Alerfed


GOLONGAN
Obat Bebas Terbatas

Apa Kandungan dan Komposisi Alerfed?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Alerfed adalah:


Per tablet : Triprolodin HCl 2,5 mg, Pseudoefedrin HCl 60 mg.

Sekilas Tentang Triprolidine Pada Alerfed
Triprolidine merupakan suatu obat yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi dan penggunaannya biasa dikombinasikan dengan obat batuk, flu, dan obat untuk gejala yang menyerupai flu diantaranya pseudoephedrine, dextromethorphan, maupun guaifenesin. Obat ini termasuk dalam golongan antihistamin. Triprolidine biasa digunakan untuk pengobatan rhinitis alergi, urtikaria, pruritus kulit, dan alergi lainnya

Sebagai antihistamin, triprolidine bekerja dengan melakukan pengikatan pada reseptor histamin H1 sehingga menghalangi aksi histamin untuk mempengaruhi sel pada saluran pencernaan, peredaran darah, dan saluran pernapasan sehingga menghasilkan efek meredakan bersin-bersin, mata berair dan gatal, pilek akibat demam dan alergi sistem pernapasan. Triprolidine memiliki efek antikolinergik dan sedasi.

Efek samping yang sering terjadi setelah menggunakan triprolidine yakni mengantuk. Efek samping yang jarang terjadi diantaranya pusing, penglihatan kabur, mulut kering, konstipasi, sering buang air kecil, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini. Sebelum menggunakan obat ini, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi Anda, terlebih jika memiliki riwayat gangguan pernapasan, glaukoma, pembesaran prostat, dan masalah perkemihan.

FDA tidak secara spesifik mengkategorikan tingkat keamanan triprolidine untuk digunakan oleh wanita hamil, namun diketahui bahwa obat ini dapat mempengaruhi janin dan bayi yang lahir prematur sehingga dapat mengalami retrolental fibroplasia. Obat ini juga diketahui masuk ke dalam ASI, sehingga penggunaan oleh wanita menyusui tidak dianjurkan. Konsultasikanlah dengan dokter.

Triprolidine pertama kali dipatenkan pada 1948 dan secara resmi digunakan secara luas oleh dunia medis pada 1953.
Sekilas Tentang Pseudoephedrine Pada Alerfed
Pseudoephedrine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam hidung atau sinus yang tersumbat akibat flu biasa atau penyakit lainnya. Obat ini termasuk dekongestan dan banyak ditemukan pada obat-obatan untuk sakit kepala, batuk, dan alergi.

Pseudoephedrine bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan. Pseudoephedrine menyusutkan selaput lendir hidung yang membengkak sehingga mengurangi hyperemia jaringan , edema, dan hidung tersumbat yang biasanya dikaitkan dengan pilek atau alergi. Efek positif lainnya adalah peningkatan drainase sekresi sinus, dan pembukaan tuba Eustachius yang tersumbat. Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan pseudoephedrine antara lain hipertensi dan pusing.

Obat ini tidak boleh digunakan oleh anak dibawah usia 4 tahun, penderita depresi yang sedang mengonsumsi obat antidepresi, penderita parkinson, dan pasien yang menggunakan obat monoamine oxsidase inhibitor (MAOI). Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Alerfed Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Alerfed?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Alerfed adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Gejala-gejala yang berkaitan dengan influenza, sinusitis, & alergi.
Mengurangi pembengkakan pada mukosa hidung.

Apa Saja Kontraindikasi Alerfed?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Alerfed dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Tekanan darah tinggi/hipertensi berat.

Apa saja Perhatian Penggunaan Alerfed?


Diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hipertiroidisme, peningkatan tekanan dalam bola mata, pembesaran prostat.
Dapat mengganggu kemampuan mengendarai dan mengoperasikan mesin.
Interaksi Obat antihipertensi, antidepressan trisiklik, simpatomimetik lainnya seperti dekongestan, penekan nafsu makan, psikostimulan seperti Amfetamin, obat-obat penghambat mono amin oksidase.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Alerfed Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Alerfed, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Alerfed?

Jika Anda lupa menggunakan Alerfed, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Alerfed Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Alerfed?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Alerfed yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Alerfed?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Alerfed yang mungkin terjadi adalah:


Mengantuk, gangguan tidur, kemerahan pada kulit, kering pada mulut, hidung, & tenggorokan.
Adakalanya terjadi retensi urin.

Izin, Kemasan & Sediaan Alerfed


Tablet 100 biji.

Sekilas tentang alergi
Alergi atau hipersensitivitas tipe I (1 dari 4) adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Simtomanya meliputi mata merah, gatal-gatal, rhinorrhea, eksem, urticaria, atau serangan asma. Pada sebagian orang, alergi berat terhadap lingkungan, atau alergi makanan atau alergi obat-obatan atau reaksi terhadap sengatan dari tawon mungkin dapat membahayakan jiwa dengan timbulnya anafilaksis. Tidak semua reaksi dari hipersensivitas adalah alergi.

