Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl


Apa Kandungan dan Komposisi Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl adalah:

Clarithromycin.

Sekilas Tentang Clarithromycin Pada Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl
Clarithromycin (klaritromisin) adalah antibiotik makrolida yang digunakan untuk mengobati faringitis, tonsilitis, sinusitis maksilaris akut, eksaserbasi bakteri akut bronkitis kronis, pneumonia (terutama pneumonia atipikal yang terkait dengan Chlamydia pneumoniae atau TWAR), infeksi kulit dan struktur kulit, dan, pada pasien HIV dan AIDS untuk mencegah, dan mengobati, diseminata Mycobacterium avium complex (MAC). Selain itu, kadang-kadang digunakan untuk mengobati Legionellosis. Klaritromisin tersedia dengan beberapa nama merek, misalnya Biaxin, Klaricid, Claripen, Claridar dan Clacid.

Sejarah

Klaritromisin ditemukan oleh para ilmuwan di perusahaan obat Jepang Taisho Pharmaceutical pada 1970-an. Produk tersebut muncul melalui upaya pengembangan versi antibiotik eritromisin yang tidak mengalami ketidakstabilan asam di saluran pencernaan sehingga menimbulkan efek samping seperti mual dan sakit perut. Taisho mengajukan perlindungan paten atas obat barunya sekitar tahun 1980 dan kemudian memperkenalkan versi bermerek dari obatnya, yang disebut Clarith, ke pasar Jepang pada tahun 1991. Pada tahun 1985 Taisho telah bermitra dengan perusahaan Amerika Abbott Laboratories untuk hak internasional, dan Abbott juga memperoleh persetujuan FDA untuk Biaxin pada Oktober 1991. Obat itu menjadi generik di Eropa pada 2004 dan di AS pada pertengahan 2005.

Sediaan

Klaritromisin umumnya diberikan dalam bentuk tablet (Biaxin), tablet extended-release (Biaxin XL), suspensi oral, atau dalam bentuk berbasis gel/lotion untuk penggunaan topikal.

Mekanisme aksi

Klaritromisin mencegah bakteri tumbuh, dengan mengganggu sintesis protein mereka. Klaritromisin mengikat subunit 50S dari ribosom bakteri, dan dengan demikian menghambat translasi peptida. Klaritromisin memiliki spektrum antimikroba yang mirip dengan eritromisin, tetapi lebih efektif melawan bakteri gram negatif tertentu, terutama Legionella pneumophila. Selain efek bakteriostatik ini, klaritromisin juga memiliki efek bakterisidal pada strain tertentu seperti Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae dan Neisseria gonorrhoeae.

Farmakokinetik
Tidak seperti eritromisin, klaritromisin stabil terhadap asam dan oleh karena itu dapat dikonsumsi secara oral tanpa dilindungi dari asam lambung. Ini mudah diserap, dan berdifusi ke sebagian besar jaringan dan fagosit. Karena konsentrasi tinggi dalam fagosit, klaritromisin secara aktif diangkut ke tempat infeksi. Selama fagositosis aktif, konsentrasi besar klaritromisin dilepaskan. Konsentrasi klaritromisin dalam jaringan bisa lebih dari 10 kali lebih tinggi daripada di plasma. Konsentrasi tertinggi ditemukan di hati dan jaringan paru-paru.

Metabolisme

Klaritromisin memiliki metabolisme lintas pertama yang cukup cepat di hati, yaitu dimetabolisme oleh hati. Namun, metabolit ini, 14-hidroksi klaritromisin hampir dua kali lebih aktif dari klaritromisin. Waktu paruh klaritromisin adalah sekitar 5 jam dan 14-hidroksi klaritromisin sekitar 7 jam. Jalur utama eliminasi klaritromisin dan metabolitnya adalah ekskresi urin dan bilier.

Efek samping

Efek samping yang paling umum adalah gastrointestinal: diare, mual, sakit perut dan muntah, pembengkakan wajah. Efek samping yang kurang umum termasuk sakit kepala, pusing/mabuk perjalanan, ruam, perubahan indra penciuman dan perasa, termasuk rasa logam yang bertahan selama seseorang meminumnya. Mulut kering, kecemasan, halusinasi, dan mimpi buruk juga telah dilaporkan. Dalam kasus yang lebih serius telah diketahui menyebabkan syok anafilaksis, penyakit kuning, gangguan hati lainnya, dan masalah ginjal termasuk gagal ginjal. Beri tahu dokter Anda segera jika efek sampingnya sangat mengganggu atau serius. Klaritromisin dapat menyebabkan hasil positif palsu pada skrining obat urin untuk kokain.

Tindakan pencegahan khusus

Reaksi alergi dapat terjadi dengan penggunaan klaritromisin. Orang dengan riwayat alergi, asma, demam atau gatal-gatal tampaknya lebih rentan terhadap reaksi ini, dan biasanya mereka disarankan untuk menghindari penggunaan Klaritromisin. Reaksinya bisa langsung dan parah.

