Amiodaron


NAMA GENERIK
Amiodaron

NAMA KIMIA
Amiodaron: 2-Butylbenzofuran-3-yl 4-(2-diethylaminoethoxy)-3,5-di-iodophenyl keton. . Amiodaron HCl:

STRUKTUR KIMIA
C25H29I2NO3,HCl:C25H29I2NO3

GB STRUKTUR KIMIA
284

SIFAT FISIKOKIMIA
Amiodaron hidroklorida:serbuk kristalin halus berwarna putih atau praktis putih. Sangat sedikit larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol; mudah larut dalam diklorometan; larut dalam metil alkohol. Penyimpanan:pada temperatur tidak lebih dari 30 C. Lindungi dari cahaya.2 Inkompatibilitas:injeksi amiodaron telah dilaporkan tidak tercampurkan dengan aminofilin, flukloksasilin, heparin, dan sodium bikarbonat. Studi lebih lanjut melaporkan tidak tercampurkan dengan ampisilin/sulbaktam natrium, seftazidim natrium, digoksin, furosemid, imipenem/silastatin natrium, magnesium sulfat, piperasilin natrium, piperasilin/tazobaktam natrium, kalium fosfat, natrium fosfat, dan larutan NaCl.2

SUB KELAS TERAPI
Antiaritmia

KELAS TERAPI
Kardiovaskuler

Dosis PEMBERIAN OBAT
Oral: Dosis awal 200 mg 3x/hari selama 1 minggu, lalu 200 mg 2x/hari selama 1 minggu, lalu dosis pemeliharaan 200 mg/hari tergantung respon. 2,5 Atau dosis bolus s/d 1600mg/hari selama 1 – 3 minggu, diikuti dengan 600 – 800 mg/hari selama 1 bulan, dan dosis pemeliharaan s/d 400mg/hari.1 ;Parenteral : Secara intravenus melalui kateter vena sentral, dosis awal 5 mg/kg dalam 250ml dextrose 5 % selama 20 – 120 menit dengan EKG dimonitor; dosis berikutnya diberikan jika perlu tergantung respon sampai maksimum 1,2 g dalam 24 jam. 1,2 Dalam keadaan emergensi dapat juga diberikan dengan dosis 150 s/d 300 mg dalam 10-20 ml dextrose 5 % secara IV perlahan-lahan dengan waktu pemberian tidak kurang dari 3 menit; injeksi IV kedua tidak boleh diberikan paling sedikit 15 menit setelah injeksi pertama.2

FARMAKOLOGI
Efek amiodarone pada jaringan jantung adalah dengan menunda repolarisasi dengan memperpanjang lama kerja potensial (action potential duration) dan perioda refrakter efektif (effective refractory period). Amiodaron kelihatannya juga menghambat influx transmembran ion natrium ekstraselular melalui fast sodium channel, seperti terlihat dengan menurunnya kecepatan maksimum fase 0 depolarisasi dari kerja potensial .1

STABILITAS PENYIMPANAN
Tablet amiodaron HCl harus dilindungi dari cahaya dan disimpan dalam wadah tertutup rapat pada temperatur kamar (25 C). Injeksi amiodaron HCl harus disimpan pada emperatur kamar terkontrol (20-25 C) dan dilindungi dari cahaya dan panas. Ampul berisi amiodaron harus disimpan didalam kardusnya untuk melindungi dari cahaya sampai obat digunakan.1

Apa Saja Kontraindikasi Amiodaron?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Amiodaron dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Sinus bradikardia, sino-atrial heart block; kecuali pacemaker fitted , cegah pada gangguan konduksi yang parah atau penyakit sinus node; disfungsi tiroid; sensitif terhadap iodine; cegah penggunaan intravenus pada gagal respiratori yang parah, circulatory collapse, atau hipotensi arteri yang parah; cegah injeksi bolus pada gagal jantung atau kardiomiopati.5


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Amiodaron Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Amiodaron, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Amiodaron?

