilkan sebagai akibat dari paparan zat tertentu seperti serbuk sari, bulu hewan, debu, dan gigitan serangga akan menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Dengan diblokirnya histamin maka reaksi alergi dan gatal dapat berkurang.

Farmakokinetik:

  • Penyerapan: terhambat dengan makanan. Bioavailabilitas: <70%
  • Distribusi: Pengikatan protein plasma: >90%

Apa Saja Kontraindikasi Alimemazine?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Alimemazine dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Alimemazine dikontraindikasikan pada mereka yang memiliki gangguan ginjal, gangguan hati, epilepsi, hipertiroidisme, pheochromocytoma, myasthenia gravis, hipertrofi prostat, riwayat glaukoma sudut sempit, dan anak < 2 thn, serta wanita menyusui.

Apa saja Perhatian Penggunaan Alimemazine?

  • Pasien yang mengalami kosntipasi kronis, obstruksi piloroduodenal, retensi urin, dan riwayat kejang
  • Hindari penggunaan alkohol
  • Hindari kulit dari paparan sinar matahari
  • Obat ini dapat menyebabkan rasa mengantuk, hindari mengemudi dan mengoperasikan mesin selama menggunakan obat ini
  • Anak-anak dibawah usia 2 tahun
  • Lansia
  • Wanita hamil


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Alimemazine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Alimemazine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Alimemazine?

Jika Anda lupa menggunakan Alimemazine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Alimemazine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Alimemazine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Alimemazine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Alimemazine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Alimemazine yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan alimemazine antara lain hidung tersumbat, mulut kering, susah tidur, agitasi, kejang; penyakit kuning; hipotensi, pucat; Blok AV, takikardia ventrikel, dan fibrilasi; Perubahan EKG; leukopenia ringan, demam / infeksi yang tidak dapat dijelaskan; distonia akut / diskinesia, akatisia, parkinsonisme, tremor, rigiditas, akinesia, tardive dyskinesia; ruam kulit, fotosensitifitas, perubahan okular, warna kulit keabu-abuan metalik; hiperprolaktinemia (mis. galaktorea, ginekomastia, amenorea, impotensi); sindrom neuroleptik maligna (mis. hipertermia, disfungsi otonom, kesadaran berubah); kegembiraan paradoksal. Jarang, agranulositosis, sensitisasi kontak kulit.

Parameter Pemantauan

Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dan status mental.

Overdosis

Gejala:

Mengantuk, kehilangan kesadaran, hipotensi, takikardia, perubahan EKG, aritmia ventrikel, hipotermia, dyskinesia ekstrapiramidal berat, vasodilatasi umum, kolaps sirkulasi, sindrom maligna neuroleptik (yaitu hipertermia, kekakuan otot, perubahan status mental, ketidakstabilan otonom) .

Penatalaksanaan:

  • Pengobatan suportif. Gunakan lavage lambung atau arang aktif. Depresi sistem saraf pusat yang mungkin memerlukan pemeliharaan jalan napas atau bantuan pernapasan (dalam kasus-kasus ekstrem)
  • Obati vasodilatasi umum dengan cairan infus IV hangat dan dengan mengangkat kaki pasien
  • Obati reaksi distonik berat dengan 5-10 mg procyclidine atau 20-40 mg orphenadrine melalui IV / IM injeksi
  • Obati kejang dengan diazepam IV. Obati sindrom maligna neuroleptik dengan mendinginkan atau dengan dantrolene Na

Apa Saja Interaksi Obat Alimemazine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Alimemazine antara lain:

  • Efek sedatif intensif dengan ansiolitik, hipnotik, opiat, barbiturat, dan obat penenang lainnya
  • Penyerapan terganggu dengan antasid, antiparkinson, dan litium
  • Dapat meningkatkan efek hipotensi dari obat antihipertensi esp α-adrenoreseptor
  • Dapat meningkatkan efek samping antimuskarinik
  • Dapat memberikan reaksi berlawanan terhadap amfetamin, levodopa, clonidine, guanethidine, dan epinefrin
  • Dapat mengurangi respons terhadap agen hipoglikemik
  • Penyerapan alimemazine terhambat karena makanan
  • Efek sedatif meningkat dengan alkohol

Keamanan Penggunaan Pada Wanita Hamil dan Menyusui

Tidak ada bukti yang mencukupi tentang keamanan penggunaan alimemazine pada wanita hamil, tetapi ia telah banyak digunakan secara luas selama bertahun-tahun tanpa adanya laporan kasus yang memadai. Alimemazine sebagaimana produk obat lainnya harus digunakan atas petunjuk dokter.

Alimemazine kemungkinan diekskresikan dlam ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda.

