Actabone


Apa Kandungan dan Komposisi Actabone?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Actabone adalah:

Disodium clodronate.

Actabone Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Actabone?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Actabone adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Lihat pada Dosis.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Actabone?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Actabone:

Kaps Terapi hiperkalsemia krn keganasan 2400 atau 3200 mg/hari tergantung respon pasien, dosis dapat diturunkan bertahap s/d 1600 mg. Terapi osteolisis krn keganasan 1600 mg/hari, bila perlu dosis dapat ditingkatkan s/d maks 3200 mg.

Injeksi Infus tunggal: 1500 mg diencerkan dalam 500 mL lar NaCl 9% atau glukosa 5% untuk diberikan sebagai infus IV selama 4 jam. Infus multipel: 300 mg/hari dilarutkan dalam 500 mL lar untuk diberikan sebagai infus IV selama 2 jam hingga diperoleh kondisi normokalsemia atau hingga maks 7 hari.

Pemberian Obat

Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong : Berikan pada saat perut kosong dengan segelas air minum sekurang-kurangnya 1 jam sblm atau sesudah makan. Tetap dalam posisi tegak sekurang-kurangnya selama 1/2 jam. Jangan dikonsumsi bersama susu, makanan, atau produk yang mgd kalsium atau kation divalen lain. Utk penggunaan dosis 2 x/hari, dosis pertama diberikan sesuai dengan anjuran di atas. Berikan dosis ke-2 di antara waktu makan, 1 jam sblm & >2 jam sesudah makan, minum (selain air putih) & konsumsi obat oral lainnya.

Kontraindikasi

Diketahui hipersensitivitas atau ko-medikasi dengan bisfosfonat lain; gagal ginjal sedang hingga berat. Anak. Hamil & laktasi.
Perhatian Insufisiensi ginjal; pasien dengan faktor risiko lainnya seperti kanker, kemoterapi, radioterapi, kortikosteroid, higien oral yang buruk. Monitor kondisi hidrasi, fungsi ginjal, & kadar kalsium serum. Hindari prosedur gigi yang invasif.
Efek Samping yang Mungkin Timbul Gangguan GI ringan; reaksi hipersensitivitas pada kulit; gangguan fungsi ginjal; peningkatan yang reversibel dr kadar kreatinin serum, hormon paratiroid, asam laktat dehidrogenase, transaminase, & fosfatase alkalin.

Interaksi Obat

Bisfosfonat lain, obat AINS, aminoglikosida, steroid, diuretik, obat analgesik atau kemoterapeutik, ion logam divalen, makanan, antasid, & suplemen mineral.

Izin & Bentuk Sediaan Kemasan/Harga

  • POM DKI1031700601A1: Actabone kapsul 400 mg
    3 × 10’s (Rp500,000/boks)
  • POM DKI1031700749A1: Actabone injeksi 60 mg/mL 
    5 mL x 1’s (Rp120,000/vial)

Produsen

Actavis

Sekilas Tentang Actavis
Actavis adalah perusahaan farmasi global yang dirikan pada 1983 oleh Allen Chao, Ph.D dan David Hsia, Ph.D yang awalnya melakukan pengembangan obat dengan skala kecil. Modal awal perusahaan didapat dari keluarga dan rekan pendiri dan lokasi awalnya hanya berupa area kecil yang disewa di Libertyville, Illinois, Amerika Serikat.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, Actavis memindahkan area produksinya ke tempat yang lebih luas sekira 190 meter persegi di Corona, California dan memulai produksi produk obat generik di lokasi ini. Di awal tahun 1993, perusahaan ini melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di NASDAQ kemudian mencatatkannya juga ke bursa saham NYSE. Di periode tahun 2000 hingga 2009 perusahaan ini mengakuisisi beberapa perusahaan farmasi seperti Schein Pharmaceutical, Andrx Corporation, Arrow Group, dan lain-lain. Pada 2011 perusahaan memindahkan kantor pusatnya dari Corona ke Parsippany, New Jersey.

Pada November 2012, Watson Pharmaceutical mengakuisisi Actavis Group. Untuk operasional global, nama Actavis tetap dipertahankan. Dan ditahun 2013, Actavis mengakuisisi perusahaan farmasi Irlandia, Warner Chilcott PLC dan dengan ini perusahaan merubah namanya menjadi Actavis PLC dan membuka kantor pusat baru di Irlandia dengan tetap mempertahankan kantor pusat yang ada di New Jersey. Setahun kemudian Actavis mengakuisisi Allergan Inc, perusahaan yang memproduksi Botox hingga kemudian Actavis PLC berubah namanya menjadi Allergan PLC namun perusahaan tetap menggunakan nama Actavis untuk operasional global. Pada Juli 2015 Teva Pharmaceutical mengakuisisi divisi generik Allergan PLC.

Actavis memiliki lokasi produksi di 40 negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia perusahaan ini berdiri dengan nama PT. Actavis Indonesia. Jangkauan pemasaran produk Actavis mencapai hingga 100 negara.