Jika Anda lupa menggunakan Amiodaron, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Amiodaron Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Amiodaron?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Amiodaron yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Amiodaron?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Amiodaron yang mungkin terjadi adalah:


Mual, muntah, mulut berubah rasa, serum transaminase meningkat (mungkin dosis perlu diturunkan atau diberhentikan bila diikuti dengan gangguan liver akut), jaundice; bradikardia; toksisitas ke paru (termasuk pneumonitis dan fibrosis); tremor, gangguan tidur; hipotiroid, hipertiroid; mikrodeposit pada kornea yang reversibel (kadang-kadang dengan cahaya yang menyilaukan); fototoksitas, persistent slate-grey skin discoloration; aritmia bertambah parah, gangguan konduksi, neuropati perifer dan miopati (biasanya reversibel bila obat dihentikan); sangat jarang penyakit liver kronis termasuk sirhosis, sinus arrest, bronkospasme (pada pasien dengan gagal pernapasan yang parah), ataxia, hipertensi intrakranial yang tidak berbahaya (benign intracranial hypertension), sakit kepala, vertigo, epididimo-orkitis, impoten, anemia hemolitik atau aplastik, trombositopenia, ruam (termasuk exfoliative dermatitis), hipersensitivitas termasuk vasculitis, alopecia, gangguan penglihatan disebabkan karena optic neuritis atau optic neuropati (termasuk buta), anafilaksis pada pemberian yang cepat, juga hipotensi, respiratory distress syndrome, berkeringat, dan hot flushes.5

INTERAKSI MAKANAN
Juice grapefruit menghambat isoenzim CYP3A4 dan meningkatkan konsentrasi plasma amiodaron. Jangan meminum juice grapefruit selama pengobatan dengan amiodaron.1

Apa Saja Interaksi Obat Amiodaron?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Amiodaron antara lain:


Amiodaron mempunyai t 1/2 yang panjang, resiko interaksi obat dapat terjadi beberapa minggu (bahkan beberapa bulan) setelah pengobatan dengan amiodaron diberhentikan. 5 Obat yang mempengaruhi interval QT. Kemungkinan terjadi aritmia jantung yang serius, termasuk torsade de pointes, bila amiodaron diberikan bersamaan dengan obat-obat yang memperpanjang interval QT seperti cisapride, pimozide, disopiramid. Cegah kombinasi atau kontraindikasi. Obat-obat yang mempengaruhi enzim mikrosomal hati. Amiodaron dimetabolisme oleh dan menghambat aktivitas sitokrom P-450 (CYP) terutama isoenzim CYP3A4. Obat-obat yang menghambat metabolisme amiodarone (simetidin, ritonavir, ampulrenavir, indinavir). Kadar amiodaron dalam plasma akan meningkat; kadar dan toksisitas amiodaron harus dimonitor. Penggunaan ritonavir bersama amiodaron kontraindikasi. Obat-obat antiaritmia lain. Hanya digunakan dengan hati-hati pada kasus aritmia yang mengancam nyawa yang tidak respon dengan amiodaron saja; dosis harus dikurangi 30-50% bila diberikan beberapa hari setelah terapi dengan amiodaron. Siklosporin,fenitoin, dan penyekat reduktase HMG-CoA (gol. statin). Amiodaron akan meningkatkan konsentrasi plasma siklosporin, fenitoin dan golongan statin, telah dilaporkan peningkatan serum kreatinin walaupun dosis siklosporin kemudian diturunkan dan untuk golongan statin disarankan dosis diturunkan. Kadar fenitoin dan gejala toksisitas harus dimonitor. Rifampulin. Akan terjadi penurunkan konsentrasi serum amiodaron karena rifampulin menginduksi isoenzim CYP3A4. Digoksin. Amiodaron dapat meningkatkan konsentrasi serum digoksin sampai ke level toksik. Konsentrasi serum digoksi harus dimonitor dengan hati-hati dan dosisnya diturunkan.1

PENGARUH ANAK
Data yang terbatas menyarankan amiodaron dapat digunakan secara hati-hati pada anak-anak tertentu dengan ventrikular atau supraventrikular tahikardi yang refrakter, dan untuk pengobatan ventrikular fibrilasi dan ventrikular fibrilasi tanpa denyut yang persisten atau berulang setelah dilakukan kardioversi dan pemberian epinefrin yang cukup. Bila amiodaron akan digunakan secara kronis, spesialis kardiologi harus dikonsul karena obat ini mempunyai farmakologi yang kompleks, absorpsi oral yang jelek, dan reaksi efek samping jangka panjang.