Sekilas tentang alergi
Alergi atau hipersensitivitas tipe I (1 dari 4) adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Simtomanya meliputi mata merah, gatal-gatal, rhinorrhea, eksem, urticaria, atau serangan asma. Pada sebagian orang, alergi berat terhadap lingkungan, atau alergi makanan atau alergi obat-obatan atau reaksi terhadap sengatan dari tawon mungkin dapat membahayakan jiwa dengan timbulnya anafilaksis. Tidak semua reaksi dari hipersensivitas adalah alergi.

Reaksi alergi dapat diduga dan berlangsung cepat. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE. Maka pembengkakan terjadi dari bersifat tidak nyaman hingga membahayakan.
Sekilas tentang obat antihistamin
Antihistamin adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati rinitis alergi dan alergi lainnya. Antihistamin dapat memberikan rasa lega ketika seseorang mengalami hidung tersumbat, bersin, atau gatal karena serbuk sari, tungau debu rumah, atau alergi hewan. Biasanya orang menggunakan antihistamin sebagai obat pasar generik yang murah, dengan sedikit efek samping. Sebagai alternatif untuk menggunakan antihistamin, orang yang menderita alergi malah dapat menghindari zat yang mengiritasi mereka. Namun, ini tidak selalu mungkin karena beberapa zat, seperti serbuk sari, terbawa di udara, sehingga membuat reaksi alergi yang disebabkan oleh mereka umumnya tidak dapat dihindari. Antihistamin biasanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Alergi kronis meningkatkan risiko masalah kesehatan yang mungkin tidak dapat diobati oleh antihistamin, termasuk asma, sinusitis, dan infeksi saluran pernapasan bawah. Dokter menyarankan agar orang berbicara dengan mereka sebelum penggunaan antihistamin dalam jangka waktu yang lebih lama.

Meskipun orang-orang biasanya menggunakan kata "antihistamin" untuk mendeskripsikan obat-obatan untuk mengobati alergi, para dokter dan ilmuwan menggunakan istilah tersebut untuk mendeskripsikan kelas obat yang menentang aktivitas reseptor histamin di dalam tubuh. Dalam pengertian kata ini, antihistamin digolongkan berdasarkan reseptor histamin yang mereka tindak lanjuti. Dua kelas antihistamin terbesar adalah antihistamin-H1 dan antihistamin-H2. Antihistamin yang menarget reseptor histamin H1 digunakan untuk mengobati reaksi alergi di hidung (misalnya, gatal, pilek, dan bersin) serta untuk insomnia. Mereka kadang-kadang juga digunakan untuk mengobati penyakit gerakan atau vertigo yang disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam. Antihistamin yang menarget reseptor histamin H2 digunakan untuk mengobati kondisi asam lambung (misalnya, ulkus peptikum dan refluks asam). Antihistamin-H1 bekerja dengan mengikat pada reseptor histamin H1 dalam sel mast, otot polos, dan endotelium di dalam tubuh serta di inti tuberomammillar di otak; antihistamin-H2 yang terikat pada reseptor histamin H2 di saluran pencernaan bagian atas, utamanya di lambung.

Reseptor histamin menunjukkan aktivitas konstitutif, sehingga antihistamin dapat berfungsi baik sebagai antagonis reseptor netral atau agonis terbalik pada reseptor histamin. Hanya beberapa antihistamin-H1 yang saat ini dipasarkan diketahui berfungsi sebagai agonis terbalik. Histamin menghasilkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, menyebabkan cairan untuk keluar dari kapiler ke jaringan , yang mengarah ke gejala klasik dari reaksi alergi hidung dan mata berair. Histamin juga mempromosikan angiogenesis.

Antihistamin menekan respon wheal yang diinduksi-histamin (pembengkakan) dan vasodilasi dengan menghalangi pengikatan histamin ke reseptornya atau mengurangi aktivitas reseptor histamin pada saraf, otot polos vaskular, sel kelenjar, endotelium, dan sel mast. Gatal, bersin, dan respon inflamasi ditekan oleh antihistamin yang bekerja pada reseptor-H1. Pada tahun 2014 antihistamin seperti desloratadin ditemukan efektif sebagai pembantu untuk pengobatan standar jerawat karena sifat anti-inflamasinya serta kemampuan mereka untuk menekan produksi sebum.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Alimemazine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Alimemazine:

Urtikaria dan pruritus

Dewasa: 10 mg dua atau 3 kali sehari; dosis maksimal 100 mg per hari.

Lansia: dosis dikurangi hingga 10 mg sekali atau dua kali sehari.

Bagaimana Cara Penyimpanan Alimemazine?

Simpan dibawah suhu 25°C, terlindung dari cahaya.

Sediaan

Tablet kekuatan 10 mg.

Nama Brand Alimemazine?

Nedeltran, Panectyl, Repeltin, Therafene, Theraligene, Theralen, Theralene, Vallergan, Vanectyl, Temaril