Gejala alergi termasuk mengi, gatal-gatal, gatal, bengkak, kejang di tenggorokan dan saluran pernapasan, pembengkakan wajah dan leher, nyeri sendi dan otot, kesulitan bernapas, demam dan ruam kulit. Ruam dapat berkisar dalam tingkat keparahan, kasus yang paling serius adalah nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Stevens-Johnson. Mual dan muntah bukanlah gejala reaksi alergi.

Perlawanan

Banyak mikroba Gram positif dengan cepat mengembangkan resistensi terhadap klaritromisin setelah pengobatan standar, paling sering melalui akuisisi gen erm(B), yang memberikan resistensi tingkat tinggi terhadap semua makrolida.

Kontraindikasi

Klaritromisin harus digunakan dengan hati-hati jika pasien memiliki penyakit hati atau ginjal, masalah jantung tertentu (misalnya, perpanjangan QT atau bradikardia), atau ketidakseimbangan elektrolit (misalnya, kadar kalium atau magnesium yang rendah). Banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan klaritromisin, itulah sebabnya mengapa dokter harus diberitahu tentang obat lain yang digunakan pasien secara bersamaan. Klaritromisin hampir tidak pernah digunakan pada pasien HIV karena interaksi yang signifikan dengan obat HIV.

Obat-obatan yang menggunakan Klaritromisin
Di Amerika Serikat klaritromisin generik tersedia dari Andrx, Genpharm, Ivax, Ranbaxy Laboratories, Roxane, Sandoz, Teva dan Wockhardt. Ini juga digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi untuk mengobati Helicobacter pylori. Di Timur Tengah tersedia sebagai Claridar, diproduksi oleh Dar Al Dawa. Di India, gel Acnesol-CL, yang mengandung Klaritromisin 1% b/b, yang dipasarkan oleh Systopic, digunakan untuk mengobati akne vulgaris.

Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Infeksisaluran nafas, otitis media akut, infeksi kulit & struktur kulit.

Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl:

Abbotic tab salut selaput Dws 500 mg 2 x/hr pd infeksi berat.Infeksi Legionella pneumophila 500 mg 2 x/hr selama 4 minggu. Abbotic Granul sir kering Anak 7.5 mg/kg BB tiap 12 jam, selama 5-10 hr. Dosis dpt ditingkatkan hingga maks 500 mg tiap 12 jam. Abbotic XL tab salut selaput 500-1000 mg tiap 24 jam, selama 7-14 hr.

Pemberian Obat Tab salut selaput/Granul sir kering: Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.; XL tab salut selaput: Sebaiknya diberikan bersama makanan: Hrs diberikan bersama makanan. Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan.

Apa Saja Kontraindikasi Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitivitas. Pasien dg ggn jantung atau elektrolit yg sedang mendapat terapi terfenadin. Hindari penggunaan bersama dg sisaprid, pimozid, terfenadin, & astemizol.

Perhatian

Ggn fungsi hati atau ginjal. Hamil & laktasi.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Jika Anda lupa menggunakan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl yang mungkin terjadi adalah:

Diare, mual, nyeri & rasa tdk enak pd perut, ggn pengecapan pd lidah, dispepsia; sakit kepala.

Apa Saja Interaksi Obat Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl antara lain:

Teofilin, karbamazepin.

Keamanan Obat untuk Wanita Hamil

Kategori C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Izin BPOM, Kemasan dan Sediaan

  • Abbotic Granule dry syr 125 mg/5 mL:
    DKL9400202238A1: 30 mL x 1’s (Rp64,570/botol)
    DKL9400202238A1: 60 mL x 1’s (Rp114,455/botol)
  • Abbotic filmtab 500 mg
    DKL0400202117A1: 30’s (Rp718,355/pak)
  • Abbotic XL filmtab 500 mg
    DKI0075500414A1: 10’s (Rp285,120/pak)
  • Abbotic Granule dry syr 250 mg/5 mL
    DKL0800202238B1: 50 mL x 1’s (Rp152,350/botol)

Apa Nama Perusahaan Produsen Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Abbotic, Abbotic Granule, Abbotic Xl:

Abbott Indonesia


Abbott Laboratories adalah suatu perusahaan farmasi besar yang memiliki kantor pusat di Abbott Park, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh ahli fisika asal Chicago, Dr. Wallace Calvin Abbott. Perusahaan ini selain bergerak dalam bidang farmasi juga bergerak dalam bidang lainnya seperti peralatan medis dan diagnostik, produk nutrisi, alat laboratorium, dan sebagainya. Produk-produk perusahaan ini telah beredar di 130 negara termasuk Indonesia dan jumlah karyawan perusahaan ini diseluruh dunia diperkirakan mencapai 103 ribu orang (per Desember 2018). Saat ini pimpinan Abbott pusat dipimpin oleh Miles D. White yang bertindak sebagai Chairman dan CEO. Ia telah lama bekerja di Abbot sejak tahun 1984.

Abbot diketahui telah banyak melakukan akuisisi terhadap berbagai perusahaan farmasi dan perusahaan lain yang bergerak dibidang kesehatan. Diantaranya adalah Knoll, Kos Pharmaceuticals, TheraSense, STARLIMS, Piramal Healthcare, dan masih banyak lagi.