PENGARUH KEHAMILAN
Kategori D. Amiodaron dan kemungkinan N-desetilamiodaron melewati plasenta. Telah diamati perpanjangan QT dan sinus bradikardia yang transien, goiter bawaan/hipotiroid dan hipertiroid pada neonatus yang ibunya menggunakan amiodaron pada trimester 2 dan 3 (selama hamil). Amiodaron digunakan selama kehamilan hanya bila alasan keuntungannya melebihi kemungkinan bahaya terhadap fetus.1

PENGARUH MENYUSUI
Tidak direkomendasikan. Konsentrasi amiodaron dalam air susu lebih tinggi dari pada konsentrasi dalam plasma ibu. Selama terapi dengan amiodaron, menyusui harus diberhentikan.1

PARAMETER MONITORING
EKG, tes fungsi tiroid baseline dan secara periodik, enzim hati (terutama bila ada gejala), tes fungsi paru baseline.

BENTUK SEDIAAN
Tablet 200mg, Ampul 150mg/3ml.3

PERINGATAN
Amiodaron tidak boleh diberikan kepada pasien dengan bradikardi, sino-atrial block, atrioventricular block atau gangguan konduksi yang parah lainnya (kecuali bila pasien punya pacemaker), hipotensi, atau gagal pernapasan yang parah. Dapat digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gagal jantung. Gangguan elektrolit harus dikoreksi sebelum pengobatan dimulai. Penggunaan amiodaron harus dihindari pada pasien-pasien dengan sensitifitas iodium, atau sejarah gangguan tiroid. Pasien yang meminum amiodaron harus menghindari paparan cahaya matahari. Fungsi tiroid, tes fungsi hati atau fungsi paru harus dimonitor secara teratur. Pemeriksaan mata harus dilakukan sekali setahun. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kerusakan ginjal sedang atau berat karena kemungkinan penumpukan iodium.2

INFORMASI PASIEN
Amiodaron digunakan untuk mengobati dan mencegah ventrikular aritmia, semacam jenis gangguan ritme jantung yang tidak normal dimana obat lain tidak bisa membantu atau tidak cocok). Amiodaron termasuk dalam kelas obat yang dinamakan antiaritmia; amiodaron bekerja dengan mengendurkan otot jantung yang overaktif. Sediaan amiodaron berupa tablet , biasanya diminum 1 atau 2 kali /hari; dapat diminum dengan atau tanpa makanan, usahakan meminum amiodaron pada waktu yang sama setiap hari sesuai petunjuk dokter dan petunjuk yang tercantum pada etiket. Laporkan segera ke dokter bila mengalami gejala-gejala seperti berikut: demam, sesak napas, atau gejala pernapasan lainnya; batuk atau batuk berdarah, air seni bewarna gelap, letih berlebihan, mata/kulit menguning, gatal, atau sakit dibagian perut sebelah kanan atas; atau bila kondisi tidak bertambah baik.4

MEKANISME AKSI
Amiodaron diabsorbsi tidak menentu dari saluran pencernaan; didistribusi secara meluas pada jaringan tubuh dan menumpuk terutama di otot dan lemak. Terikat pada protein plasma � 96 %. Waktu paruh eliminasi terminal � 50 hari berkisar antara 20 s/d 100 hari. Bila pengobatan dengan amiodaron yang sudah berjalan lama dihentikan, efek farmakologi masih terlihat selama 1 bulan atau lebih. Metabolit utamanya, desetilamiodaron, mempunyai khasiat antiaritmia. Ekskresi amiodaron atau metabolitnya lewat air seni sangat sedikit, rute akskresi yang utama adalah lewat empedu. Setelah pemberian intravenus, efek maksimum terkapsulai dalam 1 sampai 30 menit dan bertahan selama 1 sampai 3 jam.2

MONITORING
Kepatuhan penggunaan obat, membaik atau bertambah parahnya gejala (pusing, pingsan, palpitasi); efek samping obat: demam, sesak napas, mengik, batuk atau batuk berdarah, air seni bewarna gelap, letih berlebihan, mata/kulit menguning, gatal, atau sakit dibagian perut sebelah kanan atas.4

DAFTAR PUSTAKA
1.AHFS Drug Information 2005 (p 1545-1558). 2. Martindale The Complete Drug Reference 34th edition (p859-861). 3.MIMS-Official Drug Reference for Indonesian Medical Proffesion. 110th ed. (p48-52). 4. AHFS Consumer medication Information. 5. BNF 56