Reaksi alergi dapat diduga dan berlangsung cepat. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE. Maka pembengkakan terjadi dari bersifat tidak nyaman hingga membahayakan.
Sekilas tentang obat antihistamin
Antihistamin adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati rinitis alergi dan alergi lainnya. Antihistamin dapat memberikan rasa lega ketika seseorang mengalami hidung tersumbat, bersin, atau gatal karena serbuk sari, tungau debu rumah, atau alergi hewan. Biasanya orang menggunakan antihistamin sebagai obat pasar generik yang murah, dengan sedikit efek samping. Sebagai alternatif untuk menggunakan antihistamin, orang yang menderita alergi malah dapat menghindari zat yang mengiritasi mereka. Namun, ini tidak selalu mungkin karena beberapa zat, seperti serbuk sari, terbawa di udara, sehingga membuat reaksi alergi yang disebabkan oleh mereka umumnya tidak dapat dihindari. Antihistamin biasanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Alergi kronis meningkatkan risiko masalah kesehatan yang mungkin tidak dapat diobati oleh antihistamin, termasuk asma, sinusitis, dan infeksi saluran pernapasan bawah. Dokter menyarankan agar orang berbicara dengan mereka sebelum penggunaan antihistamin dalam jangka waktu yang lebih lama.

Meskipun orang-orang biasanya menggunakan kata "antihistamin" untuk mendeskripsikan obat-obatan untuk mengobati alergi, para dokter dan ilmuwan menggunakan istilah tersebut untuk mendeskripsikan kelas obat yang menentang aktivitas reseptor histamin di dalam tubuh. Dalam pengertian kata ini, antihistamin digolongkan berdasarkan reseptor histamin yang mereka tindak lanjuti. Dua kelas antihistamin terbesar adalah antihistamin-H1 dan antihistamin-H2. Antihistamin yang menarget reseptor histamin H1 digunakan untuk mengobati reaksi alergi di hidung (misalnya, gatal, pilek, dan bersin) serta untuk insomnia. Mereka kadang-kadang juga digunakan untuk mengobati penyakit gerakan atau vertigo yang disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam. Antihistamin yang menarget reseptor histamin H2 digunakan untuk mengobati kondisi asam lambung (misalnya, ulkus peptikum dan refluks asam). Antihistamin-H1 bekerja dengan mengikat pada reseptor histamin H1 dalam sel mast, otot polos, dan endotelium di dalam tubuh serta di inti tuberomammillar di otak; antihistamin-H2 yang terikat pada reseptor histamin H2 di saluran pencernaan bagian atas, utamanya di lambung.

Reseptor histamin menunjukkan aktivitas konstitutif, sehingga antihistamin dapat berfungsi baik sebagai antagonis reseptor netral atau agonis terbalik pada reseptor histamin. Hanya beberapa antihistamin-H1 yang saat ini dipasarkan diketahui berfungsi sebagai agonis terbalik. Histamin menghasilkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, menyebabkan cairan untuk keluar dari kapiler ke jaringan , yang mengarah ke gejala klasik dari reaksi alergi hidung dan mata berair. Histamin juga mempromosikan angiogenesis.

Antihistamin menekan respon wheal yang diinduksi-histamin (pembengkakan) dan vasodilasi dengan menghalangi pengikatan histamin ke reseptornya atau mengurangi aktivitas reseptor histamin pada saraf, otot polos vaskular, sel kelenjar, endotelium, dan sel mast. Gatal, bersin, dan respon inflamasi ditekan oleh antihistamin yang bekerja pada reseptor-H1. Pada tahun 2014 antihistamin seperti desloratadin ditemukan efektif sebagai pembantu untuk pengobatan standar jerawat karena sifat anti-inflamasinya serta kemampuan mereka untuk menekan produksi sebum.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Alerfed?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Alerfed:


Dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun : 3 kali sehari 1 tablet .
Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari ½ tablet .

HARGA  :
Rp. 51.000/kemasan

Apa Nama Perusahaan Produsen Alerfed?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Alerfed:


Guardian Pharmatama.

Sekilas Tentang Guardian Pharmatama
PT. Guardian Pharmatama adalah suatu perusahaan farmasi yang berdiri pada tahun 1993 sebagai penerus dari industri farmasi Hasto Husodo. Perusahaan ini menjalani restrukturisasi pada tahun 2000 dan sejak saat itu perusahaan ini tumbuh dengan cukup pesat. Pada tahun 2015 PT. Guardian Pharmatama membuka area produksi seluas 7,2 hektar di daerah Citeureup, Bogor, untuk memproduksi berbagai macam produk farmasi seperti produk antibiotik, antijamur, antialergi, analgesik, antipiretik, kardiovakular, vitamin, suplemen dan lain-lain dalam berbagai bentuk sediaan. Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikat ISO 9001, CPOB, dan lain-lain guna menjamin mutu setiap produknya tetap dalam keadaan baik.

Produk-produk perusahaan ini didistribusikan oleh PT. Milenium Pharmacon International, PT. Penta Valent, dan PT. Kallista Prima dan saat ini produksnya telah tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa produk itu seperti Neurohax, Emibion, Fungasol, Govazol, dan sebagainya. Kantor pusat PT. Guardian Pharmatama ada di Komplek Green Ville Maisonette, Jakarta.